Israel Bentuk Tim Khusus untuk Cari Terowongan di Tepi Barat, Ternyata Gagal
Sebelumnya, penduduk di sebuah pemukiman yang dekat dengan Tepi Barat melaporkan mendengar suara pekerjaan penggalian di dekat rumah mereka.
Yedioth Ahronoth menjelaskan tim tersebut yang dibentuk baru-baru ini terdiri dari unit-unit dari sektor teknik, intelijen, dan spesialis sipil.
Misi tim tersebut adalah untuk meneliti dan memverifikasi berdasarkan apa yang terkandung dalam laporan dan informasi intelijen tentang hal tersebut.
"Komando Pusat tentara Israel meluncurkan penyelidikan internal beberapa bulan lalu, dan mengirim tim khusus ke dalam terowongan setelah penduduk pemukiman Bat Hefer – yang terletak di dekat Tulkarem – membenarkan bahwa mereka mendengar suara penggalian di dekat rumah mereka," lapor Yedioth Ahronoth, Selasa (19/3/2024).
Tak Ada Bukti Terowongan di Tepi Barat
Setelah upaya pencarian dan penyelidikan dilakukan, ternyata tidak ada terowongan di daerah tersebut.
Namun, Yedioth Ahronoth baru-baru ini mengetahui dari sumber bahwa pimpinan militer Israel memutuskan untuk membentuk tim khusus untuk menyelidiki masalah tersebut lebih dalam.
Dalam beberapa bulan terakhir, tim tersebut mendapat tambahan kesaksian mengenai adanya bukaan dan dugaan adanya terowongan di berbagai wilayah di Tepi Barat.
Beberapa pekan lalu, misalnya, mereka mendapat laporan adanya bukaan yang ditemukan di Gunung Hebron dan kawasan lainnya, namun ternyata itu juga bukan terowongan.
Yedioth Ahronoth mengonfirmasi tentara Israel belum menemukan terowongan apa pun di Tepi Barat.
Namun, surat kabar itu mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya terowongan di wilayah tersebut.
"Di masa lalu, kami telah melihat penggunaan bunker bawah tanah dan gudang senjata, dan kami tahu bahwa organisasi tersebut mencoba meniru sebagian dari metode pertempuran di Gaza. Masalah ini sangat mengkhawatirkan kami dan solusinya terletak pada operasi ofensif (oleh tentara) yang terjadi," kata pejabat keamanan Israel yang dirahasiakan identitasnya kepada Yedioth Ahronoth.
Operasi Israel di Tepi Barat berada dalam intensitas tinggi, terutama di kamp-kamp pengungsi, dan tidak hanya untuk menangkap orang-orang yang dicari.
Namun, Israel juga untuk melakukan operasi penyisiran dan serangan langsung terhadap infrastruktur (dari sudut pandang Israel) di tempat-tempat seperti itu.
Jumlah korban
Agresi Israel masih berlanjut di Jalur Gaza, dilaporkan ada 31.726 kematian warga Palestina dan 73.792 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (18/3/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #israel #bentuk #khusus #untuk #cari #terowongan #tepi #barat #ternyata #gagal