Potensi Transaksi Rp 276 M, Maroko Jadi Mitra Dagang Nontradisional Indonesia
Marrakesh, salah satu kota tujuan wisata di Maroko. Sebagai ilustrasi potensi bisnis Indonesia-Maroko, antara lain di sektor pariwisata [Shutterstock].
17:35
3 Mei 2024

Potensi Transaksi Rp 276 M, Maroko Jadi Mitra Dagang Nontradisional Indonesia

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) melakukan misi dagang ke Maroko dan menghasilkan potensi transaksi sebesar 16,98 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 276 miliar.

Dikutip dari kantor berita Antara, tujuan misi dagang ke Maroko itu dalam rangka meningkatkan penetrasi ekspor Indonesia ke pasar negara-negara di Afrika.

"Alhamdulillah, sebagai gebrakan pertama kami sudah menghasilkan potensi transaksi ini," jelas Didi Sumedi, Direktur Jenderal PEN di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Kegiatan misi dagang ke Maroko sendiri bertujuan untuk memperkuat penetrasi produk Indonesia ke pasar Afrika Utara.

Selain itu dimaksudkan untuk membangun kerja sama bisnis dengan mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan calon mitranya dari Maroko dan negara sekitarnya.

Maroko memiliki posisi penting bagi Indonesia, terutama dalam perannya sebagai mitra dagang nontradisional serta sebagai hub untuk memasuki pasar Afrika Utara.

Mitra dagang nontradisional sendiri memiliki arti negara tujuan ekspor baru atau yang masih memiliki peluang besar untuk dipicu nilai perdagangannya.

Potensi kerja sama Indonesia dan Maroko masih memiliki peluang yang sangat besar, karena saat ini kedua negara masih merumuskan Prefential Trade Agreement (PTA). Harapannya bisa memberikan katalis pada nilai perdagangan di kawasan Afrika Utara.

"Kenapa Maroko dipilih, karena Maroko ingin kami jadikan sebagai hub untuk pasar Afrika," lanjut Didi Sumedi.

"Walau pun di Afrika sendiri kami sudah mempunyai Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di dua negara, yaitu Nigeria dan Afrika Selatan. Afrika kami "kepung" melalui tiga hub ini, karena memang potensi di Afrika cukup besar di mana permintaannya seiring dengan produk-produk nasional kita yang dibutuhkan di Afrika," tandasnya.

Kementerian Perdagangan mendorong pengembangan ekspor, salah satunya ke Afrika. Karena kawasan ini merupakan pasar potensial untuk produk Indonesia.

Dukungan juga selalu diberikan kepada para pelaku usaha, apalagi yang bisa memberikan kontribusi terhadap kinerja ekspor Indonesia.

Editor: RR Ukirsari Manggalani

Tag:  #potensi #transaksi #maroko #jadi #mitra #dagang #nontradisional #indonesia

KOMENTAR