Menlu Retno Bela Palestina di Sidang ICJ: Kematian 30 Ribu Orang Ternyata Tidak Cukup bagi Israel
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi saat berpidato membela Palestina atas agresi brutal Israel dalam sidang jajak pendapat yang digelar Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) di Den Haag, Belanda pada Jumat (23/2/2024). Menlu Retno geram atas tindakan Israel ke Palestina yang tetap gencar melakukan serangan meski puluhan ribu orang telah tewas. 
20:30
23 Februari 2024

Menlu Retno Bela Palestina di Sidang ICJ: Kematian 30 Ribu Orang Ternyata Tidak Cukup bagi Israel

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, berpidato di sidang Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, pada Jumat (23/2/2024).

Dalam pidatonya, Retno mengomentari serangan tanpa henti oleh Israel di Palestina yang telah merenggut puluhan ribu nyawa.

Dia turut mengecam dilancarkannya serangan ke Rafah oleh Israel meski puluhan ribu warga Palestina telah meregang nyawa.

Padahal, sambung Retno, Rafah adalah satu-satunya wilayah yang dapat menyelamatkan warga Palestina dari agresi brutal Israel.

"Rupanya kematian hampir 30.000 nyawa ini tidak cukup bagi Israel, karena mereka akan segera melancarkan serangan lagi terhadap Rafah yang pernah menjadi satu-satunya pintu gerbang bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa ke Gaza," katanya dalam pidato di ICJ, Jumat, yang ditayangkan di situs UN TV.

Retno pun meminta agar tidak ada kebebasan seperti yang dilakukan Israel ke Palestina terjadi lagi dengan alasan apapun.

"Mereka (Israel) ingin melawan negara yang lebih lemah. Inilah sebabnya kita mempunyai hukum internasional," tuturnya.

Retno berharap agar ICJ mampu memberikan pendapat terbaik bagi kepentingan keadilan dan kemanusiaan.

Kendati demikian, Retno menegaskan Indonesia enggan menerima adanya pendudukan ilegal oleh Israel di Palestina.

Dirinya pun mendesak agar militer Israel ditarik dari Palestina.

"Mengingat sifat pendudukan yang ilegal, penarikan mundur pasukan Israel harus dilakukan tanpa syarat, tanpa negosiasi."

"Pasukan Israel harus mundur sekarang. Saya ulangi, mundur sekarang!" tegasnya.

Selanjutnya, Retno membeberkan penolakannya terhadap argumen beberapa negara yang justru memberi nasihat untuk melemahkan proses perdamaian Israel dan Palestina.

"Sekarang saya akan fokus untuk menolak argumen beberapa negara yang menyatakan pendapat yang bersifat nasihat melemahkan proses perdamaian (Palestina dan Israel)."

"Padahal, pengadilan telah memperjelas pendapat mereka soal masalah ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Retno menilai pendapat ICJ bakal berguna untuk menjadi panduan terkait upaya perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Pendapat mahkamah ini akan berguna untuk memandu langkah masa depan yang harus diambil oleh PBB dan semua negara, di mana Indonesia menyampaikan bahwa mereka tidak punya alasan untuk menolak permintaan ini dengan alasan bahwa hal ini akan berisiko mendasat terkait legitimasi prospek proses perdamaian di masa depan," pungkasnya.

Sebagai informasi, ICJ menggelar jajak pendapat dengan 51 negara terkait legalitas kependudukan Israel di Palestina yang meliputi Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza selama 57 tahun.

Jajak pendapat itu sudah digelar ICJ sejak Senin (19/2/2024).

Selain itu, sidang ini digelar agar ICJ bisa memberikan pandangan hukum terkait konsekuensi hukum atas tindakan di Palestina.

Adapun sidang jajak pendapat ini digelar menanggapi permintaan yang diajukan oleh Majelis Umum PBB.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #menlu #retno #bela #palestina #sidang #kematian #ribu #orang #ternyata #tidak #cukup #bagi #israel

KOMENTAR