![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Terlalu Sering Makan Seblak? Begini Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh...](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/07/kompas/terlalu-sering-makan-seblak-begini-dampaknya-bagi-kesehatan-tubuh-1154634.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Terlalu Sering Makan Seblak? Begini Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh...
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Lingga Ramot Gumelar, SpPD, memperingatkan bahwa kebiasaan mengonsumsi seblak atau makanan yang mengandung vetsin secara rutin dapat berdampak buruk bagi kesehatan ginjal.
Menurut dr. Lingga, asupan garam dan gula yang berlebihan dari makanan-makanan tersebut berpotensi memicu penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes.
Dikutip dari Antara, Kamis (6/2/2025), dr. Lingga menjelaskan bahwa konsumsi berlebih bisa berisiko pada organ tubuh lainnya, termasuk ginjal.
"Bila asupan garam dan gula ini dikonsumsi secara berlebihan, tentunya akan memicu penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes," kata dr. Lingga.
Melihat kebiasaan masyarakat, terutama usia muda, yang gemar mengonsumsi seblak dan minuman manis, dr. Lingga mengungkapkan bahwa pola makan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit hipertensi dan diabetes.
Hal ini tercermin dari data yang menunjukkan tingginya angka penderita kedua penyakit tersebut di Indonesia.
Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) pada 2021, Indonesia menempati peringkat kelima di dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, yakni 19,5 juta orang. Jumlah ini diprediksi akan meningkat menjadi 28,6 juta orang pada tahun 2045.
Sementara itu, data Survei Nasional Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penderita hipertensi di Indonesia mencapai angka 34,1 persen.
Dr. Lingga menjelaskan lebih lanjut bahwa hipertensi dan diabetes merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal.
Kedua penyakit kronis ini memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengurai racun atau limbah dari makanan yang dikonsumsi.
Namun, dr. Lingga menegaskan bahwa dampak langsung dari kebiasaan makan seblak atau makanan bervetsin lainnya tidak selalu berakhir pada kerusakan ginjal.
"Jika kita memaksakan konsumsi makanan pedas secara berlebihan, tentunya akan menyebabkan iritasi pada lambung. Memang tidak secara langsung ke ginjal, tapi, pencernaan seperti lambung yang justru langsung terdampak," tambahnya.
Seblak dan makanan pedas lainnya yang sering dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada lambung, meskipun tidak langsung menyerang ginjal.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, dr. Lingga menyarankan agar masyarakat rutin mengonsumsi air putih dan mengurangi asupan gula, garam, serta lemak berlebih.
Selain itu, aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari kecil, atau melakukan latihan kardio juga dianjurkan, khususnya bagi kelompok usia muda.
"Olahraganya tergantung kelompok usia, ya. Kalau usia 40 tahun ke atas itu harus dibatasi dan lebih ringan saja. Tapi, kalau usianya lebih muda bisa bulu tangkis, basket, sepak bola," tutur dr. Lingga.
Melalui upaya sederhana ini, diharapkan masyarakat bisa mencegah terjadinya penyakit kronis yang dapat berimbas pada gangguan ginjal dan kesehatan lainnya.
Tag: #terlalu #sering #makan #seblak #begini #dampaknya #bagi #kesehatan #tubuh