



2 Sandera Israel Syok Lihat Pembebasan 3 Rekannya: Netanyahu, Kami Juga Ingin Pulang
Video tersebut memperlihatkan dua sandera Israel yang seharusnya dibebaskan pada tahap kedua malah duduk di dalam mobil di tengah alun-alun saat Brigade Al-Qassam membebaskan rekan-rekannya.
Kedua sandera, Itamar David dan Guy Gilboa Dalal, berada dalam keadaan syok dan mengirim surat kepada pemerintah dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menuntut pembebasan mereka dengan segera.
"Kami mohon agar kalian mengembalikan kami ke rumah kami... Netanyahu, kalian telah membunuh kami... Rekan-rekan kami yang bersama kami akan kembali setelah 500 hari. Wahai orang-orang Israel, kami mohon, kami ingin menjadi seperti mereka," mengacu kepada para tahanan yang diserahkan, Sabtu (22/2/2025).
Kedua sandera tersebut mengungkapkan keterkejutan mereka atas kejadian saat rekan-rekan mereka diserahkan, dan menuntut agar Netanyahu melanjutkan kesepakatan pertukaran sandera dengan cara apa pun.
"Tekanan militer akan membunuh kita semua. Anda memulai kesepakatan, jadi teruskan saja," kata salah satu sandera.
Mereka juga meminta warga Israel untuk terus berdemonstrasi hingga sandera lainnya dibebaskan.
“Tolong, kami ingin mencapai momen ini, kami ingin kembali ke rumah kami, tekanan militer bukanlah solusi.”
Video tersebut memuat adegan dari proses serah terima, yang berlangsung di hadapan rakyat dan meliputi adegan perayaan dan parade militer perlawanan.
Selain itu, Brigade Al-Qassam juga mengibarkan bendera Palestina berukuran besar di tiang tinggi serta memutar lagu kebangsaan Palestina.
Klip tersebut berfokus pada frasa, “Tanah mengenal pemiliknya dari warga negara asing yang memiliki kewarganegaraan ganda."
6 Sandera Israel Dibebaskan secara Terpisah
Video yang dirilis Brigade Al-Qassam pada Minggu (23/2/2025) memperlihatkan sejumlah pejuang dari Brigade Al-Qassam, yang bertugas melindungi tahanan, mengangkut tiga tahanan dengan mobil putih yang berlangsung pada Sabtu (22/2/2025).
Mereka semua keluar dan berdiri di samping pohon zaitun yang telah ditebang oleh pendudukan Israel.
Salah seorang sandera yang dibebaskan mengatakan pohon ini baginya tampak lebih besar dari negara Israel.
Sementara sandera lain bertanya-tanya kejahatan apa yang telah dilakukan pohon ini sehingga ditebang, lalu mengatakan, “Tidak ada Hamas atau Al-Qassam di sini.”
Salah satu sandera menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pejuang Brigade Al-Qassam yang katanya peduli padanya, menyelamatkan hidupnya, dan melindunginya sebagaimana mestinya, seraya menekankan puluhan tawanan telah terbunuh selama perang tersebut.
Sandera lain mengatakan semua orang bisa pulang sebelum kenyataan ini terjadi, yang menurutnya tidak seharusnya terjadi dan tidak ada alasan untuk itu terjadi sejak awal.
Sandera itu, yang mencium kepala dua pejuang saat serah terima, menjelaskan leluhurnya datang dari Maroko dan Turki ke Palestina karena alasan yang tidak diketahuinya.
“Setiap orang harus kembali ke tanah air mereka,” katanya.
Kemarin, Sabtu, pihak perlawanan Palestina menyerahkan enam tahanan hidup yang seharusnya menjadi tahanan hidup terakhir yang akan diserahkan pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata.
Pembebasan dibagi menjadi tiga grup: dua sandera, tiga sandera, dan satu sandera secara terpisah.
Sementara itu, Israel berkomitmen untuk membebaskan 602 tahanan Palestina sebagai imbalannya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #sandera #israel #syok #lihat #pembebasan #rekannya #netanyahu #kami #juga #ingin #pulang