Sejarah Tol Bocimi: Proyek Strategis Nasional yang Sempat Berubah-ubah Investor
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Jalan Tol ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi seksi satu di Gadog, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/6).
17:03
4 April 2024

Sejarah Tol Bocimi: Proyek Strategis Nasional yang Sempat Berubah-ubah Investor

Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) longsor pada Rabu (3/4/2024) malam. Tol Bocimi ini memiliki sejarah panjang dalam pembangunannya dari sempat mangkrak, mengalami beberapa kali perubahan investor, hingga pada 2021 ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Tol Bocimi sendiri merupakan tol yang menghubungkan beberapa wilayah Jawa Barat. Proyek ini direncanakan memiliki total panjang 54 km dan terdiri dari empat seksi pembangunan.

Sejarah Perubahan Investor di Tol Bocimi

Berdasarkan catatan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Sebenarnya Tol Bocimi telah ditetapkan sejak 1997 dan diperkirakan memakan biaya investasi sebesar Rp 7,7 triliun.

Walau ditetapkan dari 1997, Tol Bocimi baru mendapat tanda tangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Konsorsium Bukaka Teknik Utama 10 tahun setelah penetapan yakni tahun 2007.

Saat itu, konsorsium memiliki komposisi PT Bukaka Teknik Utama (35%), PT Graha Multitama Sejahtera (32,5%), dan PT Karya Perkasa Insani (32,5%) saham PT Trans Jabar Tol, pengelola Jalan Tol Bocimi.

Meski PPJT sudah diteken, namun pekerjaan konstruksi belum juga dikerjakan. Barulah pada April 2011, pencanangan atau proses groundbreaking jalan tol Bocimi dilakukan.

Di tahun 2011 turut terjadi perombakan struktur pemegang saham. Grup Bakrie menjadi pemegang saham pengendali atas PT Trans Jabar Tol. Komposisi pemegang saham masa itu ialah Bakrie Toll Road (60%), PT Marga Sarana Jabar (25%), dan PT Bukaka Teknik Utama (15%).

Waktu berlalu tetapi proses pengerjaan belum juga dilakukan. Hingga pada 2014, Grup MNC mengakuisisi Bakrie Toll Road dan berganti nama menjadi MNC Toll Road. Sejak saat itu, penguasaan tol Bocimi secara resmi berpindah tangan dari Grup Bakrie ke Grup MNC.

Pasca pengambilalihan, Grup MNC menargetkan adanya groundbreaking kembali pada awal 2015, namun hal itu urung dilakukan hingga akhirnya terjadi perubahan pemegang saham.

Masuknya PT Waskita Karya

Tahun 2015, PT Waskita Karya (Persero), melalui anak usahanya Waskita Toll Road (WTR), mulai mengambil alih kepemilikan jalan tol-jalan tol yang dikuasai MNC Toll Road yang di dalamnya terdapat jalan tol Bocimi.

Struktur pemegang saham PT Trans Jabar Tol pun kembali berubah menjadi PT Waskita Toll Road (81%), PT Bukaka Mega Investama (10,14%), dan PT Jasa Sarana (8,22%).

Tanpa berlama-lama, pada Februari 2015, groundbreaking dilakukan untuk konstruksi seksi I jalan tol Bocimi dengan rute Ciawi-Cigombong.
Groundbreaking kali ini menjadi groundbreaking terakhir karena sejak saat itu, pekerjaan fisik jalan tol mulai tampak wujudnya dan seksi I (Ciawi - Cigombong) pun akhirnya dapat dioperasikan pada Desember 2018.

Hingga pada 2021, terbit Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), di mana terdapat 208 proyek dan 10 program PSN 2020-2024.

Pembangunan Tol Bocimi masuk menjadi salah satu PSN di sektor jalan dan jembatan sehingga turut mendapat suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021.

Seksi II (Cigombong - Cibadak) yang memiliki panjang 11,9 km pun akhirnya rampung pada Agustus 2023.

Demi terjadi percepatan pembangunan di seksi-seksi selanjutnya, pada Januari 2024, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero pun masuk dan mengakuisisi 25 persen saham PT WTR. PT Trans Jabar Tol kini pun dimiliki PT WTR (74,99%), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (25%), dan Koperasi Waskita (0,01%).

Kondisi Terkini Tol Bocimi

Saat ini, seksi yang masih dalam tahap konstruksi ialah seksi III (Cibadak - Sukabumi Barat) yang memiliki panjang 13,70 km dan seksi IV (Sukabumi Barat - Sukabumi Timur) sepanjang 13,05 km.

Dalam agenda Media Briefing pada Kamis (28/3) bulan lalu di Sahid Sudirman Center, Tanah Abang Jakarta Pusat, PT SMI selaku pemilik saham dan BUMN pembiayaan infrastruktur siap untuk menambah modal hingga mencapai Rp 1,5 triliun untuk penyelesaian proyek tol ini.

Mereka menargetkan semua seksi Tol Bocimi dapat rampung dan beroperasi untuk umum pada 2026 mendatang.

Editor: Iwan Supriyatna

Tag:  #sejarah #bocimi #proyek #strategis #nasional #yang #sempat #berubah #ubah #investor

KOMENTAR