Bos Bulog Akui Bantuan Pangan Beras Sukses Tekan Inflasi, tapi Harga Memang Masih Stabil Tinggi
Pedagang merapikan beras yang di jual di Depok, Jawa Barat. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)
17:36
11 Januari 2024

Bos Bulog Akui Bantuan Pangan Beras Sukses Tekan Inflasi, tapi Harga Memang Masih Stabil Tinggi

- Direktur Utama Perum BULOG atau Bos Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan keberhasilan program Bantuan Pangan Beras yang berhasil menekan inflasi. Namun belum berhasil untuk menurunkan harga beras.

Bayu mengungkapkan sejak bantuan pangan beras tahap pertama digulirkan pada periode Januari hingga Maret 2023, inflasi beras mengalami penurunan dari 2,63 persen pada Februari 2023.

Kemudian, inflasi beras turun menjadi 0,70 persen pada Maret 2023. Bahkan, penurunan terus terjadi menjadi 0,55 persen pada April 2023, dan 0,02 persen pada bulan berikutnya.

Sedangkan pada Bantuan Pangan CBP tahap II yang disalurkan dari bulan September sampai dengan Desember, mampu menghambat laju kenaikan harga beras pada akhir tahun yang biasanya naik tinggi.

Hal ini terlihat dari inflasi beras yang menurun cukup signifikan dari 5,61 persen pada September 2023 menjadi 0,43 persen pada Desember 2023.

"Ini menunjukkan keberhasilan dari bantuan pangan itu. Harus diakui bahwa bantuan pangan dan SPHP belum berhasil menurunkan harga tapi berhasil menurunkan inflasi, tapi harga berasnya masih relatif tinggi. Jadi, artinya harga beras itu stabil tapi relatif tinggi," kata Bayu dalam konferensi pers di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (11/1).

"Mengapa belum berhasil menurunkan harga karena memang kondisi produksi situasinya masih berat bahkan berlanjut sampai dengan saat ini," imbuhnya.

Melihat dampak positif penurunan inflasi tersebut, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024 yang sudah digelontorkan sejak awal tahun 2024.

"Setelah tuntas menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun 2023, kami langsung tancap gas menyalurkan kembali program ini untuk tahun 2024 yang dimulai sejak tanggal 2 Januari 2024," jelas Bayu.

Bahkan, implementasi penyaluran bantuan pangan beras mengalami penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi 22 juta KPM pada 2024, dari sebelumnya 21,3 juta KPM.

"Jika diasumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan ini" tandas Bayu.

Untuk diketahui, kini pemerintah secara resmi memperpanjang bantuan pangan berupa beras 10 kg hingga Juni 2024. Sebelumnya, bantuan ini akan diberikan hingga Desember 2023.

 

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #bulog #akui #bantuan #pangan #beras #sukses #tekan #inflasi #tapi #harga #memang #masih #stabil #tinggi

KOMENTAR