![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Israel: Kelaparan Gaza Cuma Propaganda, 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas Kurus Bak Korban Nazi](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/08/tribunnews/israel-kelaparan-gaza-cuma-propaganda-3-sandera-yang-dibebaskan-hamas-kurus-bak-korban-nazi-1164122.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Israel: Kelaparan Gaza Cuma Propaganda, 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas Kurus Bak Korban Nazi
Tanpa melihat kondisi warga Gaza yang jauh lebih menderita, Israel menyatakan kalau tiga sandera mereka berada dalam kondisi kurus kering.
"Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan "tindakan yang tepat" untuk diambil bagi tiga sandera yang dalam kondisi kekurangan gizi parah," tulis laporan media Israel, The Jerusalem Post, Sabtu.
Diketahui, Pemimpin Israel tersebut saat ini sedang mengunjungi para pejabat Amerika Serikat (AS) di Washington, DC pada saat ketiga sandera Israel tersebut dibebaskan Hamas.
Ketiga sandera tersebut, Or Levy, Eli Sharabi, dan Ohad Ben Ami dilaporkan media Israel telah kehilangan sekitar 30 persen dari berat badan keseluruhan mereka, menurut pemeriksaan medis awal yang dilaporkan ke Tel Aviv Sourasky Medical Center dan Sheba Medical Center, yang akan merawat mereka.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Israel, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, bahkan membandingkan gambar-gambar dari pembebasan hari Sabtu dengan gambar-gambar di kamp-kamp kematian Nazi, Jerman pada masa lampau.
![PEMBEBASAN SANDERA - Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic yang diambil pada Sabtu (8/2/2025), menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan Hamas. Sebagai ganti 3 sandera, Israel akan membebaskan 183 tahanan Palestina.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kan-sandera-Israel-yang-dibebaskan-Hamas-Seba.jpg)
LSM Israel itu menyatakan, "Gambar-gambar mengerikan dari Ohad, Eli, dan Or mengungkap korban yang sangat menyedihkan dari 491 hari penahanan Hamas. Mereka adalah orang-orang yang telah menanggung neraka itu sendiri. Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan."
"Gambar-gambar yang mengganggu ini menunjukkan kepada seluruh dunia kenyataan menyedihkan yang dihadapi setiap sandera yang masih ditahan di Gaza. Gambar-gambar ini mengingatkan kita pada gambar-gambar mengerikan dari pembebasan kamp-kamp pada tahun 1945, babak tergelap dalam sejarah kita (Israel),"
Forum tersebut menyerukan "tahap kedua dari kesepakatan penyanderaan harus segera dilaksanakan."
Presiden Israel, Isaac Herzog mengatakan penurunan berat badan yang drastis dan kondisi serius yang dialami para sandera yang dibebaskan merupakan "kejahatan terhadap kemanusiaan" dalam sebuah unggahan di X/Twitter pada Sabtu.
"Seluruh dunia harus melihat langsung ke Ohad, Or, dan Eli—yang kembali setelah 491 hari di neraka, kelaparan, kurus kering—dieksploitasi dalam tontonan sinis dan kejam oleh para pembunuh keji," lanjutnya.
"Kita terhibur dengan kenyataan bahwa mereka dikembalikan hidup-hidup ke pelukan orang-orang yang mereka cintai."
Presiden Israel menekankan pentingnya menyelesaikan kesepakatan penyanderaan, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan "tugas kemanusiaan, moral, dan Yahudi."
![Selain kelaparan, jutaan warga Gaza dibayangi ancaman risiko penyebaran penyakit dan wabah saat musim dingin tiba. Karena hujan yang membasahi tenda pengungsian Palestina akan menyebabkan penumpukan banjir limbah di area rendah.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/2-Juta-Orang-di-Gaza-Terancam-Kelaparan-Efek-Hujan-Lebat-Musim-Dingin.jpg)
Tuding Kondisi Kelaparan Warga Gaza Cuma Propaganda
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar menekankan kepada rekan-rekan internasionalnya di seluruh dunia pada Sabtu betapa beratnya kejahatan yang dilakukan Hamas terhadap para sandera Israel yang mereka tawan.
Sa'ar justru menuding kondisi kelaparan serius ratusan ribu warga Gaza cuma propagada.
“Selama lebih dari setahun, seluruh masyarakat internasional telah menari mengikuti alunan suara palsu dari apa yang disebut propaganda 'kelaparan' di Gaza."
"Namun, foto-foto itu tidak berbohong: Hamas dan penduduk Gaza tampak hebat. Para sandera Israel tampak seperti korban Holocaust dan merupakan satu-satunya orang dalam foto yang tampaknya menderita kelaparan. "
“Hamas melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga sipil yang diculik,” lanjutnya. “Kejahatan Hamas-Nazi harus diberantas.”
