Manfaat Dahsyat Mangrove, Ternyata Bisa Menghambat Pembiakan Virus Korona
Staf Kebun Raya Mangrove Ani Shofiatun memperlihatkan buah mangrove di KRM pada Kamis (12/9). (Alfian Rizal/Jawa Pos)
11:45
14 September 2024

Manfaat Dahsyat Mangrove, Ternyata Bisa Menghambat Pembiakan Virus Korona

Sebagai tanaman penjaga pantai, warga pesisir secara turun-temurun telah mendapatkan manfaat mangrove untuk kesehatan. Penelitian ilmiah menunjukkan terdapat berbagai jenis zat kandungan dengan aktivitas yang beragam. Kandungan flavonoid dan fenolik menawarkan kemampuan sebagai penjaga kesehatan sel yang berasal dari alam.

---

BANYAK jenis tanaman mangrove yang menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi. Walau sebenarnya memang bukan termasuk jenis tanaman yang biasa dibudidayakan. Namun, terbukti buah itu bermanfaat bagi kesehatan. Karena habitatnya di dekat pantai, ada jenis buah yang rasanya asin bercampur asam. Buah mangrove bisa diolah sebagai makanan tradisional. Misalnya sebagai makanan kecil yang dicocolkan pada petis udang untuk mengimbangi rasa asin. Bisa juga sebagai salad, yaitu dipotong-potong dan dicampur bersama pasta, cabai, perasan jeruk.

Di pantai Pulau Jawa tumbuh berbagai jenis mangrove, di antaranya Avicennia marina, Avicennia alba, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Bruguiera sexangula, Scyphiphora hydrophyllacea, Ceriops decandra, dan Acrostichum speciosum.

Dalam publikasi ulasan ilmiah (2022), gabungan peneliti Indonesia dan Arab Saudi melakukan studi eksploratif berbagai jenis mangrove, yaitu untuk mengetahui macam zat bioaktif kandungan, aktivitas biologis, dan struktur kimiawinya. Di dalam buah kandungan karbohidrat menjadi yang terbanyak, sedangkan kadar protein dan lemak bervariasi.

Yang banyak mendapat perhatian adalah kandungan senyawa fenolik total yang berkhasiat sebagai antioksidan. Ternyata ada hubungan timbal balik antara besar kecilnya kadar fenol total dan kekuatan aktivitas antioksidan.

Ada juga studi menarik berbagai jenis mangrove yang dijumpai tumbuh di kawasan pantai Sulawesi Selatan. Ternyata buahnya mengandung unsur nutrien kalium, manganum, zink, dan natrium dalam berbagai konsentrasi yang berbeda. Ini mengindikasikan juga potensi mangrove sebagai sumber makanan tinggi nutrisi bagi komunitas pantai yang perlu disosialisasikan. Hasil penelitian ini dapat menjadi bagian dari upaya mendapatkan bahan alam sebagai sumber antioksidan alamiah dan nutrisi.

Kaya Khasiat

Berbagai uji dilakukan untuk mempelajari aktivitas biologis ekstrak buah mangrove. Pemberian ekstrak berbagai jenis buah mangrove bisa menunjukkan aneka khasiat, seperti aktivitas antioksidan, antisklerosis, antimikroba, antidiabetes, dan pelindung fungsi liver.

Aktivitas antibakteri ekstrak terjadi berkat kerja bersinergi zat kandungan, antara lain golongan steroid, fenolik, alkaloid, saponin, dan tanin. Mekanisme kerja tergantung golongan zat, tetapi umumnya mengganggu keutuhan dinding sel bakteri. Alkaloida bekerja pada lapisan dinding sel bakteri, golongan fenol memengaruhi dinding lebih dalam sehingga merusak inti sel. Kedua peristiwa itu dapat berakibat kematian pada bakteri yang sensitif dengan takaran obat yang cukup. Flavonoid menghambat pertumbuhan sel karena efeknya yang mengubah protein sel dan kromosom.

