Hamas Tanggapi Serangan Drone di Yordania yang Tewaskan 3 Tentara AS, Singgung Perang Israel di Gaza
Ilustrasi - Tentara AS berpatroli di daerah kota Tal Hamis, tenggara kota Qameshli di provinsi Hasakeh timur laut Suriah, pada 24 Januari 2024. Tiga tentara AS tewas dalam serangan drone di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah. 
11:10
29 Januari 2024

Hamas Tanggapi Serangan Drone di Yordania yang Tewaskan 3 Tentara AS, Singgung Perang Israel di Gaza

- Tiga tentara Amerika Serikat (AS) tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak atau drone di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah, Minggu (28/1/2024).

Menurut seorang pejabat AS, jumlah tentara yang terluka akibat serangan satu arah drone tersebut meningkat menjadi 34 orang.

Seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, turut menanggapi serangan drone di Yordania tersebut.

Kepada Reuters, Abu Zuhri mengatakan, serangan terhadap pasukan AS itu terkait dengan perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

"Pembunuhan tiga tentara Amerika adalah sebuah pesan kepada pemerintah Amerika bahwa jika pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza tidak dihentikan, maka Amerika harus menghadapi seluruh bangsa."

"Agresi Amerika-Zionis yang terus berlanjut di Gaza mampu meledakkan situasi di wilayah tersebut," ujarnya, Senin (29/1/2024), dilansir The Guardian.

Pernyataan Joe Biden

Presiden AS Joe Biden mengatakan AS akan merespons setelah tiga tentaranya tewas.

Joe Biden menyalahkan milisi yang didukung Iran atas kematian pertama di AS, setelah berbulan-bulan serangan kelompok tersebut terhadap pasukan Amerika di Timur Tengah sejak dimulainya perang Israel-Hamas.

“Kami mengalami hari yang berat tadi malam di Timur Tengah."

"Kami kehilangan tiga jiwa pemberani dalam serangan di salah satu pangkalan kami,” ungkapnya, Senin, dikutip dari AP News.

Dengan meningkatnya risiko eskalasi militer di wilayah itu, para pejabat AS berupaya untuk secara meyakinkan mengidentifikasi kelompok yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, mereka menilai bahwa salah satu dari beberapa kelompok yang didukung Iran berada di balik serangan tersebut.

“Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Amerika Serikat, pasukan kami, dan kepentingan kami," ujar Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.

Sebagai informasi, Komando Pusat AS mengatakan 34 tentara terluka akibat serangan satu arah drone tersebut, dan delapan di antaranya diterbangkan keluar dari Yordania untuk perawatan lanjutan.

Laporan itu menggambarkan kedelapan orang tersebut berada dalam kondisi stabil.

Pesawat tak berawak berukuran besar itu menghantam pangkalan dukungan logistik di Yordania yang dikenal sebagai Tower 22.

Pangkalan tersebut berada di sepanjang perbatasan Suriah dan sebagian besar digunakan oleh pasukan yang terlibat dalam misi pemberian nasihat dan bantuan bagi pasukan Yordania.

Komando Pusat mengatakan sekitar 350 personel Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS dikerahkan ke pangkalan itu.

Tiga orang yang tewas dan sebagian besar yang terluka adalah tentara Angkatan Darat, menurut beberapa pejabat AS.

Instalasi kecil tersebut, yang tidak diungkapkan secara terbuka oleh Yordania, mencakup pasukan teknik, penerbangan, logistik, dan keamanan AS.

Tiga pejabat mengatakan, pesawat tak berawak itu menyerang di dekat tempat tidur tentara, yang menurut mereka menjelaskan tingginya jumlah korban.

Ilustrasi - Tentara AS berpatroli di daerah kota Tal Hamis, tenggara kota Qameshli di provinsi Hasakeh timur laut Suriah, pada 24 Januari 2024. Ilustrasi - Tentara AS berpatroli di daerah kota Tal Hamis, tenggara kota Qameshli di provinsi Hasakeh timur laut Suriah, pada 24 Januari 2024. (Delil SOULEIMAN / AFP)

Pangkalan militer AS di al-Tanf di Suriah hanya berjarak 20 kilometer (12 mil) di utara Menara 22.

Instalasi di Yordania menyediakan pusat logistik penting bagi pasukan AS di Suriah, termasuk di al-Tanf, yang dekat dengan perbatasan Irak, Suriah, dan Yordania.

Pasukan AS telah lama menggunakan Yordania, sebuah kerajaan yang berbatasan dengan Irak, Israel, wilayah Palestina di Tepi Barat, Arab Saudi dan Suriah, sebagai basisnya.

Sekitar 3.000 tentara Amerika biasanya ditempatkan di seberang Yordania.

Sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober, milisi yang didukung Iran telah menyerang instalasi militer Amerika di Irak lebih dari 60 kali dan di Suriah lebih dari 90 kali, dengan kombinasi drone, roket, mortir, dan rudal balistik.

Serangan pada hari Minggu ini adalah yang pertama yang menargetkan pasukan Amerika di Yordania selama perang Israel-Hamas dan yang pertama yang mengakibatkan hilangnya nyawa warga Amerika.

Puluhan personel AS terluka, termasuk beberapa yang mengalami cedera otak traumatis, dalam serangan tersebut.

Milisi mengatakan, serangan mereka adalah pembalasan atas dukungan Washington terhadap Israel dalam perang di Gaza dan bertujuan untuk mendorong pasukan AS keluar dari wilayah tersebut.

AS dalam beberapa bulan terakhir telah menyerang sasaran-sasaran di Irak, Suriah, dan Yaman untuk menanggapi serangan terhadap pasukan Amerika di wilayah tersebut, serta untuk mencegah pemberontak Houthi yang didukung Iran agar tidak terus mengancam pelayaran komersial di Laut Merah.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #hamas #tanggapi #serangan #drone #yordania #yang #tewaskan #tentara #singgung #perang #israel #gaza

KOMENTAR