Profil Marina Budiman, Pendiri DCII yang Jadi Perempuan Terkaya Indonesia
Marina Budiman menjadi satu-satunya perempuan di jajaran 10 orang terkaya Indonesia pada Desember 2025, dengan kekayaan tembus Rp 136,7 triliun.(Forbes)
12:24
15 Desember 2025

Profil Marina Budiman, Pendiri DCII yang Jadi Perempuan Terkaya Indonesia

Nama Marina Budiman mencuri perhatian setelah masuk dalam daftar 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes edisi Desember 2025. 

Marina Budiman tercatat sebagai satu-satunya perempuan yang masuk dalam jajaran konglomerat papan atas Indonesia pada tahun ini.

Berdasarkan catatan Forbes, total kekayaan bersih Marina mencapai 8,2 miliar dollar AS atau setara Rp 136,7 triliun, yang menempatkannya di posisi kedelapan orang terkaya di Indonesia.

Meroketnya kekayaan Marina Budiman sejalan dengan performa saham DCII, perusahaan pusat data yang ia dirikan bersama Otto Toto Sugiri. Sepanjang 2025, saham emiten tersebut melaju pesat dan ikut mengerek nilai aset para pendirinya.

Forbes edisi Desember 2025 mencatat Marina sebagai satu-satunya perempuan di deretan 10 orang terkaya Indonesia, di tengah dominasi pengusaha laki-laki dari sektor perbankan, energi, dan manufaktur.

Profil Marina Budiman

Profil Marina Budiman dikenal luas sebagai tokoh penting di industri teknologi Indonesia. 

Marina Budiman adalah salah satu pendiri sekaligus Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk, perusahaan pusat data yang kini tercatat sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Kiprah Marina di industri teknologi bermula pada akhir 1980-an. Lahir pada 1961, ia menempuh pendidikan tinggi di University of Toronto, Kanada, dengan fokus studi ekonomi dan keuangan.

Karier profesionalnya dimulai di Bank Bali pada 1985. Di sana, Marina bekerja bersama Otto Toto Sugiri, sosok yang kelak menjadi mitra bisnisnya dalam membangun sejumlah perusahaan teknologi.

Pada 1989, Marina Budiman mulai menapaki karier di industri teknologi dengan bergabung ke perusahaan teknologi informasi Sigma Cipta Caraka. 

Lima tahun berselang, tepatnya pada 1994, ia bersama Otto Toto Sugiri mendirikan Indonet, yang kemudian dikenal sebagai penyedia layanan internet pertama di Indonesia.

Tonggak penting berikutnya hadir pada 2011. Marina Budiman kembali berkolaborasi dengan Otto Toto Sugiri, serta Han Arming Hanafia, untuk mendirikan PT DCI Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang layanan pusat data.

Mengacu pada laman resmi perusahaan, DCII tercatat sebagai pusat data Tier-IV pertama di Asia Tenggara.

Hingga kini, perusahaan tersebut mengoperasikan fasilitas pusat data yang berlokasi di Cibitung, Karawang, dan Jakarta.

Ilustrasi pasar saham. PIXABAY/PETE LINFORTH Ilustrasi pasar saham.

DCII resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 2021 dengan harga penawaran awal Rp 420 per saham. 

Sejak melantai di bursa, kinerja saham DCII menunjukkan tren kenaikan signifikan. Per Jumat (12/12/2025), harga saham DCII telah mencapai Rp 244.800 per saham.

Melonjaknya harga saham tersebut turut mengerek kapitalisasi pasar DCII hingga sekitar Rp 583 triliun. Lonjakan valuasi inilah yang menjadi pendorong utama peningkatan kekayaan Marina Budiman.

Berdasarkan data idx.co.id, Marina Budiman menguasai 22,51 persen saham DCII, menjadikannya sebagai pemegang saham terbesar kedua setelah Otto Toto Sugiri.

Masuknya Marina Budiman dalam daftar 10 orang terkaya Indonesia menegaskan posisinya sebagai salah satu tokoh kunci di industri teknologi dan pusat data nasional. 

Lebih dari sekadar capaian bisnis, pencapaian ini juga mengukuhkan Marina sebagai perempuan terkaya di Indonesia saat ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Marina Budiman, Satu-satunya Perempuan di 10 Orang Terkaya RI".

Tag:  #profil #marina #budiman #pendiri #dcii #yang #jadi #perempuan #terkaya #indonesia

KOMENTAR