



Beda Pernyataan, Dubes RI Sebut WNI yang Selamat usai Ditembak Aparat Malaysia Bantah Melawan
Tak cuma itu, Hermono juga menyebut tidak ada perlawanan dari WNI yang ditembak tersebut.
"Tentu, kita hanya mendasarkan keterangan dari warga kita yang sekarang ini di rumah sakit. Kita sudah mewawancarai tiga orang yang kena tembak itu."
"Semuanya menyatakan bahwa tidak ada perlawanan dan penggunaan senjata tajam serta penabrakan seperti yang disampaikan oleh aparat Diraja Malaysia," katanya dikutip dari program Sapa Indonesia Malam di YouTube Kompas TV, Kamis (30/1/2025).
Hermono menduga penembakan dilakukan karena adanya upaya dari WNI untuk menghindar dari aparat Malaysia yang berpatroli.
Selain itu, dia juga menilai tabrakan antara kapal yang ditumpangi Malaysia dengan kapal aparat Malaysia bukanlah bentuk perlawanan tetapi akibat guncangan ombak.
"Jadi, saya kira kalau dia (kapal WNI) menabrakan ke kapal APMM, kok dirasa agak janggal, ya," ujarnya.
"Jadi, ini ada perbedaan fakta antara WNI dan polisi Malaysia dalam kasus tersebut," sambungnya.
Hermono mengatakan dengan adanya dua perbedaan terkait kronologi peristiwa antaran WNI dan APMM, maka perlu dibentuknya komisi independen seperti Tim Pencari Fakta (TPF) sebagai pihak ketiga untuk menengahi.
Jika tidak dilakukan, dia khawatir akan terjadinya mispersepsi yang semakin meluas terkait kasus penembakan ini.
"(TPF) ini harus (dibentuk) oleh tim independen karena pandangannya sudah berbeda, ya," tuturnya.
Lebih lanjut, Hermono menjelaskan kondisi WNI yang selamat pasca penembakan terjadi di mana salah satu korban ada yang belum sadar karena tengah dalam masa pemulihan usai operasi pengangkatan ginjal.
Kendati demikian, sambungnya, WNI tersebut dalam kondisi baik.
Selain itu, Hermono juga membeberkan kondisi korban lainnya yaitu warga Aceh Timur bernama Muhammad Hanafiah yang juga dalam masa pemulihan setelah menjalani operasi pengangkatan peluru yang bersarang di lehernya.
Sebelumnya, kata Hermono, Hanafiah sempat enggan untuk menjalani operasi. Namun, hal tersebut justru membuat kondisinya semakin memburuk.
"Muhammad Hanafiah ini baru saja operasi dan saat ini kondisinya stabil. Mudah-mudahan dapat segera pulih dengan normal," tuturnya.
Beda Keterangan dari Malaysia, Sebut WNI Lakukan Perlawanan
Sebelumnya, pernyataan terkait kronologi berbeda disampaikan oleh pihak polisi Malaysia.
Adapun menurut media Malaysia, Freemalaysiatoday pada artikel yang diterbitkan pada Minggu (26/1/2025), lima WNI yang berada di dalam perahu menabrak kapal APMM yang tengah berpatroli di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Usai ditabrak, anggota APMM pun lantas melakukan penembakan terhadap para WNI tersebut dengan dalih pembelaan diri.
Bahkan, menurut APMM, ada WNI yang membawa senjata tajam.
"Apalagi disebutkan dua tersangka dari kapal, bersenjata parang, menyerang mereka," kata salah satu anggota APMM, Hussein.
Sementara, Direktur Maritim Selangor, Abdul Muhaimin Saleh, menginformasikan terkait adanya kapal fiber yang terdampat sekitar 0,4 mil di barat daya Pulau Carey pada Sabtu (25/1/2025).
"Dua orang yang diduga warga negara Indonesia ditemukan di dalam perahu. Satu orang dipastikan meninggal di tempat kejadian, sementara satu orang lainnya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Klang untuk menjalani perawatan," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait WNI Ditembak Polisi Malaysia
Tag: #beda #pernyataan #dubes #sebut #yang #selamat #usai #ditembak #aparat #malaysia #bantah #melawan