Hipoglikemia pada Lansia: Kenapa Risiko Meningkat? Ini Ulasannya...
Ilustrasi lansia mengalamki hipoglikemia. Lansia merupakan kelompok yang rentan mengalami gula darah rendah atau hipoglikemia. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kurang makan.(freepik.com)
22:06
6 Februari 2025

Hipoglikemia pada Lansia: Kenapa Risiko Meningkat? Ini Ulasannya...

Kadar gula darah rendah atau disebut hipoglikemia bisa meningkat risikonya pada orang lanjut usia (lansia).

Dikutip dari Aging and Disease, lansia dengan diabetes cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi hipoglikemia karena meningkatnya prevalensi berbagai penyakit penyerta (komorbiditas), kekurangan gizi, dan polifarmasi, dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar glukosa di dalam darah berada di bawah kadar normal.

Kondisi ini paling umum terjadi sebagai komplikasi pada individu yang memiliki diabetes.

Hipoglikemia ditandai dengan kadar gula darah kurang dari 70 miligram per desiliter (mg/dl).

Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang berbagai faktor risiko hipoglikemia pada lansia.

Apa faktor risiko hipoglikemia pada lansia?

Dikutip dari Aging and Disease dan Very Well Health, faktor risiko hipoglikemia meningkat pada lansia meliputi:

Perubahan fisiologis

Seiring bertambahnya usia, fisiologis manusia melemah, termasuk metabolisme glukosa.

Metabolisme glukosa melemah seiring menurunnya fungsi organ tubuh, termasuk ginjal dan hati.

Penurunan fungsi ginjal dapat memengaruhi pembersihan obat dari tubuh, sehingga meningkatkan risiko hipoglikemia.

Komorbiditas

Lansia yang memiliki penyakit penyerta berisiko lebih tinggi mengalami hipoglikemia.

Diabetes merupakan penyebab paling umum hipoglikemia pada lansia.

Jika menderita diabetes dan mengonsumsi insulin atau obat oral yang merangsang sekresi insulin, seorang lansia berisiko tinggi mengalami hipoglikemia.

Gangguan ginjal, hepatitis berat, anoreksia jangka panjang, malaria, dan sepsis (komplikasi akibat infeksi) juga penyakit yang berpotensi menyebabkan hipoglikemia.

Kurang makan

Kurang makan atau makan tidak teratur terutama makanan sumber karbohidrat bisa menjadi pemicu hipoglikemia pada lansia.

Karbohidrat merupakan sumber glukosa utama bagi tubuh , jadi jika Anda tidak mengonsumsinya dalam jumlah cukup, kadar gula darah Anda dapat turun.

Kurang makan mungkin rawan terjadi pada lansia.

Hal itu terkait dengan kondisi gigi yang buruk, mulut kering, berkurangnya sensasi rasa, perubahan terhadap rasa nikmat dan nafsu makan, yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.

Hal-hal tersebut juga erat terkait dengan penyakit penyerta yang dimiliki oleh lansia.

Penggunaan obat tertentu

Penggunaan sejumlah obat tertentu bisa menjadi penyebab hipoglikemia pada lansia.

Jika orang lansia mengonsumsi obat-obatan diabetes tipe 2, seperti sulfonilurea, insulin, atau kombinasi suntikan insulin dan non-insulin, mereka memiliki risiko hipoglikemia yang lebih tinggi.

Mengonsumsi obat diabetes orang lain juga dapat memicu hipoglikemia.

Beberapa kombinasi pil dan obat-obatan non-diabetes tertentu juga dapat meningkatkan risiko gula darah rendah.

Obat-obatan nondiabetes yang dikaitkan dengan penyebab hipoglikemia, meliputi:

  • Obat antimalaria Qualaquin (kina)
  • Antibiotik Zymaxid (gatifloksasin)
  • Obat antiaritmia cibenzoline
  • Obat antimikroba Pentam (pentamidin)
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) Indocin dan Tivorbex (indometasin)

Demikianlah beberapa faktor yang meningkatkan risiko hipiglikemia pada lansia.

Hipoglikemia merupakan kondisi yang bisa berakibat fatal.

Jika hipoglikemia dibiarkan tidak diobat, kondisi ini bisa menyebabkan lansia mengalami hilang kesadaran, koma, bahkan kematian.

 

Tag:  #hipoglikemia #pada #lansia #kenapa #risiko #meningkat #ulasannya

KOMENTAR