Ahli Gizi Ungkap Strategi Pola Makan yang Baik Saat Berbuka Puasa, Seperti Apa? Yuk Simak Penjelasannya
Ilustrasi Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan. (Sumber foto: freepik/odua)
12:36
28 Februari 2024

Ahli Gizi Ungkap Strategi Pola Makan yang Baik Saat Berbuka Puasa, Seperti Apa? Yuk Simak Penjelasannya

 

 - Puasa Ramadhan merupakan praktik ibadah yang dilakukan selama satu bulan penuh oleh umat Islam di seluruh dunia.

Selama bulan ini, umat Islam harus menahan diri dari makan, minum, merokok, dan aktivitas lain yang dianggap membatalkan puasa Ramadhan mulai dari fajar hingga matahari terbenam.

Puasa Ramadhan memiliki makna spiritual yang dalam bagi umat Islam. Selain menjadi kewajiban seperti yang disampaikan Allah dalam Al-Qur'an, puasa Ramadhan juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk membersihkan jiwa, meningkatkan kesadaran akan kebutuhan orang lain, dan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, doa, dan pengendalian diri.

Selama 12 jam berpuasa, berbuka puasa dianggap sebagai salah satu momen yang istimewa selama bulan Ramadhan.

Ini merupakan saat yang dinanti-nantikan oleh umat Islam untuk berbuka puasa setelah seharian menahan lapar dan haus.

Sunnah Rasulullah menunjukkan bahwa berbuka puasa sebaiknya dilakukan dengan yang manis, seperti kurma atau air yang manis, sebagai tanda syukur atas nikmat berpuasa dan sebagai cara untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.



Berbuka puasa dengan makanan atau minuman manis pun ternyata juga dianjurkan oleh ahli gizi.

Dilansir dari ANTARA pada Rabu (28/2), dr Luciana Sutanto MS, Sp.GK, seorang ahli gizi, menyarankan untuk berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan manis dalam porsi kecil. Tujuannya adalah untuk mengaktifkan pencernaan dan mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa.

"Makan porsi kecil dan manis saat berbuka puasa untuk mengaktifkan saluran cerna dan mengembalikan kadar gula darah yang turun setelah 12 jam berpuasa," ujarnya pada Selasa (27/2).

Ia menerangkan bahwa makanan manis dalam porsi kecil dikonsumsi saat berbuka puasa, sedangkan makanan utama yang yang kaya akan gizi dapat dikonsumsi setelah sholat maghrib. Makan malam tambahan dapat dilakukan setelah sholat tarawih, sementara makanan utama yang kaya gizi dapat dikonsumsi lagi saat sahur.

Selain itu, saat sahur maupun berbuka, ia menyarankan agar tidak mengonsumsi makanan pedas ataupun asam yang berlebihan bagi individu yang memiliki riwayat penyakit seperti refluks gastroesofagus atau GERD.



"Hindari makanan yang dapat memperparah kondisi GERD saat sahur dan berbuka puasa seperti makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam," pungkasnya lebih lanjut.

Selain itu, Luciana menyarankan bagi para penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan ahli medis sebelum memutuskan untuk berpuasa.

"Untuk kondisi diabetes, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apakah kondisi diabetesnya masih memungkinkan untuk berpuasa," tuturnya.

Sebelum berpuasa, penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan informasi terkait pengaturan obat, pemantauan kesehatan, dan evaluasi risiko komplikasi.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #ahli #gizi #ungkap #strategi #pola #makan #yang #baik #saat #berbuka #puasa #seperti #simak #penjelasannya

KOMENTAR