Qatar dan UNRWA Tekan Perjanjian Bantuan Rp 69,5 M untuk Warga Gaza yang Terlantar di Tepi Barat
Anggota keluarga Palestina mengungsi dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki selama serangan Israel yang sedang berlangsung pada tanggal 1 September 2024. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) 
18:20
9 September 2024

Qatar dan UNRWA Tekan Perjanjian Bantuan Rp 69,5 M untuk Warga Gaza yang Terlantar di Tepi Barat

Bulan Sabit Merah Qatar dan badan PBB untuk Palestina (UNRWA) telah mendatangani perjanjian bantuan untuk warga Palestina yang terlantar di Tepi Barat pada Minggu (8/9/2024).

Bantuan yang akan diberikan sebesar 4,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 69,5 milyar.

Bantuan ini berasal dari dana pembangunan negara Qatar uuntuk membantu lebih dari 4.400 pekerja dan pasian Palestina yang berada di Gaza.

“Bantuan tunai akan menjadi dukungan penting bagi mereka yang mengungsi yang belum dapat kembali ke Jalur Gaza sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza Oktober lalu,” kata pernyataan dari kantor berita negara Qatar, dikutip dari Al-Arabiya.

Sementara itu, komisaris jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan saat ini terhitung ribuan warga Palestina yang terjebak di Tepi Barat sejak awal perang.

“Ribuan pengungsi Palestina dari Gaza masih terjebak di Tepi Barat, terjebak dalam situasi krisis ini, terlantar dari orang-orang yang mereka cintai dan mata pencaharian mereka,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

Pergerakan masuk dan keluar Jalur Gaza sangat dibatasi sejak blokade Israel.

Tepatnya sejak tahun 2007.

Sejak saat itu, semuanya serba terbatas.

Mulai dari pekerjaan, perawatan medis hingga pendidikan di Tepi Barat.

Ketegangan Meningkat di Tepi Barat

Sejak Oktober 2023, ketegangan meningkat di Tepi Barat.

Banyak terjadi kekerasan yang dilakukan pemukim Israel dan tentara kependudukan (IDF) pada warga Palestina di Tepi Barat.

Serangan udara dan darat sistematis terhadap wilayah Jenin, Nablus, Tulkarem, dan Tubas, khususnya yang menargetkan kamp pengungsi, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Mereka mengintensifkan serangan mulai 1 September 2024.

Baru-baru ini, 5 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di kota Tubas, Tepi Barat.

Pasukan Israel menembak mati seorang remaja di kamp pengungsi Far'a pada Kamis (4/9/2024).

Dalam insiden terpisah, Wafa melaporkan bahwa tentara Israel menembakkan beberapa peluru ke arah Majed Fida Abu Zeina, remaja berusia 16 tahun, di Far'a.

"Mereka menganiayanya dan mencegah kru ambulans untuk menjangkaunya," tulis Wafa.

“Kemudian mereka menyeretnya keluar dari kamp menggunakan buldoser militer,” kata laporan itu, dikutip dari Al Jazeera.

Kemudian di wilayah Jenin, Israel telah menarik pasukannya pada Jumat (6/9/2024).

Sebelumnya, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) telah melancarkan operasi besar-besaran di kota Jenin selama 10 hari.

Serangan Israel di kota Jenin ini telah menewaskan 21 warga Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah tersebut termasuk anak-anak dan orang tua.

Sementara 130 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.

Tidak hanya itu, kepergian pasukan Israel dari Jenin meninggalkan jejak kehancuran.

pemerintah kota Jenin telah melaporkan kerusakan jalan dan infrastruktur setelah serangan Israel.

Ia menjelaskan, agresi Israel di Jenin telah menyebabkan 70 persen jalan di kota tersebut hancur total.

Serangan tersebut telah berdampak parah pada infrastruktur dan layanan penting lainnya.

Direktur Hubungan Masyarakat dan Media untuk kotamadya , Bashir Mataaen menjelaskan serangan Israel juga telah membuat 80 persen pasokan air terganggung.

Selain infrastruktur, pasar yang berada di pusat kota juga hangus terbakar akibat serangan Israel.

Rumah-rumah dan kendaraan milik warga juga hancur lebur.

Sementara itu, IDF mengatakan bahwa operasi di Jenin dan Tulkarem adalah untuk menggagalkan kelompok-kelompok yang didukung Iran yang merencanakan serangan terhadap warga sipil Israel.

Sementara fokus utama militer Israel selama sebagian besar tahun lalu berada di Gaza.

Meski begitu, Tepi Barat juga tidak luput dari serangan Israel.

Lebih dari 680 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Mereka yang tewas kebanyakan adalah pemuda Palestina.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait UNRWA dan Tepi Barat

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #qatar #unrwa #tekan #perjanjian #bantuan #untuk #warga #gaza #yang #terlantar #tepi #barat

KOMENTAR