Pertama Kalinya Lontarkan Kritik, Joe Biden: Aksi Militer Israel di Gaza Sudah Kelewat Batas
Pengungsi Palestina berjalan melewati genangan air di tengah cuaca hujan di kamp tenda darurat di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 2 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by Mohammed ABED / AFP) 
22:20
9 Februari 2024

Pertama Kalinya Lontarkan Kritik, Joe Biden: Aksi Militer Israel di Gaza Sudah Kelewat Batas

Untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang Gaza, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengkritik tindakan militer Israel di Gaza dengan menyatakan bahwa aksi balasan yang dilakukan sudah kelewat batas.

Biden juga menambahkan kalau ia sedang mengupayakan jeda berkelanjutan dalam peperangan antara IDF dan Hamas tersebut untuk membantu penduduk sipil.

“Saya berpandangan, seperti yang Anda tahu, tindakan respons (balasan) di Jalur Gaza sudah berlebihan,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis (8/2/2024), menurut laporan Reuters.

Biden juga mengatakan, dia telah mendorong normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina, dan memfasilitasi kesepakatan pertukaran tahanan antara pemerintah Israel dan Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas.

“Sekarang saya berusaha sangat keras untuk menangani gencatan senjata penyanderaan ini,” kata Biden.

“Ada banyak orang tidak bersalah yang kelaparan, banyak orang tidak bersalah yang berada dalam kesulitan dan sekarat, dan hal ini harus dihentikan.”

Sisi, Presiden Meksiko?

Presiden AS juga mengatakan telah meyakinkan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk membuka penyeberangan Rafah.

Namun, saat melakukan hal tersebut, ia mencampuradukkan rincian yang merujuk pada el-Sisi sebagai presiden Meksiko.

“Awalnya, Presiden Meksiko, Sisi, tidak ingin membuka pintu untuk memungkinkan masuknya materi kemanusiaan”, kata Biden.

Dia menambahkan: “Saya berbicara dengannya. Saya meyakinkan dia untuk membuka gerbang. Saya berbicara dengan Bibi untuk membuka gerbang di pihak Israel.”

Sejak awal agresi Israel di Gaza, Amerika Serikat telah menawarkan dukungan tanpa syarat kepada Tel Aviv, yang diberikan dalam bentuk bantuan militer, politik, dan keuangan.

Biden, pada lebih dari satu kesempatan, telah melewati persetujuan Kongres untuk menyetujui penjualan senjata darurat ke Israel.

Selain itu, AS telah memveto beberapa proposal gencatan senjata yang diajukan di Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dan mendukung Israel di Majelis Umum PBB dalam pemungutan suara penting yang menyerukan penghentian permusuhan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 27,947 warga Palestina telah terbunuh, dan 67,459 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

Selain itu, setidaknya 8.000 orang masih belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Perkiraan pihak Palestina dan lembaga internasional menyebutkan kalau  mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir – yang kini menjadi kota terbesar di Palestina. eksodus massal sejak Nakba 1948.

(oln/pc/*)

Tag:  #pertama #kalinya #lontarkan #kritik #biden #aksi #militer #israel #gaza #sudah #kelewat #batas

KOMENTAR