Menarik, ternyata ekstrak buah mangrove juga mempunyai potensi sebagai antivirus. Yaitu, antara lain hasil uji potensi ekstrak buah A officinalis dalam menghambat perbanyakan coronavirus SARS-CoV-2. Ada beberapa zat kandungan yang terdeteksi bisa berikatan dengan protein virus yang berpotensi menghambat perkembangbiakan virus.

Memang, tentu saja hasil studi masih perlu berlanjut. Ekstrak mangrove B gymnorrhiza ternyata dapat menghambat penularan infeksi virus Zika pada percobaan kultur sel, dengan cara hambatan ikatan pada permukaan sel inang yang menyebabkan kematian virus. Ini berkat kerja cryptochlorogenic acid kandungan ekstrak.

Aktivitas antioksidan menarik perhatian banyak peneliti. Tujuan utamanya yang pasti adalah mencari sumber antioksidan alamiah yang sudah diteliti. Selain karena zat bioaktif antosianin, flavonoid dan polifenol, ekstrak mangrove juga mengandung vitamin C.

Ada sebuah hasil uji yang menarik pemberian ekstrak metanol buah S apetala pada tikus jantan, yang memberikan efek penghambatan pembentukan radikal bebas nitrit, yang artinya menghambat terjadinya kerusakan sel. Kerja ekstrak itu ditengarai seperti senyawa insulin yang bisa mengendalikan penggunaan dan pengiriman gula menuju jaringan sel dan untuk regenerasi sel pankreas penghasil insulin.

Penghilang Nyeri dan Radang

Alam menyediakan aneka ragam tanaman obat yang diyakini bisa melindungi diri manusia dari gangguan kesehatan. Potensi mangrove memang menarik, terutama karena keragaman hayati yang memberikan peluang sebagai sumber makanan bernutrisi tinggi. Sonneratia caseolaris adalah jenis mangrove yang tumbuh di kawasan luas pantai dunia, antara lain India, Sri Lanka, Kamboja, Thailand, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Australia.

Penelitian yang sudah pernah dilakukan membuktikan ragam kandungan ekstrak buah dan bagian lain tanaman S caseolaris. Peneliti Bangladesh mempelajari lebih banyak tentang khasiat tanaman ini. Melalui sebuah publikasi (2022) telah diuraikan berbagai hal yang diharapkan memperkuat pemanfaatannya sebagai sumber obat alam. Ini penting sebagai alternatif penggunaan obat sintetik yang terdeteksi berefek samping, terutama pada pemakaian dalam jangka panjang.

Dari tanaman bercabang banyak yang tingginya mencapai 15 meter, terdapat bunga berwarna merah gelap. Buahnya seperti apel, berwarna hijau, bulat, dengan ukuran lebar 5–7,5 cm. Kandungan penting antara lain flavonoid luteolin, sitosterol, maslinic acid. Buah yang sudah masak rasanya enak dan diketahui kaya kandungan vitamin. Pengalaman pemakaian dalam obat rakyat adalah untuk pengobatan sakit gigi, bengkak, pendarahan, dan antiseptik.

Penduduk Malaya dan Thai menggunakan untuk obat batuk, obat cacing, dan sebagai blood coagulant (berkaitan dengan pembekuan darah). Penggunaan tradisional buah adalah untuk mengatasi nyeri dan bengkak. Penelitian dilakukan untuk mempelajari khasiat antioksidatif, penghilang nyeri, antiradang dan penurun panas, serta analisis untuk mempelajari aktivitas senyawa kandungan. Hasilnya menunjukkan buah tanaman ini ada kandungan tanin, flavonoid, fenolik yang positif aktivitas antioksidan.

Hasil positif uji antiradikal bebas, antiradang, antinyeri perifer dan sentral. Dari analisis yang dibandingkan dengan obat standar, ternyata kandungan luteolin dan ellagic acid menunjukkan daya afinitas lebih tinggi dibandingkan obat standar. Hasil ini sekaligus memberi landasan ilmiah kuat pada pemanfaatan buah secara turun-temurun. (*)


*) PROF DR APT MANGESTUTI AGIL MS, Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Youtube: Kanal Kesehatan Prof Mangestuti

 

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #manfaat #dahsyat #mangrove #ternyata #bisa #menghambat #pembiakan #virus #korona

KOMENTAR