Apa Itu Alat Kontrasepsi? Ini Jenis-jenisnya yang Perlu Diketahui dan Pentingnya Penggunaan
ILUSTRASI menghitung masa subur wanita berdasarkan siklus menstruasi sebagai bentuk dari kontrasepsi alami. - Penjelasan mengenai alat kontrasepsi, termasuk pentingnya penggunaan alat kontrasepsi bagi pasutri serta berbagai jenis yang tersedia. 
16:00
8 Agustus 2024

Apa Itu Alat Kontrasepsi? Ini Jenis-jenisnya yang Perlu Diketahui dan Pentingnya Penggunaan

Kontrasepsi adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan.

Alat kontrasepsi bekerja dengan cara menghalangi sperma mencapai sel telur, mengganggu proses ovulasi, atau mencegah implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Penggunaan alat kontrasepsi umumnya dilakukan pasangan suami istri saat (pasutri) akan berhubungan intim.

Jenis alat kontrasepsi yang digunakan bervariasi, dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing, serta cara pemakaian yang berbeda-beda.

Untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat, disarankan melakukan konseling dengan tenaga kesehatan yang berkompeten.

Setelah mendapatkan penjelasan, pasangan suami istri dapat memutuskan sendiri metode kontrasepsi yang paling sesuai.

Lalu, apa saja jenis-jenisnya dan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi?

Simak informasi selengkapnya sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber.

Jenis Alat Kontrasepsi

Ada berbagai jenis alat kontrasepsi dengan tingkat efektivitas yang bervariasi, tergantung pada seberapa tepat penggunaannya.

Beberapa metode bisa didapatkan tanpa resep dokter. Sementara yang lain mungkin memerlukan saran medis atau bahkan tindakan bedah.

1. Kontrasepsi Hormonal

Metode ini mencakup pil oral, implan, koyo, atau cincin kemaluan yang bekerja dengan melepaskan sejumlah kecil hormon untuk mencegah ovulasi.

2. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

AKDR adalah alat yang dimasukkan ke dalam rahim dan melepaskan tembaga atau hormon (seperti Levonorgestrel) untuk mencegah sperma mencapai sel telur.

3. Kontrasepsi Darurat

Metode ini dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa pengaman atau jika metode kontrasepsi gagal, dengan menggunakan pil atau IUD, dalam waktu hingga lima hari setelah kejadian.

IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf T yang dipasang di rahim untuk mencegah pembuahan.

Ada dua jenis utama, yaitu IUD tembaga seperti ParaGard yang bertahan hingga 10 tahun, dan IUD hormonal seperti Mirena yang perlu diganti setiap lima tahun.

4. Kondom

Kondom pria dipasang pada kemaluan, sedangkan kondom wanita dipasang di dalam kemaluan.

Keduanya berfungsi sebagai penghalang fisik yang mencegah sperma bertemu dengan sel telur.

Kondom pria mudah didapat, harganya terjangkau, dan melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS), meskipun hanya dapat digunakan sekali pakai.

Sementara itu, kondom wanita memberikan perlindungan dari IMS, tetapi efektivitasnya lebih rendah dibandingkan kondom pria.

5. Sterilisasi

Sterilisasi adalah metode permanen yang mencegah sperma pada pria dan sel telur pada wanita.

Pilihan ini bersifat sukarela dan memerlukan pertimbangan matang.

6. Metode Amenore Laktasi

Ini adalah metode kontrasepsi sementara untuk ibu baru yang belum mengalami menstruasi.

Selama periode ini, sel telur tidak dilepaskan sehingga kehamilan tidak mungkin terjadi.

7. Kontrasepsi Alami

Metode ini dilakukan dengan menghitung masa subur wanita berdasarkan siklus menstruasi, pemeriksaan suhu tubuh, dan perubahan cairan kemaluan.

8. Pil KB Mengandung Risiko, Pil KB untuk Pria Tidak Dianjurkan oleh Dokter Mengandung Risiko, Pil KB untuk Pria Tidak Dianjurkan oleh Dokter (Citizen Digital)

Pil KB adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan, mengandung hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah ovulasi.

Terdapat dua jenis Utama, yakni pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.

9. Suntik KB

Metode ini terbagi menjadi suntik tiga bulan dan satu bulan.

Suntik KB dianggap lebih efektif daripada pil KB, tetapi harganya lebih mahal dan tidak melindungi dari penyakit menular seksual.

10. Implan

Implan adalah alat kontrasepsi berbentuk seperti batang korek api yang dipasang di bawah kulit, biasanya di lengan atas.

Implan melepaskan hormon progestin dan bisa mencegah kehamilan hingga tiga tahun, meski harganya relatif mahal dan tidak melindungi dari IMS.

Untuk mendapatkan alat kontrasepsi, seperti kondom pria bisa dibeli di apotek dan minimarket terdekat, sedangkan alat kontrasepsi untuk wanita, bisa didapatkan di puskesmas, klinik, bidan, atau rumah sakit terdekat.

Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi

1. Menghindari Kehamilan yang Tidak Diinginkan

Kasus kehamilan yang tidak direncanakan sudah banyak terjadi dan seringkali berakhir dengan tindakan aborsi, yang dapat membahayakan kesehatan ibu.

Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran, sehingga dapat mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan.

2. Mendukung Pertumbuhan Anak

Perencanaan kehamilan yang baik dapat membantu perkembangan anak.

Dengan perencanaan yang tepat, anak dapat menerima lebih banyak perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, terutama selama masa pertumbuhan.

Ibu juga bisa lebih optimal dalam memberikan air susu ibu (ASI).

Hal ini berbeda dengan situasi di mana keluarga memiliki banyak anak dengan jarak yang dekat.

3. Meningkatkan Kualitas Hidup Keluarga

Penggunaan alat kontrasepsi membantu menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak kelahiran.

Ini tidak hanya mengurangi risiko kematian ibu dan bayi akibat jarak kelahiran yang terlalu dekat atau kehamilan yang terlalu sering, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup keluarga, terutama dalam hal perekonomian keluarga.

(mg/Dherysha Auria Maysalluna)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #alat #kontrasepsi #jenis #jenisnya #yang #perlu #diketahui #pentingnya #penggunaan

KOMENTAR