Peringatan Trump ke Presiden Ukraina: Zelensky Gerak Cepat atau Tak Akan Punya Negara Lagi
DONALD TRUMP - Tangkapan Layar YouTube White House pada Rabu (19/2/2025) menunjukkan Presiden AS Donald Trump mengungkapkan dirinya jauh lebih yakin dalam mengakhiri perang Rusia-Ukraina setelah adanya pertemuan dengan Rusia di Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025). 
03:10
21 Februari 2025

Peringatan Trump ke Presiden Ukraina: Zelensky Gerak Cepat atau Tak Akan Punya Negara Lagi

- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Donald Trump meminta Zelensky agar “lebih baik bergerak cepat” untuk merundingkan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina atau berisiko tidak memiliki negara untuk dipimpin.

Diberitakan AP News, retorika Trump terhadap Ukraina muncul di tengah meningkatnya hubungan dua presiden tersebut.

Saat ini ketegangan antara Washington dan sebagian besar Eropa juga meningkat mengenai pendekatan Trump dalam menyelesaikan konflik terbesar di benua itu sejak Perang Dunia II.

Trump, yang mencoba mengakhiri pertikaian dengan syarat yang menurut Kyiv terlalu menguntungkan Moskow, menggunakan unggahan media sosial yang panjang di platform Truth Social miliknya untuk menyerang Zelensky dan menyebut warga Ukraina itu sebagai “diktator tanpa pemilu”.

Akibat perang, Ukraina menunda pemilu yang dijadwalkan pada April 2024.

Trump mengatakan Zelensky seharusnya sudah membuat kesepakatan lebih awal.

"Zelensky sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan punya negara lagi," kata Trump.

Trump kemudian mengulangi banyak kritik terhadap Zelensky, yang menurutnya telah melakukan "pekerjaan yang buruk," dalam pidatonya di depan pertemuan para eksekutif bisnis di Miami yang diselenggarakan oleh dana kekayaan negara Arab Saudi.

Trump juga berpendapat bahwa Zelensky menyalahgunakan bantuan Amerika yang ditujukan untuk upaya perang dan telah mengambil keuntungan dari pemerintahan Joe Biden.

Kritikan Trump Tuai Kecaman

Dilansir Al Arabiya, pernyataan Trump mengundang kecaman dari Eropa, di mana Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa "salah dan berbahaya" menyebut Zelensky sebagai diktator.

Di Washington, mantan wakil presiden Trump, Mike Pence, juga mengeluarkan teguran pedas.

"Tuan Presiden, Ukraina tidak 'memulai' perang ini. Rusia melancarkan invasi yang tidak beralasan dan brutal yang merenggut ratusan ribu nyawa," tulisnya di X.

"Saya percaya bahwa Amerika Serikat membantu (Vladimir) Putin untuk keluar dari isolasi selama bertahun-tahun," tambahnya, dalam beberapa kritiknya yang paling tajam terhadap pemerintahan AS yang baru.

Lalu, di Ukraina, retorika Trump disambut dengan ketidakpercayaan.

"Menyalahkan Ukraina karena memulai perang adalah semacam absurditas."

"Sebagai orang Ukraina, kami tidak dapat memahami ini," kata prajurit Ivan Banias kepada AFP di jalanan Kyiv yang dingin.

Sebaliknya, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kemajuan dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat.

Pemimpin Rusia itu juga mengklaim pasukannya telah menyeberang ke wilayah Sumy di timur laut Ukraina--serangan darat pertama di sana sejak 2022--tetapi Kyiv dengan cepat membantah klaim tersebut.

Kedua belah pihak berusaha memperbaiki situasi mereka di medan perang di tengah desakan Trump untuk gencatan senjata.

Sebagai informasi, tentara Rusia melintasi perbatasan pada 24 Februari 2022, dalam invasi besar-besaran yang ingin dibenarkan Putin dengan menyatakan secara keliru bahwa invasi itu diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur.

Ukraina dan sekutunya mengecam serangan itu sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan.

"Saya ingin mengadakan pertemuan, tetapi perlu dipersiapkan agar membuahkan hasil," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu (19/2/2025), dikutip dari AP News.

Putin menambahkan bahwa ia akan "senang" bertemu dengan Trump, tetapi mencatat bahwa Trump telah mengakui bahwa penyelesaian Ukraina dapat memakan waktu lebih lama dari yang diharapkannya semula.

Sebelumnya, Rusia dan Amerika Serikat (AS) melakukan perundingan di Arab Saudi untuk mengakhiri perang Ukraina, Selasa (18/2/2025).

Selain menuju berakhirnya perang di Ukraina, perundingan Rusia-AS juga untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi mereka.

Adapun di medan perang, serangan gencar di wilayah timur oleh tentara Rusia yang lebih besar telah menghancurkan pasukan Ukraina, yang perlahan tapi pasti dipukul mundur di beberapa titik di garis depan sepanjang 1.000 kilometer (600 mil).

Pejabat Amerika telah mengisyaratkan bahwa harapan Ukraina untuk bergabung dengan NATO setelah mencapai kemungkinan kesepakatan damai tidak akan terwujud.

Zelensky mengatakan penyelesaian apa pun akan membutuhkan komitmen keamanan AS untuk menjauhkan Rusia.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #peringatan #trump #presiden #ukraina #zelensky #gerak #cepat #atau #akan #punya #negara #lagi

KOMENTAR