Terdampak Cuaca Ekstrem, Produksi Emas dan Tembaga AMMN pada 2023 Terkikis Lebih dari 30 Persen
- Sepanjang 2023, produksi emas PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dilaporkan sebesar 463 kilo ons, atau turun 37 persen dibandingkan produksi tahun 2022 yang mencapai 731 kilo ons. Pada 2023, volume penjualan emas Amman mencapai 455 kilo ons, atau terkoreksi 35 persen dibandingkan periode 2022 yang sebanyak 703 kilo ons.
Adapun produksi tembaga sepanjang 2023 mencapai sebesar 312 juta pon, atau turun 33 persen dibandingkan produksi tembaga pada 2022 yang mencapai 464 persen. Sementara itu, volume penjualan tembaga pada 2023 mencapai 304 juta pon, atau terkoreksi 33 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai 451 juta pon.
Emiten bursa dengan kode ticker AMMN ini juga melaporkan produksi konsentrat sepanjang 2023 mencapai 541.893 metrik ton kering. Angka ini turun 32 persen dibandingkan periode 2022 yang mencapai 792.892 metrik ton kering.
Sedangkan volume penjualan konsentrat pada 2023 mencapai 548.313 metrik ton kering, atau terkoreksi 32 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai 804.395 metrik ton kering.
"Pada tahun 2023, kami menghadapi berbagai tantangan, seperti cuaca buruk, perubahan peraturan yang berdampak negatif, dan peningkatan biaya kepatuhan," kata Presiden Direktur Amman, Alexander Ramlie dalam pengumuman hasil keuangan dan operasional tahun 2023, Rabu (27/3).
Amman berhasil melampaui proyeksi produksi tembaga dan emas yang disampaikan sebelum IPO, masing-masing sebesar 14 persen dan 24 persen, meskipun tidak mencapai panduan pasca IPO sebesar 7 persen untuk tembaga dan 8 persen untuk emas.
Dengan capaian tersebut, EBITDA tahun 2023 tercatat sebesar USD 1,019 miliar atau terkoreksi 41 persen dibandingkan periode 2022 yang mencapai USD 1,734 miliar. Sedangkan laba bersih (sebelum IUPK PNBP) senilai USD 465 juta, turun 58 persen dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai USD 1,099 miliar.
Adapun laba bersih setelah IUPK PNBP pada 2023 tercatat USD 259 juta, atau turun 76 persen dibandingkan 2022 yang sebesar USD 1,099 miliar.
Direktur Keuangan Amman, Arief Sidarto menuturkan, pada kuartal IV 2023 penjualan bersih tumbuh 55 persen secara kuartalan. Namun penjualan bersih setahun 2023 turun 28 persen secara tahunan atau dibandingkan 2022.
Hal ini terutama disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi (Oktober 2022-April 2023). Kondisi ini memaksa Amman untuk memproduksi konsentrat dari bijih stockpiles selama tujuh bulan pertama tahun 2023, yang memiliki kadar lebih rendah dibandingkan bijih segar.
"Cuaca ekstrem ini berdampak negatif terhadap laba bersih kami secara signifikan," tutur Arief.
Lebih lanjut Arief mengatakan, laba bersih Amman pada 2023 juga sangat terpengaruh oleh bea ekspor baru sebesar 10 persen dan kewajiban bagi hasil sebesar 10 persen (IUPK PNBP).
"Ini merupakan tahun yang berat, namun kami mencapai kemajuan yang signifikan pada kuartal keempat. Jika penjualan bersih kuartal keempat disetahunkan, maka kami akan memecahkan rekor penjualan bersih yang dicapai pada tahun 2022," kata Arief.
Tag: #terdampak #cuaca #ekstrem #produksi #emas #tembaga #ammn #pada #2023 #terkikis #lebih #dari #persen