![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Trump Sanksi Afrika Selatan, Pangkas Dana Bantuan Hingga Picu Darurat Kesehatan](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/08/tribunnews/trump-sanksi-afrika-selatan-pangkas-dana-bantuan-hingga-picu-darurat-kesehatan-1159858.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Trump Sanksi Afrika Selatan, Pangkas Dana Bantuan Hingga Picu Darurat Kesehatan
Pembekuan paket bantuan untuk Afrika Selatan ini disahkan Trump pada Jumat (7/2/2025).
“Saya akan menghentikan semua pendanaan ke Afrika Selatan sampai penyelidikan penuh terhadap situasi ini selesai” kata Trump di platform media sosial Truth Social.
Mengutip Jerusalem Post, pembekuan bantuan dilakukan Trump karena menurutnya undang-undang di Afrika Selatan atas kebijakan pertanahan Pretoria merugikan petani kulit putih.
Lantaran undang-undang tersebut memungkinkan pemerintah Afrika Selatan untuk menyita properti pertanian suku minoritas Afrikaner yang merupakan keturunan kulit putih dari pemukim awal Belanda dan Prancis.
Selain penyitaan tanah, Undang-undang tersebut juga menempatkan "kelompok orang tertentu" diperlakukan dengan sangat buruk di Afrika Selatan.
"Afrika Selatan menyita tanah, dan memperlakukan kelompok masyarakat tertentu dengan sangat buruk. ini adalah situasi buruk yang bahkan media kiri radikal tidak mau sebutkan," ujar Trump.
"Pelanggaran Hak Asasi Manusia besar-besaran, paling tidak, sedang terjadi di depan mata semua orang," imbuh Trump.
Akan tetapi para analis menilai pembekuan dana bantuan dilakukan Trump untuk membalaskan dendam Israel atas aduan genosida yang diajukan Afrika Selatan kepada Mahkamah Internasional (ICJ).
Alasan tersebut yang mendorong Trump mengambil langkah-langkah pengetatan sanksi, dengan membatasi bantuan kemanusiaan.
Termasuk penerimaan dan pemukiman kembali melalui Program Penerimaan Pengungsi Amerika Serikat untuk warga Afrikaner di Afrika Selatan.
Gedung Putih mengatakan bahwa Washington juga akan merumuskan rencana untuk memukimkan kembali petani kulit putih Afrika Selatan dan keluarga mereka sebagai pengungsi.
Dengan kebijakan baru tersebut Afrika Selatan tak akan lagi menerima paket bantuan yang dikirimkan oleh AS.
Amerika Serikat diketahui mengalokasikan hampir 440 juta dolar dalam bentuk bantuan ke Afrika Selatan pada 2023, menurut data pemerintah AS terbaru.
Afsel Bela Diri
Merespon sanksi Trump, Afrika Selatan (Afsel) bereaksi keras terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memotong bantuan.
Lewat Menteri Mineral dan Perminyakan Gwede Mantashe, Afsel menyatakan negara-negara maju tidak boleh menindas negara-negara berkembang hanya karena mereka menyediakan dana.
"Negara yang sedang berkembang tidak boleh menjadi dasar untuk ditindas; setiap negara harus diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang hingga kapasitas penuh tanpa ditindas," kata Gwede Mantashe kepada penyiar lokal Newsroom Afrika, seperti dilansir Anadolu.
Ia menjelaskan bahwa Presiden Afsel Cyril Ramaphosa menandatangani RUU Pengambilalihan menjadi undang-undang bulan lalu, untuk mengambil alih tanah demi kepentingan publik untuk berbagai keperluan.
Temasuk mengatasi dampak kekuasaan minoritas kulit putih selama puluhan tahun di Afrika Selatan di bawah rezim apartheid, yang berakhir pada tahun 1994.
Dampak Pembekuan Bantuan
Keputusan Donald Trump untuk membekukan bantuan luar negeri telah menimbulkan kepanikan di Afrika.
Salah satu yang paling terdampak adalah program President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR), yang selama ini memberikan perawatan kepada lebih dari 20 juta pasien HIV dan mendukung 270.000 tenaga kesehatan di seluruh dunia.
Menurut analisis dari Foundation for AIDS Research (amfAR), penghentian bantuan selama 90 hari terhadap program ini bisa berdampak fatal.
Ini karena PEPFAR menyediakan pengobatan antiretroviral bagi 679.936 ibu hamil yang hidup dengan HIV untuk menjaga kesehatan mereka sekaligus mencegah penularan ke bayi mereka.
Tak hanya itu, para pekerja kesehatan di Afrika juga mengungkapkan bahwa fasilitas kesehatan telah mulai ditutup dan program penelitian dihentikan aibat pembekuan dana bantuan.
Beberapa organisasi kesehatan turut mengalami kesulitan membayar gaji pegawai dan sewa kantor. Hingga banyak karyawan terpaksa dirumahkan tanpa digaji.
Situasi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah ada.
(Tribunnews.com / Namira)
Tag: #trump #sanksi #afrika #selatan #pangkas #dana #bantuan #hingga #picu #darurat #kesehatan