



Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Berlaku, Studi Ungkap Dampaknya untuk Kesehatan
Pemerintah Kota Surabaya resmi memberlakukan kebijakan jam malam anak mulai Sabtu (21/6/2025).
Aturan ini tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 400.2.4/12681/436.7.8/2025 tentang pembatasan jam malam anak di Surabaya, yang melarang anak di bawah usia 18 tahun berada di luar rumah pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, aturan jam malam anak di Surabaya bertujuan melindungi anak dari pengaruh negatif seperti pergaulan bebas, kekerasan, hingga narkoba.
“Orangtua wajib berperan aktif mencari tahu keberadaan anaknya jika belum pulang lewat pukul 22.00,” ujar Eri di Balai Kota Surabaya, seperti diberitakan oleh Kompas.com, Senin (23/6/2025).
Kebijakan ini juga didukung dengan upaya sweeping jam malam anak di Surabaya yang melibatkan peran tokoh masyarakat dan petugas Siskamling untuk memastikan anak-anak tidak berkeliaran pada malam hari tanpa alasan yang jelas.
Penerapan jam malam anak ini menimbulkan respons beragam. Untuk memahami dampak dan langkah bijak yang bisa diambil orangtua, berikut rangkuman kelebihan, kekurangan, serta tips menghadapi kebijakan ini.
Kelebihan jam malam anak bagi kesehatan
Kebijakan jam malam di Surabaya berpotensi membawa dampak positif bagi anak dan remaja, terutama dari sisi kesehatan.
Berikut adalah beberapa kelebihan penerapan jam malam untuk kesehatan anak dan remaja.
-
Mendukung pola tidur anak yang sehat
Dengan adanya jam malam, anak terdorong untuk tidur lebih awal. Remaja butuh 8–10 jam tidur per malam untuk menjaga fungsi otak dan fisik. Dilansir dari Healthline, tidur cukup mendukung prestasi belajar dan keseimbangan emosi.
-
Menurunkan risiko kecelakaan lalu lintas malam hari
Studi di American Journal of Preventive Medicine mencatat, pembatasan jam malam anak seperti ini terbukti mengurangi angka kecelakaan lalu lintas remaja hingga 23% di beberapa kota di AS.
-
Mengurangi potensi anak terlibat dalam aktivitas berisiko
Kebijakan jam malam anak di Surabaya turut mengurangi kemungkinan anak terpapar miras, narkoba, maupun kekerasan malam hari yang sering kali terjadi di tempat publik.
Secara keseluruhan, adanya jam malam untuk anak dan remaja dapat menjadi langkah pencegahan dini terhadap berbagai ancaman yang muncul di malam hari.
Kekurangan dan risiko jam malam jika tidak bijak diterapkan
Meski efektif dalam beberapa aspek, kebijakan jam malam anak juga memiliki tantangan jika tidak dijalankan secara seimbang.
-
Memicu konflik keluarga
Jika tidak dikomunikasikan dengan baik, aturan jam malam anak di Surabaya bisa memicu resistensi dari anak. Dilansir dari American Counseling Association, pendekatan otoriter tanpa diskusi dapat memperburuk hubungan emosional antara orangtua dan anak.
-
Tidak selalu efektif menurunkan kriminalitas
Sebagian studi menunjukkan bahwa kebijakan jam malam anak belum tentu menurunkan angka kriminalitas secara signifikan.
-
Sweeping jam malam bisa berdampak negatif jika tidak ramah anak
Tindakan sweeping jam malam di Surabaya harus dilakukan secara persuasif, bukan represif. Penanganan yang salah bisa menimbulkan trauma pada anak.
Dengan pendekatan yang ramah anak dan kolaboratif, jam malam anak di Surabaya bisa lebih efektif dan diterima masyarakat.
Tips orang tua dalam menerapkan jam malam anak
Agar pembatasan jam malam dapat dijalankan dengan optimal di lingkungan keluarga, orang tua perlu menerapkan beberapa cara. Dilansir dari WebMD, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua.
-
Tentukan waktu jam malam yang fleksibel dan logis
Pertimbangkan kegiatan anak sebelum menentukan jam malam. Jika anak pulang dari acara sekolah atau keagamaan, beri kelonggaran yang disesuaikan.
-
Bangun komunikasi terbuka dan saling percaya
Libatkan anak dalam diskusi mengenai jam malam. Jelaskan alasan kebijakan jam malam anak di Surabaya diberlakukan, dan dengarkan pendapat mereka.
-
Tetapkan konsekuensi wajar jika melanggar
Bila anak pulang terlambat tanpa alasan jelas, cukup beri konsekuensi ringan seperti pengurangan waktu keluar. Hindari hukuman yang berlebihan.
-
Evaluasi secara berkala dan sesuaikan aturan jika anak menunjukkan tanggung jawab
Bila anak disiplin, orangtua bisa memperpanjang jam malam secara bertahap. Sebaliknya, jika sering melanggar, tegaskan bahwa kepercayaan perlu dibangun kembali.
Dengan pola asuh yang terbuka dan penuh empati, kebijakan jam malam di Surabaya justru bisa menjadi momen memperkuat kedekatan keluarga.
Penerapan jam malam anak di Surabaya merupakan langkah serius Pemkot dalam membentuk lingkungan yang aman bagi generasi muda.
Namun, keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada peran orangtua dan masyarakat dalam mendampingi anak secara bijak.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, keluarga, dan lingkungan sekitar, kebijakan ini dapat berjalan efektif, sekaligus membantu membentuk generasi muda Surabaya yang sehat, aman, dan bertanggung jawab.
Tag: #malam #anak #surabaya #mulai #berlaku #studi #ungkap #dampaknya #untuk #kesehatan