



Ini Alasan Kenapa Robert Prevost Pilih Nama Paus Leo XIV
- Paus baru Gereja Katolik, Robert Francis Prevost, mengungkap alasan di balik pemilihan nama kepausannya, Leo XIV.
Dalam pidato pertamanya di hadapan Dewan Kardinal, Sabtu (10/5/2025), ia menyatakan ingin menghormati warisan Paus Leo XIII.
"Saya memilih untuk mengambil nama Leo XIV," ujar Paus Prevost, merujuk pada pendahulunya yang dikenal vokal membela hak-hak pekerja di era Revolusi Industri, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP.
Menurutnya, ajaran sosial Gereja yang diperjuangkan Leo XIII tetap relevan di tengah tantangan zaman modern, terutama terkait kemajuan teknologi.
"Ajaran sosial Gereja saat ini dibutuhkan sebagai respons terhadap Revolusi Industri lainnya dan terhadap perkembangan di bidang kecerdasan buatan yang menimbulkan tantangan baru bagi pembelaan martabat manusia, keadilan, dan tenaga kerja," ujarnya.
Paus Leo XIV mencatat sejarah sebagai paus pertama asal Amerika Serikat dan menjadi pemimpin ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik.
Ia kini mengemban tugas memimpin lebih dari 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Dalam pidato yang disampaikan pada usia 69 tahun, Paus Leo XIV juga menegaskan komitmennya meneruskan semangat pelayanan sosial dan kesederhanaan yang diwariskan oleh pendahulunya, Paus Fransiskus.
Ia menyampaikan bahwa peran seorang paus bukanlah sebagai penguasa, melainkan pelayan yang rendah hati bagi umat manusia.
"Marilah kita ambil warisan yang berharga ini dan teruskan perjalanan, terinspirasi oleh harapan yang sama yang lahir dari iman," tuturnya dalam transkrip pidato yang dirilis oleh Vatikan.
Seruan pulihkan iman umat
Sehari sebelumnya, dalam homili pertamanya yang digelar pada Jumat (9/5/2025), Paus Leo XIV menyerukan agar Gereja aktif merespons krisis iman yang terjadi di banyak tempat.
Ia menilai menurunnya iman umat sering berkaitan erat dengan persoalan sosial yang lebih luas.
"Turunnya iman sering kali berjalan seiring dengan hilangnya makna hidup, pengabaian belas kasihan, pelanggaran martabat manusia yang mengerikan, krisis keluarga, dan begitu banyak luka lain yang menimpa masyarakat kita," kata Paus.
Sosok Robert Francis Prevost sebelumnya belum dikenal luas secara internasional. Namun, menjelang konklaf, namanya masuk dalam radar sejumlah pengamat Vatikan.
Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 2023 dan dikenal memiliki rekam jejak kuat dalam pelayanan pastoral.
Dalam beberapa hari ke depan, perhatian dunia akan tertuju pada kebijakan dan langkah awal Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru Gereja Katolik.
Pada Minggu (11/5/2025), ia dijadwalkan menyapa umat dari balkon Basilika Santo Petrus dalam doa Regina Coeli. Ia juga akan bertemu dengan para diplomat dari berbagai negara dalam waktu dekat.
Puncak agenda kepausan pekan ini adalah Misa pelantikan yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (18/5/2025) di Lapangan Santo Petrus. Ribuan umat dan para pemimpin dunia diperkirakan akan hadir menyaksikan momen bersejarah tersebut.