Kelompok Kesehatan Terancam Krisis akibat Pembekuan Bantuan AS
Anak-anak membawa wadah berisi air di samping tenda bertuliskan pesan terima kasih kepada para mahasiswa di AS yang melakukan protes solidaritas terhadap rakyat Gaza, di sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah, di selatan Jalur Gaza pada 27 April 2024.(AFP)
10:36
30 Januari 2025

Kelompok Kesehatan Terancam Krisis akibat Pembekuan Bantuan AS

Lembaga kesehatan dan kemanusiaan di seluruh dunia masih belum yakin apakah mereka dapat melanjutkan pekerjaan setelah pembekuan bantuan luar negeri Amerika Serikat.

Dana miliaran dollar AS selama ini mengalir untuk proyek-proyek di seluruh dunia, mulai dari kesehatan, HIV/AIDS, pendidikan, pembangunan, antikorupsi, hingga dukungan untuk organisasi sipil dihentikan.

Amerika Serikat merupakan donor bantuan terbesar di dunia. Pada tahun fiskal 2023, mereka menyalurkan bantuan sebesar $72 miliar.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan, AS memberi pengecualian untuk bantuan "yang menyelamatkan nyawa". Ia mengumumkannya Selasa (28/1) setelah kelompok bantuan di seluruh dunia memperingatkan bahwa penghentian menyeluruh terhadap pendanaan dan aktivitas bantuan asing selama 90 hari akan membahayakan jutaan nyawa.

Trump memberlakukan pembekuan bantuan asing beberapa jam setelah menjabat pada 20 Januari, sebagai bagian dari upaya berskala lebih besar untuk menyelaraskan bantuan internasional dengan kebijakan “America First” yang diusungnya.

Rubio mendefinisikan bantuan penyelamatan nyawa yang dikecualikan antara lain obat-obatan inti dan layanan medis, makanan, tempat tinggal dan segala biaya terkait untuk memberikan bantuan tersebut.

Pengecualian ini tidak mencakup layanan seperti aborsi, gender, keberagaman, transgender, dan pekerjaan yang tidak menyelamatkan nyawa.

Badan PBB untuk menanganani masalah HIV, UNAIDS mengatakan bahwa pengecualian tersebut mencakup pengobatan HIV, dan akan melobi agar layanan HIV lainnya juga disertakan, termasuk pencegahan.

Menimbulkan kebingungan

Ketidakjelasan mengenai apa saja yang termasuk dalam pengecualian itu menimbulkan tanda tanya di kalangan pemimpin kelompok-kelompok bantuan untuk kemanusiaan dan kesehatan. Terlebih beberapa waktu sebelumnya Trump juga memecat sejumlah pejabat USAID (Badan Pembangunan Internasional AS).

USAID sendiri memiliki peran penting dalam membantu negara-negara miskin di seluruh dunia melalui berbagai program yang berkaitan dengan pembangunan, ekonomi, dan kemanusiaan.

Di Johannesburg, Afrika Selatan, sebuah klinik yang merawat pasien HIV dan beberapa klinik untuk kaum transgender beberapa hari terakhir tutup.

Klinik-klinik tersebut dijalankan oleh Institut Kesehatan Reproduksi dan HIV Wits Afrika Selatan, yang merupakan bagian dari Konsorsium Kesehatan Wits, ebuah organisasi penelitian yang memimpin beberapa program yang didanai USAID.

Menurut laporan dari The New York Times, tanpa pengobatan yang tepat, virus HIV dapat berkembang dengan cepat dalam tubuh penderita, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penularan kepada orang lain. Gangguan dalam pengobatan dapat menyebabkan munculnya strain virus yang resisten, yang berpotensi menyebar secara global.

Di Gaza, selama gencatan senjata sedang berlangsung, para pejabat mengatakan pembekuan ini hampir pasti akan menyebabkan tidak semua dari 600 truk bantuan yang seharusnya masuk ke wilayah tersebut setiap hari, sesuai perjanjian, dapat mencapai mereka yang membutuhkan.

Seorang pejabat mengatakan bahwa organisasi mereka memiliki truk yang berada di perbatasan dan di dalam Gaza, tetapi mereka tidak tahu apakah staf mereka diizinkan untuk mendistribusikan bantuan dari truk-truk tersebut.

Menanggapi kebijakan baru AS tersebut, pemerintah Indonesia tidak mau berspekulasi karena dalam memo yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS tidak disebutkan secara spesifik negara mana yang terdampak oleh kebijakan ini.

“Pemerintah RI tidak akan melakukan spekulasi tentang isu apa pun yang masih bersifat pernyataan generik dari pemerintah negara lain yang tidak secara khusus ditujukan kepada Indonesia,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat dalam pernyataan tertulis kepada awak media, Rabu, 29 Januari 2025.

Tag:  #kelompok #kesehatan #terancam #krisis #akibat #pembekuan #bantuan

KOMENTAR