![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Erdogan Tolak Usulan Donald Trump untuk Mengambil Alih Gaza, Menyebutnya Sebagai Hal yang Sia-sia](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/tribunnews/erdogan-tolak-usulan-donald-trump-untuk-mengambil-alih-gaza-menyebutnya-sebagai-hal-yang-sia-sia-1196161.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Erdogan Tolak Usulan Donald Trump untuk Mengambil Alih Gaza, Menyebutnya Sebagai Hal yang Sia-sia
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras usulan Presiden AS Donald Trump agar Washington mengambil alih kendali Gaza, dengan menyebut gagasan itu tidak ada artinya dan bermotif politik.
Berbicara dalam konferensi pers pada hari Minggu, Erdogan menegaskan bahwa Turki dengan tegas menentang rencana apa pun untuk memindahkan penduduk Palestina secara paksa dari tanah air mereka.
"Dari sudut pandang kami, tidak ada yang layak dibicarakan mengenai proposal yang diajukan pemerintahan baru AS mengenai Gaza di bawah tekanan lobi Zionis," ungkapnya.
"Rencana ini sama sekali sia-sia... Tidak ada seorang pun yang memiliki kekuatan untuk mengusir penduduk Gaza dari tanah air mereka. Penduduk Gaza akan tetap tinggal di Gaza, hidup di Gaza, dan melindungi Gaza," imbuhnya.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah meningkatnya penolakan regional terhadap solusi yang dipaksakan asing, yang hanya memperkuat pendudukan Israel sambil berupaya mengusir paksa warga Palestina dari tanah mereka yang sah.
Negara Arab dan Islam Bersatu
Usulan Trump, yang mencakup penyitaan Gaza oleh AS dan pemindahan penduduk Palestina ke Mesir atau Yordania , telah memicu kecaman keras di seluruh dunia Arab dan Islam.
Banyak yang memandang rencana tersebut sebagai kelanjutan dari taktik kolonial yang bertujuan menghapus identitas Palestina dan melegitimasi pendudukan Israel.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dengan tegas menolak komentar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini yang menganjurkan pengusiran warga Palestina, dan menyebutnya sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan perang "Israel" di Gaza, termasuk pembersihan etnis.
Pejabat Saudi menegaskan bahwa warga Palestina adalah pemilik sah tanah mereka , bukan "penyusup" atau "imigran" yang dapat diusir atas keinginan pendudukan Israel.
Pernyataan itu juga mengecam agresi Israel sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menolak hak-hak dasar, martabat, dan hubungan historis warga Palestina dengan tanah tersebut.
Arab Saudi telah menegaskan kembali bahwa tidak akan ada normalisasi diplomatik dengan "Israel" tanpa berdirinya negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan al-Quds sebagai ibu kotanya.
Mesir akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Arab darurat pada tanggal 27 Februari untuk membahas ancaman yang lebih luas berupa pengusiran warga Palestina.
SUMBER: AL MAYADEEN
Tag: #erdogan #tolak #usulan #donald #trump #untuk #mengambil #alih #gaza #menyebutnya #sebagai #yang