![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Mengaku Bukan Pengguna TikTok, Elon Musk Tidak Berencana Mengakuisisi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/09/kompas/mengaku-bukan-pengguna-tiktok-elon-musk-tidak-berencana-mengakuisisi-1175987.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Mengaku Bukan Pengguna TikTok, Elon Musk Tidak Berencana Mengakuisisi
- Elon Musk, penasihat utama Presiden AS Donald Trump, mengungkapkan tidak tertarik untuk mengakuisisi operasi platform media sosial TikTok di Amerika Serikat.
Pernyataan ini disampaikan Musk dalam sebuah video yang dirilis pada akhir pekan lalu, setelah forum di Jerman pada akhir Januari.
"Saya belum mengajukan tawaran untuk TikTok dan saya tidak memiliki rencana apa pun untuk apa yang akan saya lakukan jika saya memiliki TikTok," kata Musk, seperti yang dikutip dari kantor berita AFP pada Minggu (9/2/2025).
TikTok saat ini berada di tengah permasalahan hukum di AS, yang memerintahkan pemisahan perusahaan tersebut dari pemiliknya di China, ByteDance, atau menghadapi larangan beroperasi di negara itu akibat kekhawatiran terkait keamanan nasional dan pengumpulan data pengguna.
Dalam langkah awalnya saat menjabat, Trump memerintahkan penghentian sementara penegakan hukum yang dapat membuat TikTok secara efektif ilegal di Amerika sehari sebelum pelantikan masa jabatan keduanya.
Namun, Trump juga menyatakan akan terbuka bagi Musk, pemilik platform media sosial X dan Tesla, untuk membeli TikTok.
Meskipun demikian, Musk menegaskan tidak berminat untuk mengakuisisi perusahaan tersebut.
"Saya pribadi tidak menggunakan TikTok, jadi, Anda tahu, saya tidak begitu mengenalnya. Saya tidak bersemangat untuk mengakuisisi TikTok," ujarnya.
Musk sebelumnya membeli Twitter, yang kini dikenal sebagai X, seharga 44 miliar dollar AS (Rp 708 triliun) pada tahun 2022, dengan alasan untuk melindungi "kebebasan berbicara".
Namun, sejak pengambilalihannya, para pegiat hak asasi manusia memperingatkan terjadinya lonjakan ujaran kebencian dan disinformasi di platform tersebut.
Sebagai salah satu pendukung keuangan utama Trump dalam kampanye kepresidenan, Musk juga memimpin inisiatif pemotongan anggaran presiden AS.
Dalam komentar di forum di Jerman, Musk mengkritik inisiatif Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) yang bertujuan mendukung komunitas yang secara historis tertindas.
"DEI hanyalah rasisme yang diberi nama baru. Saya menentang rasisme dan seksisme, tidak peduli kepada siapa hal itu ditujukan," tegas Musk.
Pejabat AS kini berlomba-lomba untuk menerapkan kebijakan Trump terhadap DEI di seluruh birokrasi federal, yang meliputi pembongkaran inisiatif pelatihan, pembatalan hibah, serta pengurangan jumlah pegawai.
Tag: #mengaku #bukan #pengguna #tiktok #elon #musk #tidak #berencana #mengakuisisi