



Menantang Hamas, Netanyahu: Israel Siap Berperang Kapan Saja di Gaza
Netanyahu juga menegaskan Israel akan mengakhiri kekuasaan Hamas di Jalur Gaza.
"Kami siap untuk kembali berperang kapan saja... Rencana operasional sudah siap," kata Netanyahu dalam pidatonya saat menghadiri upacara militer untuk meluluskan perwira pada Minggu (23/2/2025) malam.
Ia kembali mengulangi tujuan Israel dalam melawan Hamas di Jalur Gaza.
"Kami berpegang teguh pada tujuan perang: memulangkan semua sandera ke rumah mereka, baik hidup maupun mati, melumpuhkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas di Gaza, menggagalkan ancaman apa pun dari Gaza terhadap Israel di masa mendatang, dan memulangkan penduduk dari selatan dan utara ke rumah mereka dengan selamat," kata Netanyahu.
Netanyahu mengklaim bahwa Israel berhasil menekan Hamas dengan serangan militer sehingga mereka setuju untuk membebaskan sandera Israel dari Jalur Gaza.
"Sejak awal perang, saya melihat bahwa kombinasi tekanan militer dan tekanan politik akan berujung pada pemulangan sandera kami, dan memang kami baru-baru ini telah memberikan tekanan militer kepada Hamas," kata Netanyahu.
Selain itu, Netanyahu memperbarui dukungannya terhadap sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan membuka gerbang neraka di Jalur Gaza dan rencananya untuk mengusir warga Palestina.
"Tekanan ini, penguatan pasukan ini, bersama dengan pernyataan tegas Presiden Trump, berujung pada pembebasan para sandera dalam beberapa minggu terakhir," imbuhnya.
Ia melanjutkan dengan mengatakan Israel tidak akan mundur sampai semua sandera dibebaskan.
"Saya jamin bahwa kami tidak akan mundur dari misi mengembalikan semua orang ke rumah mereka tanpa kecuali," kata Netanyahu.
Netanyahu berterima kasih kepada Trump, dengan mengatakan senjata-senjata dari AS sangat membantu Israel untuk menyerang Jalur Gaza.
"Keputusannya untuk mentransfer senjata ofensif ke Israel akan membantu kita mencapai kemenangan penuh," kata Netanyahu memuji Trump.
"Pada saat yang sama, kami telah menyetujui anggaran yang besar untuk mengembangkan sistem senjata otonom - senjata yang akan meningkatkan kemampuan kami untuk melawan musuh sendiri," katanya.
Sebelumnya, Hamas dan Israel mencapai perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2025.
Sejak dimulainya gencatan senjata, tim kesehatan Gaza mengevakuasi jenazah yang tertimbun reruntuhan dan mereka yang terbunuh dalam serangan Israel.
Jumlah kematian warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 mencapai 48.339 dan 11.753 orang terluka dalam serangan Israel, menurut laporan Anadolu Agency pada Minggu (23/2/2025).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #menantang #hamas #netanyahu #israel #siap #berperang #kapan #saja #gaza