Dari Ancaman Pembekuan ke Apresiasi, Ini Alasan Menkeu Puji Kinerja Bea Cukai
- Setelah akhir-akhir ini mengkritik habis-habisan kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya memuji perbaikan pelayanan yang terus dilakukan salah satu institusinya tersebut.
Menkeu Purbaya menilai para pegawai DJBC sangatlah pintar-pintar namun kepintaran para pegawai bea juga perlu dilakukan dengan cara mengkritisi atau kata Purbaya menggebuk-gebuk.
"Bea Cukai sudah cukup bergerak cepat dalam beberapa minggu terakhir. Rupanya memang orang Bea Cukai pintar-pintar, hanya tinggal digebukin saja, digebuk-gebuk, dua minggu keluar," kata Purbay saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (12/12/2025).
Usai diancam Purbaya akan dibekukan hingga ancaman 16.000 pegawai dirumahkan tanpa gaji, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mulai giat berbenah.
Bahkan, Dirjen Bea Cukai Djaka Budhi Utama memandang pernyataan Menkeu Purbaya sebagai bentuk koreksi yang harus dijadikan momentum perubahan.
Oleh karena itu, ia menegaskan komitmennya untuk memperbaiki berbagai aspek internal DJBC.
“Ya, intinya bahwa itu adalah bentuk koreksi. Yang pasti, Bea Cukai ke depannya akan berupaya untuk lebih baik,” ujar Djaka di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Djaka langsung menginstruksikan anak buahnya di Bea Cukai untuk giat melakukan pembenahan.
Kira-kira apa yang membuat Purbaya luluh pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)?
1. Alat pemindai peti kemas (X-Ray)
Salah satunya yang terbaru Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meresmikan penggunaan alat pemindai peti kemas (X-Ray) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Ilustrasi kegiatan bongkar muat di PT Terminal Peti Kemas Surabaya
Alat tersebut diresmikan pada Jumat (12/12/2025) kini dilengkapi kemampuan deteksi bahan nuklir dan zat radioaktif dalam kontainer.
Adapun pemanfaatan teknologi pemindai serta pengembangan kecerdasan AI menjadi langkah strategis untuk memperkuat transparansi, keamanan arus barang, dan daya saing ekonomi.
Purbaya mengatakan seluruh langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi besar menuju ekosistem kepabeanan yang modern, adaptif, dan berlandaskan data.
2. CEISA 4.0 Mobile
Selain itu, Bea Cukai juga mulai mengimplementasikan pelaporan mandiri berbasis aplikasi CEISA 4.0 Mobile melalui fitur Self Service Report Mobile (SSR-Mobile).
Fitur ini sebelumnya telah diresmikan di PT Multistrada Arah Sarana, Cikarang, pada Selasa (09/12/2025).
Melalui aplikasi tersebut, perusahaan dapat melakukan gate in, stuffing, pembongkaran, hingga gate out secara mandiri dengan dukungan geotagging, pencatatan real-time, dan analisis risiko otomatis berbasis AI.
Sistem ini memungkinkan petugas melakukan tindak lanjut bila ditemukan indikasi tertentu, baik melalui pemeriksaan dokumen maupun fisik.
Purbaya menegaskan, penggunaan aplikasi tersebut diharapkan memangkas birokrasi, meningkatkan kepatuhan, dan menutup ruang penyalahgunaan seperti ekspor fiktif atau switching product.
3. Trade AI
Bea Cukai juga mulai memperkenalkan Trade AI, sistem berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk menganalisis impor secara lebih akurat.
Ilustrasi logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC).
Teknologi ini diproyeksikan mampu mendeteksi praktik manipulasi nilai transaksi, seperti underinvoicing dan overinvoicing, sekaligus memantau potensi pencucian uang berbasis perdagangan.
Trade AI akan dilengkapi kemampuan klasifikasi barang, validasi dokumen, verifikasi asal barang, hingga rekomendasi profil risiko importir, dan selanjutnya terintegrasi dengan CEISA 4.0.
Dalam uji coba terhadap sekitar 145 Pemberitahuan Impor Barang (PIB), sistem Trade AI disebut mampu mengidentifikasi potensi nilai yang tidak sesuai.
Menurut Purbaya, pada uji coba pertama saja, sistem berbasis AI itu sudah mampu mendeteksi ketidakwajaran nilai kepabeanan hingga Rp 1,2 miliar.
"Tapi ketika kita cek lagi di lapangan segala macam, kita dapat Rp 1,2 miliar. Jadi lumayan itu. Tapi saya pikir sih masih terlalu kecil," kata Purbaya saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (12/12/2025).
4. Bongkar penyelundupan garmen
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menggagalkan upaya peredaran produk garmen ilegal melalui dua operasi penindakan yang dilakukan secara terpisah.
Djaka mengatakan penindakan ini menyasar tiga kontainer yang tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2025, serta dua truk bermuatan ballpress di ruas tol Palembang-Lampung pada Rabu, 3 Desember 2025.
Ia mengatakan, semua kontainer tersebut diangkut oleh KM Indah Costa yang diketahui tiba dari Pelabuhan Kijang, Kepulauan Riau.
Hasil pengawasan menunjukkan bahwa kontainer tidak memuat barang sesuai pemberitahuan, melainkan 2 kontainer berisi pakaian jadi yang diduga kuat eks impor ilegal berisi produk garmen, sedangkan 1 kontainer lainnya memuat mesin rokok yang berisi 4 unit.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi masuknya barang-barang yang merugikan negara dan mematikan industri lokal,” ujarnya dalam Konferensi Pers Ekspose Kontainer ballpres di Kantor DJBC, Jakarta pada Kamis (11/12/2025).
Tag: #dari #ancaman #pembekuan #apresiasi #alasan #menkeu #puji #kinerja #cukai