Studi Ungkap Konsumsi Makanan Ultra Proses Bisa Meningkatkan Risiko 32 Masalah Kesehatan
Perhatikan apa yang kamu makan! Konsumsi makanan ultra proses yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan termasuk kanker tertentu, kondisi jantung dan paru-paru parah.
Makanan ultra proses biasanya dibuat dari bahan-bahan industri dan bahan tambahan, sebagian besar tidak mengandung bahan-bahan alami utuh.
Mereka menjalani proses ekstensif seperti hidrogenasi, ekstrusi, dan perubahan kimia untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan umur simpan.
Beberapa contoh umum makanan ultra proses seperti camilan manis, makanan ringan kemasan, dan makanan siap saji.
Makanan-makanan ini sebagian besar mengandung gula rafinasi, lemak tidak sehat, natrium, dan bahan lainnya sehingga berkurangnya nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral, kata ahli gizi Avni Kaul.
Menurut studi terbaru, konsumsi makanan ultra proses setiap hari telah dikaitkan dengan 32 masalah kesehatan termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
Hal ini menyoroti betapa pentingnya memprioritaskan makanan utuh diproses secara minimal untuk kesehatan optimal.
Dikutip JawaPos.com dari Healthshots, Sabtu (2/3), studi dari British Medical Journal menganalisis 45 partisipan.
Secara keseluruhan, terdapat hubungan langsung antara paparan makanan ultra proses dan kondisi kesehatan kronis mencakup kematian, kanker, kardiovaskular, pernapasan, mental, dan kondisi kesehatan metabolik.
Berdasarkan penelitian tersebut, analisis yang dilakukan terhadap data penjualan makanan ultra proses di seluruh dunia dan pola konsumsinya menunjukkan adanya pergeseran ke arah peningkatan penggabungan makanan-makanan ini ke dalam pola makan sehari-hari.
Makanan jenis ini menyumbang 58 persen dari total asupan energi di beberapa negara berpendapatan tinggi seperti Australia dan Amerika Serikat, juga porsi konsumsi mereka meningkat di negara-negara tingkat rendah dan menengah seperti Kolombia dan Meksiko dengan total asupan energi berkisar antara 16 persen hingga 30 persen.
Secara keseluruhan, studi ini mengklaim selama beberapa dekade terakhir, ketersediaan dan variasi produk ultra proses yang dijual meningkat secara signifikan di berbagai negara dengan tingkat perkembangan ekonomi beragam terutama di berbagai negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi rendah dan menengah.
Adapun beberapa efek samping dari mengonsumsi makanan ultra proses secara berlebihan:
1. Kekurangan nutrisi
Makanan ultra proses sebagian besar kehilangan nutrisi penting selama pemrosesan dan mungkin kekurangan vitamin, mineral, dan serat yang ditemukan dalam makanan utuh.
2. Obesitas
Makanan ini cenderung sangat tinggi kalori, lemak tidak sehat, dan tambahan gula yang menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas jika dikonsumsi berlebihan.
3. Masalah pencernaan
Makanan tersebut mungkin mengandung bahan tambahan, pengawet, dan bahan buatan yang dapat mengganggu kesehatan usus dan menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, sembelit, dan diare.
4. Peningkatan risiko gangguan kesehatan mental
Penelitian tertentu menunjukkan adanya hubungan antara pola makan tinggi makanan ultra proses dan peningkatan risiko depresi serta masalah kesehatan mental lainnya, jelas pakar tersebut.
5. Sifat adiktif
Tingginya kadar gula, garam, dan lemak tidak sehat dalam makanan ultra proses dapat memicu perilaku kecanduan berujung pada keinginan mengidam dan konsumsi berlebihan.
6. Dampak lingkungan
Pemformatan dan pengemasan makanan ultra proses sebagian besar berkontribusi terhadap degradasi lingkungan melalui penggunaan sumber daya berlebihan, polusi, dan timbulan limbah.
Secara keseluruhan, mengurangi asupan makanan ultra proses dan memilih makanan alternatif yang diproses secara minimal serta utuh akan membantu mengurangi dampak negatif ini, juga meningkatkan hasil kesehatan lebih baik.
Tag: #studi #ungkap #konsumsi #makanan #ultra #proses #bisa #meningkatkan #risiko #masalah #kesehatan