Anak Buah Luhut Soroti Potensi RI jadi Export Hub Otomotif di ASEAN
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin.
17:54
1 Maret 2024

Anak Buah Luhut Soroti Potensi RI jadi Export Hub Otomotif di ASEAN

 

  - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menyoroti potensi Indonesia untuk menjadi export hub atau pusat ekspor industri otomotif di ASEAN.   Rachmat mengungkapkan, sebanyak 40 persen hasil dari industri otomotif di RI banyak dikirim ke luar negeri atau diekspor. Adapun pasar ekspor terbesar bagi Indonesia adalah ASEAN sebesar 54 persen dari total ekspor.   Kemudian disusul Timur Tengah sebesar 18 persen, Amerika Utara sebesar 15 persen, Amerika Selatan sebesar 6 persen, Asia Timur sebesar 4 persen, dan Afrika 1 persen.   “Sekitar 40 persen industri (otomotif) itu juga kita ekspor,” ungkap Rachmat dalam Sosialisasi Insentif Dalam Rangka Percepatan Investasi KBLBB di Jakarta, Jumat (1/3).   Terhitung sejak Januari 2023 hingga Desember 2023, kata Rachmat, kurang lebih kendaraan yang sudah diekspor sekitar 571 ribu unit dengan lebih dari 90 negara tujuan. Dimana sebesar 53 persen dari keseluruhan ekspor merupakan mobil tujuh kursi atau seven-seater.   Rachmat mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan potensi Indonesia untuk menjadi ekspor hub mobil penumpang atau passenger car di kawasan ASEAN.   “Jadi, jangan ragu-ragu untuk menjadikan Indonesia sebagai export hub di region ini, terutama untuk yang passenger market,” ujar Rachmat.   Selain itu, Rachmat juga menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar untuk mobil penumpang maupun mobil niaga. Bahkan, kata dia, dibandingkan negara-negara ASEAN, Indonesia merupakan pasar mobil penumpang terbesar.   “Walaupun mungkin ada negara tetangga kita yang produksi lebih banyak buat ekspor, tapi market kita, both passenger and commercial, digabungkan paling gede, dan nanti produksinya juga memang paling gede,” imbuh Rachmat.   Biasanya, kata Rachmat, electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik adalah mobil penumpang. Keinginan Indonesia untuk menggenjot peningkatan industri kendaraan listrik merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga lingkungan.   “We need to fix our environment, we have to have the industry in Indonesia (Kita perlu memperbaiki lingkungan kita, kita harus memiliki industri EV di Indonesia). Itu komitmen kita,” pungkas Rachmat.      

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #anak #buah #luhut #soroti #potensi #jadi #export #otomotif #asean

KOMENTAR