7 Dampak Buruk Konsumsi Alkohol saat Cedera yang Perlu Diketahui agar Proses Pemulihan Tidak Tertunda
Ilustrasi menghindari alkohol. (Freepik)
21:08
24 Juni 2025

7 Dampak Buruk Konsumsi Alkohol saat Cedera yang Perlu Diketahui agar Proses Pemulihan Tidak Tertunda

Menghindari konsumsi alkohol selama masa cedera berperan penting dalam mendukung proses pemulihan tubuh secara optimal.

Alkohol merupakan zat kimia yang bersifat depresan dan mempengaruhi sistem saraf pusat serta fungsi metabolisme tubuh.

Menurut Dr. John Kiely, pakar kebugaran, alkohol mengganggu sistem penyembuhan alami tubuh.

Pemahaman tentang efek alkohol saat cedera membantu mempercepat pemulihan dan mencegah kerusakan lanjutan pada jaringan tubuh.

Berikut 7 dampak buruk konsumsi alkohol saat cedera yang perlu diketahui agar proses pemulihan tidak tertunda dilansir dari laman Science Alert, Selasa (24/6):

1. Imunitas Tubuh Terganggu

Alkohol menghambat kerja sel imun dalam memperbaiki jaringan yang rusak. Hal ini menyebabkan proses penyembuhan menjadi lebih lambat dari seharusnya.

Penundaan pembersihan sel yang rusak juga memperpanjang pembengkakan. Tubuh pun menjadi lebih mudah terkena infeksi selama fase awal pemulihan.

2. Regenerasi Otot Terhambat

Proses pembentukan kembali otot menurun hingga 48 jam setelah konsumsi alkohol. Penurunan ini menyebabkan otot menjadi lebih lemah dan mudah mengalami cedera ulang.

Rasa nyeri yang seharusnya mereka justru dapat berlangsung lebih lama. Penurunan sintesis protein otot ini terbukti mencapai 24-37% dalam beberapa penelitian.

3. Penyembuhan Tulang Tertunda

Alkohol mengganggu sinyal biologis yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki jaringan. Akibatnya, proses penyembuhan patah tulang atau ligamen bisa memakan waktu lebih lama dari normalnya.

Pembengkakan dan jaringan parut meningkat, sehingga memicu nyeri lanjutan. Hal ini juga berdampak pada kekuatan struktur jaringan setelah pulih.

4. Hormon Penyembuhan Menurun

Alkohol menurunkan kadar hormon seperti testosteron dan growth hormone yang dibutuhkan untuk membangun kembali jaringan. Kadar kortisol justru meningkat, yang mengalihkan energi tubuh dari pemulihan ke respons stres.

Dampaknya, jaringan sehat justru dipecah untuk energi darurat. Ketidakseimbangan ini memperlambat perbaikan selama berhari-hari setelah konsumsi alkohol.

5. Koordinasi Tubuh Terganggu

Konsumsi alkohol menurunkan refleks dan akurasi gerakan. Ketika koordinasi terganggu, risiko cedera ulang meningkat karena tubuh tidak merespons sesuai kebutuhan.

Gangguan ini dapat berlangsung selama beberapa hari bahkan setelah minum dalam jumlah kecil. Hal ini sangat membahayakan bagi yang sedang dalam tahap rehabilitasi.

6. Pemulihan Otot Lebih Lambat

Setiap konsumsi alkohol, sekecil apapun, berdampak pada performa fisik. Gangguan yang diakibatkan bukan hanya jangka pendek, tetapi juga akumulatif jika dilakukan berulang.

Atlet, pelari, dan olahragawan kasual berisiko mengalami keterlambatan pemulihan. Semakin sering tubuh terpapar alkohol, semakin sulit jaringan tubuh untuk pulih dengan baik.

7. Tidak Ada Ambang Aman

Penelitian terkini menunjukkan bahwa konsumsi alkohol sekecil apapun selama pemulihan tidak memiliki tingkat aman. Setiap gelas minuman menurunkan kemampuan tubuh untuk sembuh secara alami.

Pantang total dari alkohol memberikan peluang pemulihan lebih tinggi. Pilihan untuk tidak minum menjadi langkah penting demi penyembuhan optimal.

Menjauhi alkohol saat mengalami cedera merupakan salah satu langkah paling sederhana yang dapat meningkatkan keberhasilan pemulihan tubuh. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #dampak #buruk #konsumsi #alkohol #saat #cedera #yang #perlu #diketahui #agar #proses #pemulihan #tidak #tertunda

KOMENTAR