Tips Mengubah Tampilan Tanaman Hias, Pilih Pot Estetis dan Media Tanam yang Cocok
AGAR TUMBUH BAGUS: Christina memotong daun yang rusak. Dia juga memilih menggunakan coco fiber untuk menjaga kelembapan media tanam. (FRIZAL/JAWA POS)
10:56
11 Maret 2024

Tips Mengubah Tampilan Tanaman Hias, Pilih Pot Estetis dan Media Tanam yang Cocok

Tanaman hias tidak selalu harus mahal. Jenis tanaman variegata memang punya harga fantastis. Namun, semua jenis tanaman sebenarnya bisa jadi hiasan yang berkesan mahal. Bergantung si pemilik memadukan tanaman dengan dekorasi di rumah.

PENEMPATAN tanaman di dalam rumah dipengaruhi beberapa hal. Ukuran, manfaat, hingga estetika menjadi pertimbangan utama. Tanaman-tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, rosemary, dan geranium memang tampak cantik karena warnanya. Tetapi, bagaimana zodia? Tanaman tersebut bermanfaat, tapi terlihat biasa saja atau bahkan kurang menarik.

Tak perlu khawatir. Para pegiat tanaman ternyata punya tips mengubah tanaman biasa jadi tampak menarik. Valentia Christina, misalnya, biasa menempatkan pachira aquatica atau money tree sebagai tanaman hias di dalam rumah. Tanaman tersebut dikenal sebagai pemanggil rezeki dan merupakan tanaman yang agak tinggi untuk menghias sudut rumah. ”Kalau dilihat kan seperti pohon daun-daun biasa, kurang menarik,” jelasnya.

Salah satu trik penting yang dilakukan adalah menggunakan cover pot. Pot standar berwarna hitam dengan bahan plastik dilapisi kembali dengan pot pelapis bercorak cantik. Bisa berbahan tanah liat, rotan, atau terrazzo. Masing-masing pot pelapis memiliki kelebihan dan keuntungan yang berbeda.

AGAR TUMBUH BAGUS: Christina memotong daun yang rusak. Dia juga memilih menggunakan coco fiber untuk menjaga kelembapan media tanam. (FRIZAL/JAWA POS)

Pot gerabah atau tanah liat terlihat estetis dan cocok dengan tema earthy atau vintage di rumah. Harganya juga cukup ramah kantong. Yaitu, sekitar Rp 150 ribu hingga 175 ribu per pot. Bergantung besarnya ukuran pot dan desain ukirannya. ”Tapi, bahan tersebut juga gampang retak. Jadi kalau harus dipindah-pindah, perlu ekstrahati-hati,” jelas pendiri Green Garden Surabaya itu.

Bahan rotan juga cukup ramah kantong. Untuk ukuran diameter 40 sentimeter, harganya Rp 100 ribu hingga Rp 125 ribu. Pot tersebut cocok dengan gaya natural di rumah. ”Nah kekurangannya, lama-kelamaan bahan rotan bisa lapuk karena terkena air,” paparnya. Jadi, pemilik tanaman harus rutin mengganti bahan rotan setiap enam bulan hingga setahun sekali.

Pot terrazzo termasuk primadona. Terlihat mewah dan nyambung dengan dekorasi minimalis serta elegan. Namun, harganya memang hampir dua kali lipat bahan-bahan lainnya. Mulai Rp 225 ribu hingga Rp 300 ribu. ”Bedanya, dia awet sekali. Selain itu, tangguh dan enggak mudah pecah atau tergores,” tuturnya.

Untuk mengoptimalkan tampilan tanaman, bagian media tanam juga bisa dihias. Beberapa bahan yang bisa digunakan adalah pasir malang, serabut kelapa, batu-batuan, dan lumut hidup. Selain mempertimbangkan estetika, pemilihan penghias media tanam harus sesuai dengan jenis tanamannya. Sebab, mereka juga memengaruhi penyimpanan air di media tanam.

Batu-batuan punya daya tarik yang cukup bagus. Komposisi warna putih membuat dekorasi rumah makin cerah dan bersih. Terkait jenis tanaman, batu-batuan cocok untuk tanaman selain bonsai. ”Batu-batuan ini juga punya kelemahan, yaitu mudah melekat dengan tanah basah. vLama-kelamaan jadi berubah kecokelatan,” jelasnya. Biasanya, penggunaan batu diganti setahun sekali agar tetap terlihat bersih dan cantik. Harganya berkisar Rp 40 ribu–60 ribu per kantong.

Bahan serat kelapa atau coco fiber dan lumut hidup punya manfaat menjaga kelembapan media tanam. Tumbuhan yang butuh asupan air tinggi cocok dihias dengan dua bahan tersebut. ”Seperti money tree ini, kalau batangnya masih kurus harus disiram agak banyak,” imbuhnya.

Namun, risiko akar busuk juga mengintai jika tanaman yang dihias justru butuh air yang sedikit. ”Disimpan terlalu banyak oleh dua bahan tadi, akhirnya tanaman busuk di dalam,” jelas Valentia. Harga serat kelapa juga cukup ramah di kantong. Cukup Rp 10 ribu–15 ribu untuk satu kantong serat kelapa.

Sedangkan, lumut hidup juga punya sisi gelap. Di kota-kota bersuhu panas seperti Jakarta Utara dan Surabaya, lumut hidup lebih mudah berubah warna jadi kecokelatan. ”Karena mudah kering. Kalau di kota-kota dingin seperti Bandung, bisa lebih cantik dan awet,” papar Valentia. Selain itu, harganya juga fluktuatif. Di musim hujan, suplai lumut hidup sangat banyak. Mulai Rp 10 ribu–60 ribu.

Pasir malang juga bisa digunakan sebagai medium sekaligus pelapis. Ia cocok dengan jenis tanaman kering seperti kaktus. ”Yang enggak dibantu penyimpanan airnya,” tuturnya. (dya/c6/ai)

---

HARGA TANAMAN MURAH, TAMPILAN BISA MAHAL

KIAN CANTIK: Pemilihan pot pelapis membuat tanaman pachira ini menjadi naik kelas. (FRIZAL/JAWA POS)

  • Gunakan pot estetis yang sesuai tema rumah. Misalnya, pot gerabah, pot rotan, dan pot terrazzo.
  • Hias media tanam dengan bahan-bahan seperti serabut kelapa, batu-batuan, lumut hidup, dan pasir malang.
  • Lakukan perawatan rutin seperti menggunakan cairan pengilap untuk daun dan mengecek hama serta kekuatan akar.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #tips #mengubah #tampilan #tanaman #hias #pilih #estetis #media #tanam #yang #cocok

KOMENTAR