Daftar Inhaler Thailand yang Terkontaminasi dan Tidak Aman Menurut FDA
Beberapa inhaler herbal Thailand, termasuk Hong Thai Formula 2, dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan karena mengandung mikroorganisme berlebih.(Dok. Freepik/Freepik)
12:12
29 Oktober 2025

Daftar Inhaler Thailand yang Terkontaminasi dan Tidak Aman Menurut FDA

- Di tengah tren inhaler Thailand yang sering jadi oleh-oleh, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Thailand mengumumkan ada produk inhaler herbal yang tidak memenuhi standar keamanan. Salah satunya Hong Thai Formula 2.

"FDA telah mengumumkan hasil analisisnya terhadap dua merek inhaler herbal yang ditemukan terkontaminasi mikroorganisme," tulis Sekretaris Jenderal FDA Thailand sekaligus apoteker, Suphattra Bunserm lewat keterangan resmi, dilansir dari laman FDA Thailand, Rabu (29/10/2025).

Lantas, batch produk inhaler herbal mana saja yang sebaiknya dihindari? Simak penjelasannya. 

Inhaler Thailand terkontaminasi mikroorganisme

Menurut FDA Thailand, ada beberapa brand inhaler herbal yang tidak memenuhi standar keamanan. Berikut rinciannya:

1. Inhaler herbal merek Hong Thai Formula 2

Produk ini punya nomor registrasi obat G309/62, nomor batch produksi 000332, tanggal produksi 9 Desember 2024, dan tanggal kedaluwarsa 8 Desember 2027. 

Dalam produk tersebut, ditemukan kontaminasi dengan mikroorganisme yang tumbuh menggunakan udara, ragi, dan jamur, serta Clostridium spp., yang  melebihi kriteria standar yang ditetapkan.

Dari laporan konfirmasi infeksi, ditemukan bahwa patogennya adalah Clostridium perfringens.

2. Inhaler herbal merek Chama Herb

Produk ini memiliki nomor pendaftaran  G561/67, dengan batch produksi NF 2522503001, tanggal produksi 3 Maret 2025, dan tanggal kedaluwarsa 2 Maret 2028.

Dalam produk tersebut, ditemukan kontaminasi dengan mikroorganisme yang tumbuh menggunakan udara melebihi kriteria standar yang ditetapkan. 

Berdasarkan keterangan dari FDA Thailand, peninjauan ini berawal dari laporan media daring pada Mei 2025 mengenai penemuan jamur dalam inhaler herbal yang berbahaya bagi paru-paru.

Selanjutnya, sampel dari beragam brand inhaler herbal dikumpulkan secara acak, lalu dikirim ke Departemen Ilmu Kedokteran untuk mendeteksi kontaminasi mikroba, ragi, jamur, dan patogen lainnya.

Adapun Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand sudah menetapkan, jumlah mikroba aerobik total tidak boleh melebihi 200 koloni per gram dan jumlah jamur dan ragi total tidak boleh melebihi 20 koloni per gram.

Tidak hanya itu, mikroorganisme tertentu, misalnya Staphylococcus aureus, tidak boleh ditemukan.

Kontaminasi mikroorganisme bisa membahayakan kesehatan, apalagi bagi mereka yang berisiko, memiliki daya tahan tubuh lemah, dan lanjut usia (lansia). 

"Menghirup spora jamur dan Clostridium perfringens dapat menyebabkan kerusakan, seperti infeksi pernapasan, kesulitan bernapas, sesak napas, batuk, dan nyeri pada mulut dan tenggorokan," tulis keterangan resmi dari FDA Thailand.

Bukan berarti tidak beli inhaler Thailand sama sekali

Beberapa inhaler herbal Thailand, termasuk Hong Thai Formula 2, dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan karena mengandung mikroorganisme berlebih.Dok. Wikimedia Commons/John Harrison Beberapa inhaler herbal Thailand, termasuk Hong Thai Formula 2, dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan karena mengandung mikroorganisme berlebih.

Untuk diketahui, produk inhaler herbal Hong Thai memiliki empat varian formula yang beredar di pasaran. Dari hasil pemeriksaan FDA Thailand, hanya Formula 2 yang ditemukan bermasalah, dilansir dari Mothership.sg.

Berdasarkan hasil tersebut, FDA Thailand menetapkan bahwa Inhaler Herbal Hong Thai Formula 2 termasuk dalam kategori produk herbal tidak memenuhi standar, sesuai dengan Pasal 60 (2) Undang-Undang Produk Herbal Thailand Tahun 2019.

Namun, lembaga ini juga menegaskan bahwa tiga varian lain dari produk Hong Thai, Formula 1,3, dan 4, telah diperiksa dan dinyatakan aman.

"Sekretaris Jenderal FDA menekankan bahwa analisis produk yang tidak memenuhi standar hanya berlaku untuk nomor batch produksi yang ditemukan cacat. Nomor batch produksi lainnya masih dapat dijual dan digunakan secara normal," tulis keterangan resmi FDA Thailand.

Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu panik, tapi diimbau untuk selalu memeriksa nomor registrasi dan batch produksi sebelum membeli atau menggunakan produk tersebut.

Tindak lanjut oleh FDA Thailand

Sebagai tindak lanjut, FDA Thailand menyatakan tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak produsen.

Berdasarkan Undang-Undang Produk Herbal Thailand 2019, produsen yang membuat produk herbal tidak memenuhi standar dapat dikenai hukuman penjara maksimal dua tahun dan/atau denda hingga 200.000 baht atau sekitar Rp 100 juta.  

Sementara itu, penjual yang tetap memperdagangkan produk bermasalah dapat dijatuhi hukuman penjara hingga enam bulan atau denda maksimal 50.000 baht atau sekitar Rp 25 juta.

Tag:  #daftar #inhaler #thailand #yang #terkontaminasi #tidak #aman #menurut

KOMENTAR