Apindo: Hampir 67 Persen Pengangguran Gen Z
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani(KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY )
09:12
17 Desember 2025

Apindo: Hampir 67 Persen Pengangguran Gen Z

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan bahwa hampir 67 persen pengangguran merupakan generasi Z atau Gen Z.

Shinta mengatakan, tingginya angka pengangguran itu berkaitan erat dengan ketersediaan lapangan kerja dalam negeri yang terus disuarakan Apindo dalam banyak kesempatan.

“Dan ini yang saya paling khawatirkan sekarang adalah pengangguran terbesar itu ternyata ada di Gen Z. Hampir 67 persen,” kata Shinta dalam talk show Economic Outlook 2026 yang tayang di Kompas TV, Selasa (16/12/2025).

Menurut Shinta, penyediaan lapangan kerja menjadi salah satu tantangan terbesar hari ini.

Ia menyebut angka pengangguran terbuka di Indonesia menurun karena banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal.

Di Indonesia, kata dia, seseorang yang bekerja hanya satu jam dalam seminggu sudah dianggap bekerja.

Pekerja sektor informal yang semakin tinggi menurutnya disebabkan karena lapangan kerja di sektor industri tidak cukup.

“Sekarang sebagian besar (pekerja) itu ada di sektor informal. Hampir 59 persen, 60 persen,” ujar Shinta.

Akhirnya, pekerja gig ekonomi seperti driver ojek online (ojol) dan pekerja di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus meningkat.

“Ini di sini kita melihat ini permasalahan utama jenis pekerjaannya. Jadi, eh, lapangan pekerjaan yang layak gitu loh,” kata Shinta.

Selain itu, Shinta juga menyoroti penurunan serapan kerja dari nilai investasi yang sama pada saat ini dibandingkan 7 tahun sebelumnya.

Saat itu, nilai investasi Rp 1 triliun bisa menyerap hampir 4.000 tenaga kerja.

Sementara, saat ini dengan nilai investasi yang sama hanya bisa menyerap sekitar 1.200 tenaga kerja.

“Berarti turun hampir seperempatnya. Ya kan? Nah, ini, ini berarti kalau kita, kita sebutkan ini kan penyerapannya jadi menurun,” kata Shinta.

“Kita melihat dengan era digitalisasi, otomatisasi, penyerapannya lebih rendah lagi,” tambahnya.

Dalam program siaran yang sama, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2026 mencapai 6 persen.

Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi 5,4 persen tidak cukup untuk menyerap seluruh usia yang memasuki usia kerja.

“Jadi 5,4 (persen) itu nanti masih banyak tuh yang nganggur, baru lulusan juga nganggur, yang masuk 18 sampai 20 tahun tuh, yang baru-baru masuk usia kerja masih banyak yang enggak dapat kerjaan,” tutur Purbaya.

Ia menyebut, jika pertumbuhan ekonomi mencapai 6,7 persen, maka masyarakat yang baru lulus sekolah perguruan tinggi akan lebih mudah mencari pekerjaan.

“Kalau 6,7 (persen) anda lebih gampang cari kerja. Teman-teman nanti yang muda-muda yang baru lulus, enggak usah pusing-pusing cari kerja. Banyak lapangan pekerjaan,” kata dia.

Tag:  #apindo #hampir #persen #pengangguran

KOMENTAR