Dua Rumah Sakit Gelar Pelatihan Kedokteran Nuklir
Lokakarya internasional kedokteran nuklir menghadirkan sejumlah pembicara di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. (Antara)
19:00
25 Oktober 2024

Dua Rumah Sakit Gelar Pelatihan Kedokteran Nuklir

Teknologi bidang kesehatan terus berkembang. Dua rumah sakit dan dua fakultas kedokteran di Indonesia berkolaborasi dengan Siemens Healthineers dan RAD-AID International menggelar pelatihan khusus dalam bidang kedokteran nuklir.

Dalam taklimat media yang diterima di Jakarta Jumat, disebutkan bahwa selama program berlangsung, tim ahli RAD-AID yang didukung oleh Siemens Healthineers, menyelenggarakan sesi pelatihan on-site dan daring di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), RS Hasan Sadikin SHS dan Fakultas Kedokteran Unpad Bandung.

RAD-AID International adalah organisasi amal nirlaba dengan misi untuk meningkatkan dan memperbaiki radiologi dan pencitraan medis bagi wilayah-wilayah yang kurang terlayani secara medis itu.



Kegiatan tersebut dilakukan lewat beberapa lokakarya dan kunjungan lapangan guna meningkatkan keterampilan praktisi kedokteran nuklir di Indonesia.

Country Head of Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer mengatakan pelatihan khusus dalam bidang kedokteran nuklir di ASEAN itu dilakukan sebagai bagian dari misi berkelanjutan untuk meningkatkan layanan kesehatan di wilayah-wilayah yang memiliki keterbatasan akses ke sumber daya medis canggih.

Kolaborasi ini, kata dia, menjadi tonggak penting, ditandai dengan selesainya kunjungan pelatihan pertama di Indonesia untuk memberikan pendidikan dan dukungan langsung kepada para tenaga kesehatan setempat di bidang kedokteran nuklir.

Ia menjelaskan inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lokal dalam teknik diagnostik yang paling mutakhir, khususnya dalam pencitraan PET/CT, SPECT/CT, dan teranostik, yang bertujuan untuk meningkatkan standar perawatan pasien bidang onkologi dan bidang klinis lainnya.

Pelatihan ini, tambahnya, akan memberikan dampak berkelanjutan pada sistem layanan kesehatan Indonesia, serta meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan kanker ataupun penyakit lainnya.

Di RSCM dan FKUI Jakarta, tempat diinstalnya pemindai PET/CT Siemens Healthineers Biograph Vision, pelatihan fokus pada pengintegrasian teknologi PET/CT ke dalam praktik onkologi.

Sedangkan di RSHS dan FK Unpad Bandung, kata dia, program kunjungan ini berbentuk kuliah khusus tentang PET/CT non-FDG dalam onkologi diagnostik, yang mencakup area-area kritis seperti kanker kepala, leher, paru-paru, dan gastrointestinal.

Sesi-sesi ini memungkinkan para tenaga medis untuk menerapkan pengetahuan baru mereka secara langsung, menjembatani kesenjangan pengetahuan, dan meningkatkan hasil pasien di seluruh Indonesia, kata Alfred Fahringer.

Sementara itu CEO of RAD-AID International, Dr Daniel J Mollura menyatakan bahwa keberhasilan program ini di Indonesia menunjukkan kekuatan kolaborasi global dalam mengatasi kritisnya kesenjangan dalam layanan kesehatan.

“Kami sangat bangga bisa berkolaborasi untuk menghadirkan teknologi dan keterampilan kedokteran nuklir canggih ke wilayah-wilayah yang paling membutuhkan layanan kesehatan tersebut,” katanya.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #rumah #sakit #gelar #pelatihan #kedokteran #nuklir

KOMENTAR