Ismail Haniyeh Ledek Israel, Sebut Negara Zionis Dikucilkan seusai DK PBB Desak Gencatan Senjata
Gambar selebaran yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Iran pada tanggal 20 Desember 2023 ini menunjukkan pemimpin Hamas yang berbasis di Qatar Ismail Haniyeh berbicara kepada wartawan saat dia menyambut Menteri Luar Negeri Iran (tidak dalam gambar), di Doha. Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengunjungi Iran dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Teheran, Hossein Amir-Abdollahian pada Selasa (26/3/2024). 
16:40
27 Maret 2024

Ismail Haniyeh Ledek Israel, Sebut Negara Zionis Dikucilkan seusai DK PBB Desak Gencatan Senjata

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengunjungi Iran dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Teheran, Hossein Amir-Abdollahian, pada Selasa (26/3/2024).

Selama konferensi pers, Haniyeh meledek Israel dan menyebut bahwa negara Zionis itu dikucilkan seusai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak adanya gencatan senjata di Gaza.

"Meski resolusi ini datang terlambat, resolusi itu sendiri menunjukkan bahwa pendudukan Israel mengalami isolasi politik yang berlum pernah terjadi sebelumnya," kata Haniyeh, dikutip dari Al Arabiya.

"Israel kehilangan perlindungan dan dukungan politik di Dewan Keamanan," lanjut Haniyeh.

Ia juga menegaskan bahwa dalam situasi ini, Amerika Serikat (AS) tidak dapat memaksakan kehendaknya kepada komunitas internasional

"Entitas Zionis gagal mencapai tujuan militer bahkan strateginya setelah lebih dari lima bulan berperang," ucap Haniyeh.

Di Iran, Haniyeh bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, menurut pernyataan di situs Khamenei.

Haniyeh tiba di Teheran pada Selasa (26/3/2024) pagi. Selain bertemu dengan Menlu Iran, ia dijadwalkan bertemu dengan pejabat senior lainnya selama kunjungannya, kata kantor berita Iran, IRNA.

Dilansir Times of Israel, berdasarkan pernyataan Iran, Khamenei memuji perlawanan Hamas terhadap kejahatan dan kebrutalan rezim Zionis, "yang dilakukan dengan dukungan Barat.

“Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mendukung perjuangan Palestina dan rakyat Gaza yang tertindas,” kata Khamenei dalam pertemuan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani menggambarkan resolusi hari Senin (25/3/2024) itu sebagai “langkah positif, tetapi tidak cukup.”

Dia menyerukan “langkah-langkah efektif untuk menerapkan resolusi dan penghentian serangan secara menyeluruh dan permanen.”

Ini adalah kunjungan kedua pemimpin Hamas ke Teheran sejak kelompok yang didukung Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.

Berdasarkan angka resmi dari Israel, operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas telah mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil.

Kunjungan terakhir Haniyeh adalah pada awal November ketika ia bertemu Khamenei dan pejabat lainnya.

Kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman sejak itu melancarkan serangkaian serangan terhadap sasaran-sasaran Israel dan Barat.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #ismail #haniyeh #ledek #israel #sebut #negara #zionis #dikucilkan #seusai #desak #gencatan #senjata

KOMENTAR