Hypefast: Konsumen Tidak Lagi hanya Fokus ke Kualitas Produk...
CEO Hypefast, Achmad Alkatiri dalam pemaparannya di acara disuksi bertajuk ?Key Growth Driver for Local Brands in 2025? di Jakarta, Kamis (28/11/2024).(Kompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana)
18:16
22 Januari 2025

Hypefast: Konsumen Tidak Lagi hanya Fokus ke Kualitas Produk...

– Tahun 2025 diprediksi akan menjadi momen penting bagi brand lokal untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks. Hal ini diperkuat oleh laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, yang menyebutkan bahwa ekonomi digital Indonesia menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara pada 2024 dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) diproyeksikan 90 miliar dollar AS pada 2024.

Hypefast, sebagai salah satu pelopor House of Brands untuk merek lokal di Asia Tenggara, memprediksi arah merek lokal melalui konten Think With Hypefast untuk membantu brand lokal mengantisipasi dinamika dan perubahan pasar di tahun 2025.

CEO Hypefast Achmad Alkatiri menyatakan, 2025 akan ditandai dengan peningkatan regulasi keberlanjutan di negara-negara major economy, yang akan mendorong percepatan agenda ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) di perusahaan.

Hal tersebut didukung oleh data dari Kantar’s Creator Digest, perusahaan data dan analitik pemasaran, yang mengungkapkan bahwa 93 persen konsumen ingin menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

“Inisiatif produk yang sustainable dan berdampak secara socio-environment akan menjadi sorotan pada tahun 2025. Konsumen sudah tidak lagi hanya akan fokus ke kualitas produk, namun juga yang memiliki nilai–terutama yang sesuai dengan gaya hidup mereka,” ujar pria yang akrab disapa Mad ini dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).

Oleh karena itu, peningkatan dalam komunikasi supply chain yang transparan, inisiatif pengemasan yang ramah lingkungan, dan tindakan konkret suatu brand terhadap tujuan keberlanjutan akan memiliki peran yang penting dalam perkembangan brand.

Kantar’s Creator Digest menandai penurunan efektivitas konten iklan yang signifikan sebesar 11 persen di 2024. Penurunan ini kemungkinan akan terus berlanjut pada tahun ini, dan akan membawa tingkat urgensi yang jauh lebih besar bagi merek dan bisnis untuk mulai mengevaluasi identitas dan komunikasi brand mereka sendiri, dan memikirkan kembali cara berinteraksi dengan basis pelanggan.

"Tingkat popularitas selebritas semata tak lagi dianggap cukup untuk mewakili brand. Kini kita bisa melihat kecenderungan brand yang lebih memilih tokoh lokal, seperti podcaster, penulis, dan ahli di sebuah bidang yang sesuai. Hal ini didukung dengan data Kantar’s Creator Digest yang mengungkapkan bahwa konten yang dibuat oleh kreator lokal di AS dengan suara autentik mampu memperkuat nilai diferensiasi brand sebesar 4,85 persen," sebut dia.

"Begitu pula pendekatan marketing dengan menempatkan founder atau CEO dalam agenda brand atau perusahaan. Hal ini diyakini dapat membangun kepercayaan dan hubungan yang nyata dengan konsumen," tambahnya.

Meskipun e-commerce tetap mendominasi, Hyperfast memprediksi pada 2025 kehadiran secara offline akan menjadi pusat pengalaman brand yang mengutamakan koneksi emosional, membangun kepercayaan, dan menceritakan kisah brand.

"Melalui berbagai format toko, strategi ini akan menghadirkan pengalaman interaktif, demo produk, dan ruang untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan. Selain itu, kita akan melihat tren toko offline yang dimanfaatkan menjadi tempat komunitas dan gaya hidup, tempat pelanggan berkumpul dan berinteraksi, meningkatkan loyalitas dan menjadikannya bagian dari lifestyle mereka," sebutnya.

"Fenomena showrooming juga akan semakin berkembang, dengan toko offline sebagai galeri produk unggulan atau peluncuran baru, sementara pembelian dilakukan secara online," lanjut dia.

Selain dari toko yang bersifat permanen, merek juga dapat menggunakan pop-up store untuk menguji pasar dan berinteraksi langsung dengan pelanggan. Dengan format ini, brand dapat memberikan fleksibilitas kehadiran offline mereka sambil tetap menjaga interaksi dengan pelanggan.

"Kami percaya bahwa segala bentuk strategi yang berbasis empati adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen. Di Hypefast, kami berkomitmen untuk mendukung brand lokal dalam menghadapi tantangan dan peluang baru di tahun 2025," ujar Mad.

Dengan mengintegrasikan teknologi dan koneksi manusiawi, memanfaatkan tren pemasaran berbasis empati, serta mengadaptasi kehadiran offline untuk pengalaman yang lebih bermakna, brand lokal dapat menciptakan loyalitas yang mendalam dan pertumbuhan berkelanjutan di tahun 2025.

Editor: Elsa Catriana

Tag:  #hypefast #konsumen #tidak #lagi #hanya #fokus #kualitas #produk

KOMENTAR