UNRWA: Kondisi Gaza Memburuk
Tudingan Israel kalau kondisi warga Gaza cuma propaganda jelas bertolak belakangan dengan apa yang digambarkan Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Badan PBB itu memperingatkan adanya potensi kelaparan akut yang akan menyerang lebih dari dua juta orang pengungsi di Jalur Gaza.
Potensi ini diungkap setelah hujan deras telah memperparah situasi warga Palestina yang mengungsi akibat serangan selama 13 bulan.
“Lebih dari dua juta orang telantar di Jalur Gaza yang hancur berisiko kelaparan dan kehausan karena memperoleh makanan telah menjadi tugas yang mustahil bagi keluarga di tengah pengeboman Israel yang tiada henti,” kata UNRWA.
Dalam cuitan di media sosial X, badan tersebut mengatakan persediaan makanan yang masuk ke Gaza saat ini tidak memenuhi 6 persen dari kebutuhan penduduknya karena pengetatan yang dilakukan otoritas Israel.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan adanya penjarahan sistematis terhadap konvoi bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk warga Palestina.
Alasan ini yang membuat dua juta pengungsi terancam mengalami kelaparan kehausan akut, akibat kurangnya pasokan makanan, di tengah pemboman brutal di wilayah utara Gaza, mengutip dari Arab News.
Wabah Penyakit Mengancam Nyawa Pengungsi Gaza
Selain kelaparan, jutaan warga Gaza dibayangi ancaman resiko penyebaran penyakit dan wabah saat musim dingin tiba.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, berkata kepada Al Jazeera bahwa wilayah Gaza sedang mengalami kondisi tragis yang semakin sulit dengan turunnya hujan.
Hujan yang membasahi kamp pengungsian Palestina menyebabkan penumpukan banjir limbah di area rendah.
Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk kondisi kesehatan masyarakat disana, terutama bagi mereka yang sudah mengalami kekurangan gizi.
"Orang-orang yang sudah kekurangan gizi akan menjadi semakin rentan terhadap penyakit, karena semua ini berkontribusi terhadap kondisi kesehatan yang semakin buruk," kata Louise Wateridge, juru bicara UNRWA.
Tak hanya itu, banjir akibat hujan dan air pasang juga turut menghancurkan tenda-tenda darurat, membuat banyak pengungsi kehilangan tempat berlindung.
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa sekitar 10 ribu tenda hanyut atau rusak akibat badai. Sebanyak 81 persen tenda bahkan tak bisa lagi digunakan.
Beberapa pengungsi bahkan terpaksa menggali parit untuk mengalirkan air keluar dari tenda yang mereka tinggali.
Keadaan ini menunjukkan betapa penderitaan mereka tidak hanya berasal dari perang, tetapi juga dari alam yang menambah kesulitan hidup.
"Curah hujan telah menyebabkan kerusakan parah pada tenda-tenda yang menampung ribuan orang pengungsi, air mengalir ke dalam tenda-tenda dan merusak barang bawaan serta kasur," tutur Basal.
Mengantisipasi situasi Gaza yang semakin memburuk, Kantor Media Pemerintah Gaza mendesak komunitas internasional untuk memberikan tenda bagi warga Gaza yang mengungsi agar bisa melindungi mereka dari hujan dan dingin.
Organisasi internasional juga turut menyerukan pembukaan jalur bantuan tanpa hambatan agar kebutuhan dasar seperti makanan, perlindungan, dan obat-obatan dapat segera terpenuhi.
Rumah Sakit Gaza dalam Kondisi Kritis
Terpisah, ditengah situasi Gaza yang memprihatinkan Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, Gaza tengah, dan rumah sakit lain di seluruh Jalur Gaza saat ini menghadapi kondisi sangat buruk.
Rekan medis yang berada di Rumah Sakit Al-Aqsa mengatakan bahwa mereka kewalahan, dan sumber daya medisnya telah terkuras karena mengatasi masuknya ratusan pasien, dengan staf dan ruang operasi yang sangat terbatas.
Seorang pejabat kesehatan di Gaza telah memperingatkan bahwa semua rumah sakit di daerah kantong yang diblokade itu terpaksa menghentikan atau mengurangi layanan dalam waktu 48 jam.
“Kami mengeluarkan peringatan mendesak karena semua rumah sakit di Gaza akan berhenti beroperasi atau mengurangi layanan mereka dalam waktu 48 jam. Pendudukan (Israel) menghalangi masuknya bahan bakar,” kata Direktur Rumah Sakit Lapangan Gaza, Marwan Al-Hams.
(oln/tjp/aja/*)
Tag: #israel #kelaparan #gaza #cuma #propaganda #sandera #yang #dibebaskan #hamas #kurus #korban #nazi