Presiden Hungaria Lengser Usai Beri Ampunan Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Anak
Katalin Novak mengundurkan diri setelah mendapatkan kritikan keras dari masyarakat. ( AFP via Getty Images)
06:24
14 Pebruari 2024

Presiden Hungaria Lengser Usai Beri Ampunan Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Anak

 

 

 - Presiden konservatif Hungaria disebutkan lengser dari jabatannya pada hari Sabtu (10/2), di tengah-tengah protes publik atas pengampunan yang ia berikan kepada seorang pria.

Usut punya usut, pria tersebut mulanya dihukum karena terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak.   Alhasil, keputusan yang diberikan presiden Hungaria tersebut memicu skandal politik yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pemerintah nasionalis yang telah lama berkuasa.   Sang Presiden Katalin Novak yang berusia 46 tahun, mengumumkan dalam sebuah pesan yang disiarkan di televisi bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden, jabatan yang telah dipegangnya sejak tahun 2022.   Keputusannya diambil setelah lebih dari satu minggu kemarahan publik memuncak, setelah terungkap bahwa ia mengeluarkan pengampunan presiden pada bulan April 2023.   Pengampunan tersebut ditujukan untuk seorang pria yang dihukum, karena menyembunyikan serangkaian pelecehan seksual terhadap anak di panti asuhan milik negara.   "Saya mengeluarkan pengampunan yang menyebabkan kebingungan dan keresahan bagi banyak orang. Saya telah melakukan kesalahan," kata Novak pada hari Sabtu, dikutip Nypost.com, Rabu (14/2).   

  Pengunduran diri Novak terjadi dalam sebuah episode gejolak politik yang jarang terjadi pada partai nasionalis Fidesz, partai yang telah memerintah Hungaria dengan mayoritas konstitusional sejak tahun 2010.   Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Viktor Orbán yang populis, Fidesz dituduh membongkar institusi-institusi demokratis, dan mencurangi sistem pemilihan umum hingga media demi kepentingannya.   Novak, sekutu utama Orban dan mantan wakil presiden Fidesz, menjabat sebagai menteri untuk keluarga hingga pengangkatannya sebagai presiden.    Ia sangat vokal dalam mengadvokasi nilai-nilai keluarga tradisional dan perlindungan anak-anak.   Dia adalah presiden perempuan pertama dalam sejarah Hungaria, dan orang termuda yang pernah menduduki jabatan tersebut.   Namun masa jabatannya berakhir, setelah ia mengampuni seorang pria yang dijatuhi hukuman lebih dari tiga tahun penjara pada tahun 2018.    Pria tersebut dinyatakan bersalah karena menekan para korban untuk mencabut klaim pelecehan seksual yang dilakukan oleh direktur lembaga tersebut.   Serta dijatuhi hukuman delapan tahun karena melecehkan setidaknya sepuluh anak antara tahun 2004 dan 2016.  

  "Saya memutuskan untuk memberikan grasi pada bulan April tahun lalu, dengan keyakinan bahwa narapidana tersebut tidak menyalahgunakan kerentanan anak-anak yang dipercayakan kepadanya."    "Saya melakukan kesalahan. Saya meminta maaf kepada mereka yang telah terluka dan kepada para korban yang mungkin merasa saya tidak membela mereka," kata Novak pada hari Sabtu.   "Sebagai kepala negara, saya berbicara kepada Anda untuk terakhir kalinya hari ini. Saya mengundurkan diri dari jabatan presiden republik ini," katanya.   Tokoh yang juga terlibat adalah Judit Varga, beliau menjabat sebagai menteri kehakiman pada saat itu dan mendukung pengampunan tersebut.    Varga diperkirakan akan memimpin daftar kandidat Parlemen Eropa dari Fidesz saat pemilihan umum diadakan pada musim panas ini.   Namun dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Sabtu, Varga mengumumkan bahwa ia akan mengambil tanggung jawab politik.   Pensiun dari kehidupan publik, mengundurkan diri dari jabatan sebagai anggota parlemen dan juga sebagai pemimpin daftar EP.   Di kantor pusat kepresidenan di Budapest pada Sabtu malam waktu setempat, sekitar 200 orang berkumpul sebagai protes untuk meminta Novak mengundurkan diri.  

  Setelah pengumumannya, para hadirin yang hadir mengaku senang, namun hal tersebut tidak cukup untuk mengubah sistem pemerintahan Orban secara mendasar.   "Saya senang dia mengundurkan diri, tetapi berpikir masalahnya tidak selesai dengan cara ini. Dia bukanlah penjahat utama, Anda harus melihat sampai ke atas," kata salah satu pengunjuk rasa, Anna Bujna.   Erzsebet Szapunczay, salah seorang hadirin lainnya, mengatakan bahwa ia 'sangat, sangat senang' dengan pengunduran diri Novák, namun ia mengatakan bahwa seharusnya ia mengundurkan diri sejak awal, seperti halnya banyak orang lain dalam pemerintahan ini, karena sang presiden tidak sendirian.   "Pengunduran dirinya sudah tepat, karena dengan demikian dia menyelamatkan dirinya dari lebih banyak orang yang membencinya, dan marah karena mewakili negara ini hingga saat ini," katanya.   Fidesz dari Orban menikmati tingkat dukungan tertinggi di antara partai-partai politik Hongaria, dan oposisi yang terfragmentasi telah berkontribusi pada kemenangannya dalam empat kali pemilu berturut-turut.   Pemerintahannya, yang dianggap paling bersahabat dengan Kremlin di Uni Eropa, telah dikritik di dalam blok tersebut karena menahan keputusan-keputusan penting.   Seperti dukungan untuk Ukraina dan memasukkan Swedia ke dalam aliansi militer NATO (North Atlantic Treaty Organization).   Pada hari Sabtu, kepala delegasi parlemen Fidesz, Mate Kocsis, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Novak dan Varga telah membuat keputusan yang bertanggung jawab, partai juga berterima kasih atas kerja keras mereka.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #presiden #hungarialengser #usai #beriampunan #pelaku #pelecehan #seksual #terhadap #anak

KOMENTAR