Apa itu Mata Silinder atau Astigmatisme? Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Ilustrasi dokter menjelaskan kesehatan mata. (Canva)
13:10
22 Oktober 2024

Apa itu Mata Silinder atau Astigmatisme? Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

 

- Mata Silinder atau Astigmatisme adalah gangguan refraksi, seperti rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hiperopia). Kondisi mata tidak mampu membiaskan cahaya dengan tepat. Akibatnya, titik fokus jatuh di luar retina, membuat penglihatan kabur.

"Gangguan ini terjadi karena kelengkungan kornea yang lonjong, bukan bulat seperti kornea normal. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk tidak fokus pada retina, sehingga objek terlihat buram,'' ujar Dr. Maria Magdalena Purba, SpM dari KMN EyeCare.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, gangguan refraksi, termasuk astigmatisme, merupakan masalah mata paling umum, memengaruhi sekitar 48,99% masyarakat dunia.

Jika tidak ditangani, gangguan ini bisa menyebabkan kebutaan, meski dapat dideteksi lebih awal untuk mencegah dampak buruknya.

Penyebab Mata Silinder

Astigmatisme disebabkan oleh bentuk kornea yang tidak bulat sempurna, melainkan lonjong. Penyebabnya bisa berasal dari faktor genetik, cedera mata, operasi mata, atau kondisi seperti keratoconus. Perubahan kelengkungan kornea ini dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga derajat astigmatisme bisa berubah.

Gejala Mata Silinder

Gejala umum astigmatisme meliputi:
- Penglihatan kabur atau terdistorsi.

- Mata terasa tegang dan tidak nyaman.

- Sering menyipitkan mata untuk melihat jelas.

- Sakit kepala.

- Kesulitan melihat saat cahaya redup atau malam hari.

- Kesulitan fokus saat membaca atau melihat layar komputer.

Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki astigmatisme hingga gangguan penglihatan menghambat aktivitas harian. Pemeriksaan mata rutin penting untuk mendeteksi dan menangani masalah ini lebih awal.

Penanganan Mata Silinder

Teknologi kedokteran mata yang semakin maju memungkinkan berbagai opsi penanganan astigmatisme, seperti:

1. Kacamata: Lensa silinder membantu memfokuskan cahaya sehingga penglihatan menjadi lebih jelas.

2. Lensa Kontak: Memberikan sudut pandang lebih luas karena menempel langsung pada bola mata. Kebersihan harus sangat diperhatikan.

3. Orthokeratology (Ortho-K): Lensa kontak kaku yang dipakai sementara untuk membentuk kornea agar lebih bulat.

Laser dan Bedah Refraktif

- PRK (Photorefractive Keratectomy): Mengangkat jaringan pada lapisan kornea.

- LASIK (Laser In Situ Keratomileusis): Menghilangkan jaringan kornea dalam dengan pemulihan lebih cepat dibanding PRK.

Gangguan refraksi dapat dialami siapa saja. Pemeriksaan rutin ke klinik dan dokter mata berpengalaman.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #mata #silinder #atau #astigmatisme #penyebab #gejala #penanganannya

KOMENTAR