Human Rights Watch Rilis Laporan Kejahatan Perang Israel di Gaza, Disebut Lakukan Pembersihan Etnis
Israel juga disebut melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza, termasuk pemindahan paksa besar-besaran yang merupakan pembersihan etnis.
Laporan baru yang dirilis oleh kelompok hak asasi manusia yang berpusat di New York itu mengatakan, banyak orang telah terbunuh saat melakukan evakuasi atas perintah Israel di zona kemanusiaan yang ditetapkan Israel.
Zona itu menjadi tempat ratusan ribu orang dijejalkan ke dalam kamp-kamp tenda yang kumuh.
Lalu, pembongkaran rumah dan infrastruktur sipil yang meluas dan disengaja di Gaza - beberapa di antaranya untuk membuat jalan baru yang membelah wilayah tersebut dan membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan Israel - kemungkinan besar akan "mengusir secara permanen" banyak warga Palestina.
“Tindakan otoritas Israel tersebut merupakan pembersihan etnis,” ujar Human Rights Watch, Kamis, dilansir AP News.
Mengenai laporan ini, militer Israel tidak segera mengomentarinya.
Israel Paksa Pengungsian Baru
Pada Rabu (14/11/2024), serangan militer Israel menewaskan sebanyak 22 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza.
Hal ini terjadi saat pasukan Israel meningkatkan serangan mereka ke kota Beit Hanoun di utara, memaksa sebagian besar penduduk yang tersisa untuk pergi.
Penduduk mengatakan pasukan Israel mengepung tempat penampungan yang menampung keluarga pengungsi dan penduduk yang tersisa, yang diperkirakan berjumlah beberapa ribu orang.
Israel memerintahkan mereka untuk menuju ke selatan melalui pos pemeriksaan yang memisahkan dua kota dan kamp pengungsi di utara dari Kota Gaza.
Pria ditahan untuk diinterogasi, sementara wanita dan anak-anak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan menuju Kota Gaza, kata penduduk dan petugas medis Palestina.
Kampanye Israel di utara Gaza, dan evakuasi puluhan ribu warga Palestina dari daerah tersebut, telah memicu klaim dari warga Palestina bahwa Israel sedang membersihkan daerah tersebut.
Pembersihan disebut untuk digunakan sebagai zona penyangga dan berpotensi untuk kembalinya para pemukim Yahudi.
"Pemandangan bencana 1948 sedang terulang. Israel mengulangi pembantaian, pemindahan, dan penghancurannya," kata Saed, 48 tahun, seorang penduduk Beit Lahiya, yang tiba di Kota Gaza pada Rabu.
"Gaza Utara tengah diubah menjadi zona penyangga yang besar, Israel tengah melakukan pembersihan etnis di bawah pengawasan dan pendengaran dunia yang tak berdaya," katanya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
Sebagai informasi, kampanye gencar Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.
Sekitar 90 persen penduduk wilayah tersebut telah meninggalkan rumah mereka, banyak yang mengungsi beberapa kali.
Serangan Israel juga telah merusak atau menghancurkan sekitar dua pertiga rumah dan bangunan lain di Gaza, menurut penilaian PBB.
Israel mengatakan pihaknya tidak secara sengaja menargetkan warga sipil dan menyalahkan Hamas atas kematian mereka, dengan mengatakan para militan bersembunyi di antara warga sipil dan beroperasi di wilayah permukiman.
Warga Palestina yang mengungsi dari operasi militer Israel di Beit Lahia di Jalur Gaza utara berjalan di sepanjang jalan utama Salah al-Din di Kota Gaza timur menuju pusat kota, pada 22 Oktober 2024. (AFP/OMAR AL-QATTAA)Pada hari Rabu, 15 truk yang membawa bantuan diizinkan memasuki Gaza utara, tempat kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa serangan Israel selama sebulan dapat menyebabkan kelaparan.
Truk-truk tersebut memasuki Gaza dengan bantuan dari Uni Emirat Arab, menurut badan militer yang menangani pengiriman bantuan ke wilayah tersebut, COGAT.
Dikatakan bahwa bantuan tersebut terdiri dari makanan dan air serta perlengkapan kebersihan, tempat tinggal, dan medis.
Sementara, badan-badan PBB tidak segera mengonfirmasi pengiriman bantuan tersebut.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel
Tag: #human #rights #watch #rilis #laporan #kejahatan #perang #israel #gaza #disebut #lakukan #pembersihan #etnis