Panglima Garda Revolusi Iran ke AS: Kami Tak Cari Perang, Tapi Tak Mundur Kalau Serangan Datang
Panglima Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami saat memberikan pidato di acara pemakaman korban tewas dalam peristiwa pengeboman di Kerman, 5 Januari 2024. 
22:20
31 Januari 2024

Panglima Garda Revolusi Iran ke AS: Kami Tak Cari Perang, Tapi Tak Mundur Kalau Serangan Datang

- Panglima Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan kalau Iran tidak bermaksud berperang dengan Amerika Serikat.

Namun, kata Salami, Iran akan mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya melawan musuh-musuhnya.

“Kadang-kadang, musuh menyampaikan ancaman, dan bahkan saat ini, kami mendengar beberapa ancaman dalam pernyataan pejabat Amerika. Kami memberi tahu mereka, "Anda telah menguji kami sebelumnya di lebih dari satu tempat, dan kami saling kenal, dan kami tidak akan membiarkan agresi apa pun tanpa balasan",” kata Mayor Jenderal Salami.

Dia menambahkan, “semua konspirasi melawan kami diatur oleh kekuatan jahat: mulai dari perang yang diberlakukan hingga sanksi, hasutan, dan perang psikologis,”.

Dia mencatat kalau Iran telah mengatasi semua konspirasi ini.

“Musuh mempersiapkan perang melawan Iran di segala bidang: militer, ekonomi, media, dan psikologis,” tambahnya.

“Kami yakin bahwa ketidakadilan tidak akan bertahan lama, dan Palestina berada di jalur menuju kemenangan, dan Zionis akan dikalahkan.”

Utusan Iran untuk PBB: Setiap Serangan akan Direspons dengan Pembalasan Tegas

Perwakilan tetap Iran dan duta besar untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menegaskan kembali komitmen kuat Iran untuk membalas secara tegas setiap serangan terhadap negara, kepentingan, atau warga negaranya dengan dalih apa pun,

"Berbicara kepada wartawan pada Selasa (30/1/2024) malam, Iravani menekankan bahwa merupakan kebijakan mendasar Iran untuk membalas dengan tegas terhadap setiap ancaman dari musuh yang menargetkan negara tersebut," tulis laporan kantor berita IRNA.

Menanggapi spekulasi baru-baru ini mengenai pertukaran diplomatik antara Amerika Serikat dan Iran, Iranani membantah kalau kalau pesan disampaikan antara kedua negara melalui perantara.

Dia mengklarifikasi bahwa tidak ada komunikasi seperti itu yang terjadi.

Bantah Tuduhan AS Soal Serangan Pangkalan Militer di Yordania

Dalam sebuah surat kepada Presiden Dewan Keamanan pada Senin, utusan Iran untuk PBB, Iravani, mengklarifikasi posisi negaranya, dengan menyatakan kalau Iran tidak bertanggung jawab atas tindakan individu atau kelompok mana pun di kawasan.

Sejauh ini, media-media barat mengaitkan gerakan milisi perlawanan di berbagai teritorial, seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan Kataib Hizbullah di Irak sebagai kelompok proksi Iran.

Terkait stigma itu, Iravani mengulangi pernyataan Iran sebelumnya, tertanggal 4 Desember 2023 dan 2 Januari 2024, menekankan,  tidak ada kelompok afiliasi, baik di Irak, Suriah, atau di tempat lain, yang beroperasi secara langsung atau tidak langsung atas nama Iran.

Iravani juga mengkritik Amerika Serikat karena melanggar hukum internasional dan Piagam PBB melalui tindakan militernya di Irak dan Suriah, khususnya mengutip Pasal 2 (4) Piagam PBB.

Dia menegaskan, “tidak ada kelompok yang berafiliasi dengan Angkatan Bersenjata Republik Iran, baik di Irak, Suriah, atau di tempat lain, yang beroperasi secara langsung atau tidak langsung di bawah kendali Republik Islam Iran atau bertindak atas namanya.”

“Oleh karena itu, Republik Iran tidak bertanggung jawab atas tindakan individu atau kelompok mana pun di kawasan ini,” tegas duta besar Iran untuk PBB.

Mengenai kehadiran AS di Suriah dan Irak, duta besar Iran menegaskan:

"...tindakan yang dilakukan Amerika Serikat di Suriah dan Irak adalah melanggar hukum dan bertentangan dengan hukum internasional dan Piagam PBB.... Oleh karena itu, pemberitahuan AS disampaikan kepada Dewan Keamanan dalam surat tersebut ... tidak memiliki dasar hukum dan tidak membenarkan tindakan tersebut."

Serangan milisi perlawanan Irak dan Suriah ke pangkalan militer AS tersebut menjadi perluasan dari Perang Gaza antara Israel dan milisi perlawanan Palestina, Hamas dan gerakan lainnya.

Sentimen negatif ke AS muncul karena dianggap membantu Israel melakukan Genosida di Gaza.

Hal itu terakumulasi menjadi serangan-serangan secara rutin dan bergelombang demi mengusir tentara AS dari Irak dan Suriah karena dianggap sebagai pendudukan ilegal.

Polisi Capitol AS menanggapi laporan bahan peledak di truk pickup dekat Perpustakaan Kongres di Capitol Hill, Kamis (19/8/2021) pagi di Washington, DC. Seorang pria mengancam meledakkan bom dan menuntut bicara dengan Presiden AS Joe Biden. Polisi Capitol AS menanggapi laporan bahan peledak di truk pickup dekat Perpustakaan Kongres di Capitol Hill, Kamis (19/8/2021) pagi di Washington, DC. Seorang pria mengancam meledakkan bom dan menuntut bicara dengan Presiden AS Joe Biden. (AFP)

Birokrasi AS Gaungkan Perang Melawan Iran

Eskalasi ini menyusul serangan koalisi milisi perlawanan yang menargetkan pangkalan militer AS di Yordania.

Serangan ke Tower 22 itu mengakibatkan tewasnya tiga tentara dan melukai 34 lainnya.

Belakangan, Politico menerbitkan artikel yang melaporkan euforia seruan perang di birokrasi AS.

Para senator dari Partai Demokrat dilaporkan menggaungkan perang terhadap kelompok milisi Perlawanan, khususnya dalam kasus ini terhadap kelompok Perlawanan Islam (IRI) di Irak.

Senator Partai Republik, di sisi lain, tampaknya menggelorakan perang langsung AS terhadap Iran.

"Baik Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Ben Cardin (Demokrat) dan Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat Jack Reed (Demokrat) menyerukan tanggapan yang “disengaja dan proporsional”, sementara Anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat Roger Wicker (Republik) menambahkan bahwa AS harus menyerang “ secara langsung terhadap sasaran Iran dan kepemimpinannya.”," tulis ulasan Al-Mayadeen.

Senada dengan itu, Senator Tom Cotton (dari Partai Republik) mengatakan, seperti dikutip oleh Politico,

“Satu-satunya jawaban terhadap serangan-serangan ini adalah pembalasan militer yang dahsyat terhadap pasukan teroris Iran, baik di Iran maupun di Timur Tengah.”

“Satu-satunya jawaban terhadap serangan-serangan ini adalah pembalasan militer yang dahsyat terhadap pasukan teroris Iran, baik di Iran maupun di Timur Tengah,” kata Senator Tom Cotton (dari Partai Republik).

(oln/*/almydn/aja/*)

Tag:  #panglima #garda #revolusi #iran #kami #cari #perang #tapi #mundur #kalau #serangan #datang

KOMENTAR