Kolaborasi Raksasa AI OpenAI, Nvidia, dan Oracle di Proyek Stargate Picu Sorotan Antitrust dan Uji 135 Tahun Hukum Persaingan AS
Sejumlah perusahaan raksasa kecerdasan buatan (AI), termasuk OpenAI, Nvidia, dan Oracle, mengejutkan publik dengan kolaborasi besar melalui Proyek Stargate. Namun, ahli hukum dari Yale menilai aliansi ini berpotensi melanggar hukum antitrust Amerika Serikat yang telah berlaku selama 135 tahun, menimbulkan kekhawatiran serius terkait persaingan di sektor teknologi kritis.
Melansir Fortune, Senin (24/11/2025), Stargate diumumkan Presiden Donald Trump pada 21 Januari 2025 sebagai usaha patungan senilai 500 miliar dolar AS (setara Rp 8.360 triliun dengan kurs Rp 16.720 per dolar AS) untuk membangun infrastruktur AI terbesar di Amerika.
Trump didampingi tiga tokoh utama Stargate, yaitu Larry Ellison dari Oracle, Sam Altman dari OpenAI, dan Masayoshi Son dari SoftBank, saat mengumumkan proyek tersebut. Ellison menekankan bahwa Stargate akan “merevolusi kesehatan” melalui kemampuan berbagi catatan medis elektronik lintas lokasi, sementara Altman menegaskan bahwa Stargate adalah proyek “yang paling penting di era ini.”
Selain itu, dalam pengumuman resmi, OpenAI menyebut Stargate sebagai perusahaan baru yang akan segera menanamkan USD 100 miliar (Rp 1.672 triliun) untuk memulai operasional. Konsorsium ini mencakup Oracle, SoftBank, Microsoft, Nvidia, Arm, serta grup investasi MGX dari Abu Dhabi.
Kontroversi muncul dari Madhavi Singh, peneliti dari Yale Law School. Dalam draf kajiannya, Singh memperingatkan bahwa Stargate dapat melanggar Clayton Act dan Sherman Act, hukum persaingan yang berlaku lebih dari satu abad. Menurutnya, Stargate berpotensi “mengeratkan power beberapa pemain besar” di lapisan infrastruktur AI—termasuk pusat data, chip GPU, dan layanan cloud—yang bisa menekan persaingan independen.
Singh menekankan bahwa meskipun persaingan masih ada di model AI dan aplikasi pengguna, lapisan infrastruktur adalah yang paling rawan. Saat ini, Amazon, Google, dan Microsoft menguasai sekitar 70 persen layanan cloud, sementara Nvidia menguasai antara 80 persen hingga 95 persen pasar GPU. “Stargate menyusutkan sedikit ruang independen yang tersisa,” kata Singh.
Dari perspektif hukum, potensi pelanggaran terhadap Clayton Act terlihat pada risiko “kerugian persaingan di masa depan,” meskipun kerugian itu belum nyata. Singh menjelaskan bahwa proyek Stargate berisiko “menghapus pemain independen,” merujuk pada hilangnya entitas seperti Oracle yang sebelumnya berperan sebagai kompetitor unik.
Sementara itu, terkait Sherman Act, dia menegaskan bahwa aliansi ini dapat membatasi pengambilan keputusan independen perusahaan, sehingga “menghilangkan keragaman kepentingan ekonomi.”
Anehnya, meski risiko monopoli besar, Stargate belum menghadapi perlawanan regulator. Dalam sidang Senat AS pada Mei 2025 bertajuk Winning the AI Race, tidak ada senator yang menyinggung isu antitrust, dan kata itu sama sekali tidak muncul di transkrip sidang.
Sementara itu, kritik paling keras justru datang dari Elon Musk, yang sehari setelah pengumuman menyindir konsorsium ini karena dianggap “tidak memiliki dana” untuk membiayai Stargate. Musk juga membagikan meme kontroversial terkait Altman dan rekan-rekannya di media sosial, menegaskan adanya ketegangan publik di balik kolaborasi tersebut.
Meski demikian, OpenAI tetap memperluas Stargate. Pada Juli 2025, OpenAI dan Oracle menyepakati pembangunan kapasitas pusat data tambahan sebesar 4,5 gigawatt, yang diperkirakan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja di Amerika dan mendukung target total investasi USD 500 miliar.
Menurut Singh, dampak dari kurangnya persaingan ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan besar, tetapi juga konsumen serta inovasi jangka panjang. Dia menjelaskan bahwa proyek ini berpotensi “meningkatkan harga, mengurangi pilihan, dan menghambat inovasi.”
Jika analisisnya terbukti benar, Stargate bukan sekadar kolaborasi teknologi, melainkan juga potensi kartelisasi AI terbesar abad ke-21 yang menguji batas-batas hukum persaingan global.
***
Tag: #kolaborasi #raksasa #openai #nvidia #oracle #proyek #stargate #picu #sorotan #antitrust #tahun #hukum #persaingan