Penderitaan Pilu Para Wanita dan Remaja Perempuan di Gaza, Terpaksa Pakai Kain Tenda sebagai Pembalut
– Genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza telah berlangsung lebih dari tiga bulan lamanya. Hal ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Melansir dari Sky News, Selasa (23/1), lebih dari 1,9 juta orang di Gaza mengungsi dari rumah mereka dan mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan darurat.
Mereka mengalami kekurangan makanan, air, dan barang-barang kebersihan, termasuk pembalut, tampon, dan pil KB yang dapat menghentikan atau menunda menstruasi.
Situasi ini sangat memprihatinkan bagi para wanita dan remaja perempuan di Gaza, yang harus menghadapi tantangan dan risiko kesehatan akibat menstruasi.
Menurut sumber tersebut, banyak dari mereka yang terpaksa menggunakan kain-kain bekas tenda yang mereka gunakan sebagai tempat tinggal sementara sebagai pengganti produk menstruasi.
Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan sindrom syok toksik yang berpotensi mematikan. Selain itu, mereka juga kesulitan untuk menjaga kebersihan diri, karena air bersih sangat langka di Gaza. Beberapa dari mereka mengaku tidak mandi selama berminggu-minggu.
Menurut UNICEF, lebih dari 70 persen korban tewas akibat konflik di Gaza adalah wanita dan anak-anak perempuan. Banyak dari mereka yang hamil dan melahirkan tanpa bantuan medis yang memadai.
Beberapa dari mereka bahkan harus menjalani operasi caesar tanpa anestesi. Bayi-bayi yang lahir di tengah-tengah perang juga menghadapi risiko kematian dan kecacatan.
Organisasi-organisasi kemanusiaan, seperti ActionAid, berusaha untuk memberikan bantuan dan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di Gaza.
Mereka mendistribusikan produk-produk menstruasi, obat-obatan, dan peralatan kebersihan kepada mereka yang membutuhkan. Mereka juga memberikan dukungan psikososial dan pendidikan kesehatan reproduksi bagi mereka yang mengalami trauma dan kekerasan.
Namun, upaya-upaya ini masih terbatas dan tidak mencukupi, karena blokade Israel yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Selain itu, serangan-serangan udara dan darat Israel juga menghancurkan infrastruktur dan fasilitas kesehatan di Gaza, yang menyulitkan akses dan pelayanan bagi perempuan dan anak perempuan.
Seluruh warga Gaza terutama perempuan dan anak-anak membutuhkan bantuan dan solidaritas dari dunia internasional. Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang layak, aman, dan sehat, tanpa harus mengalami penderitaan dan diskriminasi akibat konflik yang berlangsung.
Mereka juga berhak mendapatkan perdamaian dan keadilan, tanpa harus hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian akibat konflik.
Perempuan dan anak-anak di Gaza adalah korban tak berdosa dari konflik yang tidak ada habisnya. Mereka harus mengorbankan hak-hak dasar mereka sebagai manusia, termasuk hak untuk mendapatkan produk menstruasi yang layak.
Mereka membutuhkan bantuan dan dukungan dari kita semua, yang beruntung hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan.
Mari kita berdoa dan berusaha untuk membantu mereka, agar mereka dapat merasakan kehidupan yang normal, sehat, dan bahagia.
Mari kita bersuara dan bergerak untuk mengakhiri konflik di Gaza, agar mereka dapat merasakan perdamaian dan keadilan. Karena mereka adalah saudara kita, yang juga memiliki hak untuk hidup dengan nyaman dan aman.
Tag: #penderitaan #pilu #para #wanita #remaja #perempuan #gaza #terpaksa #pakai #kain #tenda #sebagai #pembalut