Pengusaha Soroti Turunnya Daya Beli Kelas Menengah Jelang 2026
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani(KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY )
18:24
17 Desember 2025

Pengusaha Soroti Turunnya Daya Beli Kelas Menengah Jelang 2026

- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menegaskan bahwa tantangan utama kebijakan ekonomi RI bukan hanya terletak pada kualitas regulasi, tetapi pada pelaksanaannya di lapangan.

Menurut Shinta, pemerintah kerap melahirkan kebijakan dan regulasi yang secara konsep sudah baik. Namun, dalam praktiknya, banyak aturan yang tidak berjalan optimal karena lemahnya eksekusi.

“Seperti kita lihat banyak sekali regulasi yang bagus pun, kebijakan yang bagus itu bisa digubah, bisa juga implementasinya enggak jalan. Ini sebenarnya kuncinya ini ada di eksekusi,” ujarnya dalam acara KompasTV Bisnis Economic Outlook 2026 dengan tema "Nyalakan Mesin Pertumbuhan Baru" di Menara Kompas pada Selasa (16/12/2025) malam.

Ia menilai kunci utama keberhasilan kebijakan berada pada eksekusi yang konsisten dan pengawasan berkelanjutan. Karena itu, Shinta menekankan pentingnya mekanisme monitoring yang aktif, termasuk pada satuan tugas yang telah dibentuk pemerintah.

Ia menyebut di Apindo sendiri secara rutin memberikan masukan kebijakan kepada pemerintah. Setiap lima tahun, Apindo menyusun roadmap perekonomian yang disusun berdasarkan survei terhadap lebih dari 2.000 perusahaan.

Dokumen tersebut berisi rekomendasi kebijakan sektoral dan lintas sektor, termasuk evaluasi kebijakan yang efektif dan yang tidak berjalan di lapangan.

Menurutnya, masukan dari dunia usaha harus ditindaklanjuti dengan upaya berkelanjutan. Ketika kebijakan tidak berjalan sesuai rencana, perlu ada ruang untuk evaluasi dan perbaikan secara cepat.

Lebih jauh, Shinta menyampaikan bahwa salah satu isu paling krusial menjelang 2026 adalah daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah. Ia menyoroti penurunan jumlah kelas menengah dari sekitar 57 juta orang pada 2019 menjadi sekitar 47 juta saat ini.

Padahal menurut Shinta, kelas menengah menyumbang sekitar 81 persen konsumsi rumah tangga. Menurut Shinta, melemahnya daya beli kelompok ini berpotensi menahan permintaan domestik.

Karena itu, Apindo menilai penguatan daya beli kelas menengah menjadi kunci untuk menjaga konsumsi dan mendorong ekspansi investasi, terutama dari sisi domestik.

“Demand harus diperkuat, terutama dari dalam negeri. Itu fondasi agar investasi bisa terus tumbuh,” pungkas Shinta.

Tag:  #pengusaha #soroti #turunnya #daya #beli #kelas #menengah #jelang #2026

KOMENTAR