Isi Tanggapan Hamas ke Israel: Setop Agresi, Tukar Sandera, Rekonstruksi Jalur Gaza
Tesk itu dirilis pada Selasa (6/2/2024) malam.
Dalam teks 3 halaman itu, Hamas mengumumkan perubahan pada proposal itu.
Arabi Post mengutip pejabat Hamas, mengatakan kelompok itu memandang positif proposal yang mengarah pada gencatan senjata komprehensif dan mundurnya pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Dalam tanggapannya, Hamas membagi gencatan senjata itu menjadi tiga tahap selama 135 hari, yang dilampiri tuntutannya kepada Israel.
Tahap Pertama (45 Hari)
Menurut tanggapan Hamas, tahap pertama gencatan senjata itu berlangsung selama 45 hari.
Pada tahap pertama ini, Hamas meminta penghentian aktivitas militer dan pengintaian udara dari pasukan Israel.
Pasukan Israel juga diminta menarik diri dari Jalur Gaza.
Terkait pertukaran sandera, semua sandera Israel termasuk perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun (bukan wajib militer), lansia (di atas 50 tahun), dan orang sakit, akan ditukar dengan sejumlah tahanan Palestina.
Terkait tahanan Palestina, Hamas ingin menjamin agar Israel tidak kembali menangkap mereka yang dibebaskan dari penjara Israel.
Hamas juga menuntut agar lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Selain itu, Hamas menuntut rekonstruksi rumah sakit, rumah, dan fasilitas publik di Jalur Gaza, yang memungkinkan PBB dan badan lainnya mendirikan kamp perlindungan.
Hamas menuntut agar Israel mencabut pembatasan penyeberangan, pergerakan pasien/korban luka untuk berobat ke luar negeri.
Kelompok tersebut juga meminta Israel menghentikan serbuan, agresi pemukim Israel terhadap Masjid Al-Aqsa, dan mengembalikan kondisi Masjid Al-Aqsa seperti sebelum tahun 2000.
Tahap Kedua (45 Hari)
Sebelum memulai tahap kedua, Hamas menyarankan adanya diskusi dengan mediator untuk menghentikan operasi militer.
Pada tahap kedua, Hamas akan membebaskan sandera laki-laki (warga sipil dan wajib militer) dengan imbalan tahanan Palestina.
Hamas mengincar untuk membebaskan 1.500 tahanan Palestina, termasuk 500 orang yang menerima hukuman berat di penjara Israel.
Rekonstruksi di Jalur Gaza pada tahap pertama juga akan dilanjutkan pada tahap kedua, termasuk mengakhiri pengepungan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza.
Tahap Ketiga (45 Hari)
Pada tahap ketiga, Hamas dan Israel akan menukar jenazah dari sandera dan tahanan setelah mereka diidentifikasi.
Hamas menyarankan untuk melanjutkan tindakan kemanusiaan pada tahap pertama dan kedua.
Rekonstruksi Jalur Gaza
Dalam tanggapannya, Hamas meminta mediator Qatar dan Mesir untuk memimpin upaya untuk menyelesaikan masalah berikut:
- Menyediakan alat berat untuk mengangkut puing-puing di Jalur Gaza
- Penyediaan stok medis utnuk tenaga kesehatan di Jalur Gaza
- Pembangunan kembali rumah sakit, toko roti, dan tenda/kamp perlindungan
- Memfasilitasi 60.000 rumah sementara (karavan/kontainer) dan 200.000 tenda pengungsian
- Merekonstruksi berbagai sektor termasuk jaringan listrik, komunikasi dan air
- Merekonstruksi rumah, bangunan ekonomi, dan fasilitas umum
- Melanjutkan layanan kemanusiaan dari PBB dan badan-badannnya
- Proses pertukaran sandera ini akan menyesuaikan dengan sejauh mana komitmen dicapai untuk memberikan bantuan yang memadai seperti yang disebutkan oleh Hamas.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 27.585 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (6/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #tanggapan #hamas #israel #setop #agresi #tukar #sandera #rekonstruksi #jalur #gaza