Israel akan Batasi Akses ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadan, Hamas Desak Warga Palestina Melawan
Kompleks Masjid Al-Aqsa berada di Kota Tua Yerusalem Timur itu merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam.
Situs ini juga dihormati oleh orang-orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount.
"Israel akan memberlakukan beberapa pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan suci Ramadan sesuai dengan kebutuhan keamanan," papar kantor Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.
Tahun ini, umat Islam akan menuaikan ibadah puasa umat Islam yang dimulai sekitar 10 atau 11 Maret 2024.
Pembatasan akses ke situs suci tersebut, telah lama memicu gesekan, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
Ketika ditanya tentang apakah akses beberapa jamaah selama bulan suci Ramadan akan diblokir, kantor Netanyahu mengatakan, bahwa Perdana Menteri membuat keputusan yang sudah dipertimbangkan bersama para profesional.
Sayangnya, kantor Netanyahu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana pembatasan akses Al-Aqsa.
Pengumuman terbaru dari Israel soal pembatasan ini muncul ketika Tel Aviv mengancam akan melanjutkan serangannya ke Gaza selama Ramadan, termasuk menginvasi Rafah, kota paling selatan yang berbatasan dengan Mesir.
"Dunia harus tahu dan para pemimpin Hamas harus tahu: Jika pada bulan Ramadan para sandera tidak ada di rumah, pertempuran akan berlanjut di berbagai tempat, termasuk di wilayah Rafah," kata Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel, Benny Gantz, Minggu (18/2/2024).
"Kami akan melakukannya secara terkoordinasi, memfasilitasi evakuasi warga sipil melalui dialog dengan mitra Amerika dan Mesir, serta meminimalkan korban sipil sebanyak mungkin," papar Benny Gantz, dikutip dari Hürriyet Daily News.
Gantz menambahkan, bahwa Hamas punya pilihan.
"Hamas bisa menyerah, melepaskan sandera dan warga sipil Gaza bisa merayakan hari raya Ramadan," ucapnya.
Hamas mengecam pembatasan akses Masjid Al-Aqsa
Kelompok militan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, Palestina mengecam pembatasn akses ke Masjid Al-Aqsa tersebut.
Hamas pun mendesak warga Palestina untuk melawan pembatasan Israel terhadap situs suci umat Islam itu.
Pernyataan Hamas menggambarkan pembatasan akses ke Al-Aqsa sebagai bentuk kelanjutan kriminalitas Zionis dan perang agama yang dipimpin oleh kelompok pemukim ekstremis.
Hamas meminta warga Palestina di Israel, Yerusalem, dan Tepi Barat yang diduduki untuk menolak keputusan "kriminal", melawan arogansi dan kekuarangajaran pendudukan, dan melakukan mobilisasi untuk melindungi Masjid Al-Aqsa.
Israel sering menetapkan aturan untuk membatasi jumlah jamaah di situs tersebut, dengan alasan-alasan keamanan.
Pasukan Israel sebelumnya telah melakukan serangan kekerasan di lokasi tersebut, terutama selama bulan Ramadan.
Perang Israel-Hamas sudah berlangsung empat bulan terakhir, terhitung sejak 7 Oktober 2023.
Pemboman dan invasi darat Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 29.000 orang, menurut pihak berwenang Palestina.
Hal ini juga telah membuat sebagian besar wilayah Gaza menjadi puing-puing dan lebih dari 80 persen penduduknya mengungsi, menurut laporan sebuah kelompok bantuan.
Negosiasi mengenai potensi gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan tahanan tampaknya terhenti dalam beberapa pekan terakhir.
Netanyahu secara terbuka menggambarkan tuntutan Hamas sebagai “delusi”.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tag: #israel #akan #batasi #akses #masjid #aqsa #selama #ramadan #hamas #desak #warga #palestina #melawan