Korea Selatan akan Menghapuskan Kewajiban Libur Bagi Supermarket Berskala Besar
- Pemerintah Korea Selatan mengatakan pada hari Senin (22/1), bahwa mereka telah memutuskan untuk menghapuskan kebijakan yang mewajibkan libur dua kali sebulan untuk toko-toko berskala besar, dengan alasan bahwa perubahan tersebut dimaksudkan untuk kenyamanan masyarakat.
Kantor koordinasi kebijakan pemerintah mengadakan diskusi antara pemerintah dan masyarakat di Dongdaemun-gu di Seoul, dimana mereka mengerucutkan sejumlah potensi perubahan yang akan dilakukan.
Hal ini termasuk mengizinkan supermarket besar untuk mengambil dua hari istirahat wajib bulanan mereka pada hari kerja, dan mengizinkan mereka untuk mengoperasikan toko online pada jam-jam yang sebelumnya dibatasi.
Dua hal lain yang menjadi agenda adalah menghapuskan Mobile Device Distribution Improvement Act, untuk memungkinkan persaingan bebas di antara para distributor lokal, dan mengecualikan konten kreatif berbasis web dari kebijakan harga buku tetap.
"Kebijakan-kebijakan yang tidak efektif dan diskriminatif harus dinilai dari titik nol, dari sudut pandang rakyat. Mendorong persaingan dengan menghapuskan peraturan dan mengurangi biaya hidup jauh lebih bermanfaat bagi rakyat, daripada memompa anggaran secara membabi buta ke dalam (pasar)," ujar menteri koordinasi kebijakan Bang Ki Sun.
Bang Ki Sun menjadi pembawa acara setelah presiden Yoon Suk Yeol, yang awalnya dijadwalkan sebagai tuan rumah memutuskan untuk tidak hadir.
Pemerintah berjanji untuk bekerja sama dengan majelis nasional, untuk merevisi undang-undang yang terkait dengan penghapusan ketiga peraturan tersebut.
Undang-undang Korea Selatan menyatakan bahwa semua supermarket besar, yang didefinisikan oleh UU sebagai supermarket seluas 3.000 meter persegi atau lebih besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada jaringan supermarket seperti E-mart, Homeplus, dan Lotte Mart, diwajibkan untuk tutup selama dua hari setiap bulannya, dan kepala pemerintah daerah yang menentukan harinya.
Sejak revisi Undang-Undang Pengembangan Industri Distribusi tahun 2012, sebagian besar pemerintah daerah dan pemerintah provinsi mewajibkan supermarket untuk tutup pada minggu kedua dan keempat setiap bulannya.
Dari tengah malam hingga pukul 10 pagi setiap hari, dan pada hari libur yang telah ditentukan, supermarket berskala besar dilarang beroperasi dalam segala bentuk, termasuk pengiriman barang yang dijual melalui pasar online mereka.
Kebijakan ini diperkenalkan untuk melindungi pasar tradisional yang lebih kecil, tetapi juga dituding merepotkan masyarakat, terutama mereka yang tinggal sendiri dan melakukan sebagian besar belanja online atau selama akhir pekan.
Dikutip dari Korea Herald, awal bulan ini diumumkan bahwa 42 persen rumah tangga di Korea Selatan adalah rumah tangga dengan satu orang.
Kebijakan ini telah melalui berbagai proses pengadilan dengan Mahkamah Konstitusi pada tahun 2013, dan Mahkamah Agung pada tahun 2015 yang memenangkan kebijakan tersebut dan klausul hukum yang menjadi dasarnya.
Terlepas dari keputusan tersebut, jaringan supermarket lokal telah lama menentang kebijakan tersebut dan menyerukan perombakan.
Tahun lalu, kantor Seocho-gu menjadi kantor distrik pertama di Seoul yang secara fleksibel mengizinkan hari kerja untuk digunakan sebagai hari istirahat yang diwajibkan, dan sejumlah kantor distrik lain di ibukota dilaporkan sedang mendiskusikan atau mempertimbangkan langkah yang sama.
Pemerintah yang secara resmi mengubah sikapnya, diharapkan dapat mempengaruhi gelombang perubahan yang sedang berlangsung.
Tag: #korea #selatan #akan #menghapuskan #kewajiban #libur #bagi #supermarket #berskala #besar