Merugi hingga Rp 14,7 Triliun, Perusahaan Kendaraan Listrik Canoo Alami Kebangkrutan
Canoo LV. (carscoops.com)
13:27
20 Januari 2025

Merugi hingga Rp 14,7 Triliun, Perusahaan Kendaraan Listrik Canoo Alami Kebangkrutan

- Perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Canoo, mengajukan kebangkrutan dan segera menghentikan operasinya. Kerugian perusahaan ini pun membengkak hingga USD 900 juta atau setara dengan Rp 14,7 triliun.   Seperti dilansir dari Carscoops, Senin (20/1), situs web Canoo pun tampaknya telah ditutup. Sebab, saat ini telah dialihkan ke halaman investor yang menandakan berakhirnya operasi.   Awalnya, perusahaan ini didirikan pada 2017 sebagai Evelozcity, perusahaan ini berganti nama menjadi Canoo pada 2019 dan meluncurkan prototipe "Lifestyle Vehicle" miliknya. Namun, seperti yang umum terjadi pada perusahaan rintisan kendaraan listrik, Canoo tidak bisa menghindari kesalahan fatal yaitu menghabiskan uang lebih cepat daripada mengumpulkannya.   Perusahaan ini tak menghasilkan pendapatan pada 2022 dan hanya sekitar USD 900.000 pada 2023. Sekitar sepertiganya pun berasal dari Oklahoma yang membeli tiga van listrik buatan lokal.    Sementara itu, Canoo mengalami kerugian lebih dari USD 900 juta (Rp 14,7 triliun) antara 2022 dan pertengahan 2024. Rinciannya, USD 488 juta pada 2022, USD 303 juta pada 2023, dan USD 118 juta lainnya pada paruh pertama 2024.   Dalam pengajuan kebangkrutannya, Canoo mengungkapkan bahwa mereka berutang kepada kurang dari 49 kreditor, dengan kewajiban berkisar antara USD 10 juta hingga USD 50 juta dengan aset yang kurang dari USD 50.000.   Masalah keuangan Canoo bukanlah rahasia. Hanya beberapa minggu sebelum mengajukan kebangkrutan, perusahaan tersebut memberhentikan sementara para pekerja dan menutup operasi di fasilitasnya di Oklahoma, yang menurut seorang mantan karyawan tak pernah memproduksi satu pun kendaraan.   Canoo sangat berharap untuk mendapatkan bantuan keuangan dari program pinjaman Departemen Energi AS, tetapi upaya tersebut tidak berhasil. Selanjutnya, perusahaan tersebut mencoba mencari dana ke pasar internasional, tetapi tidak menemukan peminat di sana juga.    Bahkan dengan kemitraan yang menonjol, termasuk Walmart, Canoo tidak dapat memperoleh dukungan keuangan yang sangat dibutuhkannya.   Kini, perusahaan tersebut menuju likuidasi, dengan wali amanat yang ditunjuk pengadilan untuk mengawasi prosesnya. Canoo akan bekerja sama dengan Wali Amanat Kepailitan Delaware untuk mengelola aset yang tersisa.   Mengenai pelanggan yang menyetor uang muka sebesar USD 100 saat Canoo masih berencana menjual kendaraan listrik kepada publik, tidak jelas apa yang akan terjadi pada mereka. Namun, salah satu sumber melaporkan bahwa beberapa telah mulai menerima pengembalian uang.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #merugi #hingga #triliun #perusahaan #kendaraan #listrik #canoo #alami #kebangkrutan

KOMENTAR