Pemerintah Diminta Tak Tutup Impor Bahan Tekstil Langka di Dalam Negeri
Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto memnta pemerintah menjamin impor pasokan bahan baku tekstil yang tidak diproduksi di dalam negeri.(Humas AGTI)
06:04
12 Desember 2025

Pemerintah Diminta Tak Tutup Impor Bahan Tekstil Langka di Dalam Negeri

 - Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia (AGTI) meminta pemerintah tetap menjamin impor pasokan bahan baku tekstil yang tidak diproduksi di dalam negeri.

Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto, mengungkapkan permintaan itu pihaknya sampaikan dalam rapat dengan pihak Direktorat Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 3 Desember lalu.

Anne mengatakan, pihak Bea Cukai memahami kawasan berikat didominasi perusahaan berorientasi ekspor dan patuh aturan pemerintah.

“Kami tidak menolak impor. Yang kami dorong adalah pemberdayaan produsen dalam negeri agar terus tumbuh, sambil tetap membuka ruang impor sesuai kebutuhan industri,” kata Anne dalam keterangannya, Kamis (11/12/2025).

Anne menyebut, AGTI membutuhkan dukungan regulasi yang adaptif dan sederhana dari pemerintah.

Pihaknya meminta kebijakan seperti rekomendasi impor hingga perizinan harus disusun sesuai kapasitas produksi riil sehingga tidak menimbulkan pasokan bahan baku untuk sektor padat karya seperti tekstil dan garmen langka.

Menurut Anne, sejumlah industri tekstil masih bergantung pada bahan baku impor lantaran tidak tersedia di dalam negeri.

Indonesia, kata dia, belum menjadi produsen kapas sehingga harus mengimpor bahan baku tersebut.

Dalam keterangannya, AGTI juga mengamini praktek thrifting berdampak buruk pada industri dalam negeri.

Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan pentingnya sinergi antar-kementerian agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan.

“Bea dan Cukai saat ini bergerak semakin progresif, transparan, terbuka, dan berbasis digital,” kata Anne.

Diketahui, pemerintah saat ini tengah memperketat importasi produk tekstil menyusul situasi industri dalam negeri yang memburuk.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, misalnya, menyebut impor produk tekstil sudah luar biasa mengerikan.

Produk itu dijual dengan harga sangat murah sehingga merusak pasar dan industri dalam negeri.

“Kenapa usaha-usaha mikro, kecil menengah kita dan juga industri kecil menengah kita sulit sekali untuk tumbuh karena barang-barang impor yang masuk ini luar biasa besar dan mengerikan,” kata Maman saat ditemui di acara Bisnis Indonesia Group (BIG) Conference, di Jakarta, Senin (8/12/2025).

Tag:  #pemerintah #diminta #tutup #impor #bahan #tekstil #langka #dalam #negeri

KOMENTAR