Waspada, Kenali 8 Tanda Tubuhmu Kebanyakan Gula
– Konsumsi gula berlebih adalah masalah kesehatan yang serius di era modern. Selain menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, kelebihan gula juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya yang dapat menurunkan kualitas hidup.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar dapat segera melakukan pencegahan. Dilansir dari Everydayhealth.com, terdapat beberapa tanda atau gejala kelebihan gula yang perlu diwaspadai sebagai berikut:
1. Meningkatnya rasa lapar dan bertambahnya berat badan
Salah satu ciri yang menandakan bahwa tubuh kelebihan gula adalah mudah merasa lapar. Ketika mengonsumsi makanan atau minuman manis, kadar gula darah akan melonjak dengan cepat. Tubuh kemudian merespons dengan melepaskan insulin untuk membawa gula dari darah ke sel-sel tubuh. Namun, setelah kadar gula darah turun drastis, tubuh akan merasa kekurangan energi dan memicu produksi hormon ghrelin. Yaitu, hormon yang merangsang nafsu makan. Akibatnya, akan merasa lapar kembali dalam waktu singkat.
Selain itu, salah satu tanda bahwa tubuh kelebihan gula adalah bertambahnya berat badan. Ketika mengonsumsi makanan dan minuman manis dalam kadar yang banyak, maka akan menyebabkan bertambahnya kalori. Hal ini terjadi karena mengonsumsi lebih banyak kalori daripada membakar kalori. Oleh karena itu, kelebihan kalori tersebut akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak.
2. Mudah marah
Konsumsi gula berlebih dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan suasana hati dan energi. Ketika mengonsumsi makanan atau minuman manis, gula darah akan melonjak drastis. Tubuh kemudian berusaha mengembalikan kadar gula darah ke kondisi normal. Namun, hal ini bisa menyebabkan fluktuasi yang drastis dan membuat kita merasa lelah, lesu, dan mudah marah.
Selain itu, konsumsi gula berlebih dapat secara langsung memengaruhi fungsi otak. Ketika mengonsumsi banyak gula, kadar gula darah melonjak drastis dan tubuh memproduksi insulin dalam jumlah besar untuk mengatasinya. Namun, proses ini tidak hanya menurunkan gula darah dalam darah, tetapi juga di dalam otak. Otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama.
Penurunan kadar glukosa di otak akibat konsumsi gula berlebih dapat mengganggu fungsinya, termasuk kemampuannya untuk mengatur suasana hati. Akibatnya, kita mungkin merasa mudah marah, lelah, atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
3. Mudah Lelah
Konsumsi gula berlebih justru bisa menyebabkan badan terasa lebih lelah, bukannya berenergi. Meskipun gula memberikan energi dengan cepat, efeknya tidak bertahan lama. Fluktuasi gula darah yang drastis akibat konsumsi gula berlebihan akan membuat tubuh seperti naik roller coaster energi. Badan terasa sangat berenergi sebentar, lalu langsung merasa sangat lelah setelahnya.
4. Rasa makanan tidak semanis yang biasanya
Konsumsi gula berlebih dapat mengubah selera terhadap makanan manis. Semakin sering mengonsumsi makanan atau minuman manis, lidah akan semakin tidak sensitif terhadap rasa manis. Akibatnya, membutuhkan jumlah gula yang lebih banyak untuk merasakan rasa manis yang sama. Selain itu, otak akan terbiasa dengan tingkat kemanisan yang tinggi sehingga, akan cenderung memilih makanan atau minuman yang sangat manis.
5. Selalu menginginkan makanan dan minuman yang manis
Konsumsi gula juga dapat memicu ketergantungan, karena gula mengaktifkan hormon bahagia di otak. Ketika memakan makanan atau minuman manis, otak kita melepaskan dopamin, hormon yang membuat kita merasa senang. Semakin sering mengonsumsi gula, otak kita akan semakin terbiasa dengan sensasi senang ini, sehingga akan terus menginginkan makanan manis untuk mendapatkan kembali perasaan itu. Ini seperti siklus yang berulang, di mana konsumsi gula memicu pelepasan dopamin, yang kemudian meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi gula lagi.
6. Tekanan darah tinggi
Konsumsi gula yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa minuman manis yang mengandung banyak gula memiliki hubungan erat dengan peningkatan tekanan darah.
Meskipun belum ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa gula adalah penyebab utama hipertensi, namun gula darah yang tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah. Kerusakan ini memungkinkan lemak menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Pembuluh darah yang kaku akan meningkatkan tekanan darah. Jadi, mengurangi konsumsi gula adalah salah satu cara untuk membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
7. Jerawat dan keriput
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan masalah kulit. Gula darah yang tinggi akibat konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat.
Selain itu, gula berlebih juga dapat menghasilkan zat yang disebut AGEs (Advanced Glycation End Products) yang merusak kolagen dan elastin pada kulit, sehingga mempercepat penuaan kulit. Dengan kata lain, terlalu banyak mengonsumsi gula tidak hanya buruk untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga dapat membuat kulit kita berjerawat dan terlihat lebih tua.
8. Masalah tidur
Konsumsi gula berlebih dapat mengganggu kualitas tidur kita. Ketika kita mengonsumsi banyak gula, kadar gula darah kita menjadi tidak stabil. Fluktuasi gula darah ini dapat mengganggu siklus tidur alami tubuh kita. Selain itu, gula juga dapat memberikan energi tambahan yang membuat kita sulit untuk rileks dan tertidur. Jadi, jika Anda sering mengalami kesulitan tidur, mungkin sudah saatnya untuk mengurangi konsumsi gula dan makanan manis lainnya.