IHSG Ditutup Turun 0,61 Persen, Lengser dari Rekor Tertinggi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (9/12/2025).
Indeks ditutup di level 8.657,179, turun 53,515 poin atau 0,61 persen.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa IHSG dibuka menghijau di posisi 8.743,209 dan sempat menyentuh level tertinggi 8.749,263 pada menit-menit awal. Namun, penguatan tersebut tidak bertahan lama.
Indeks bergerak melemah secara bertahap, kemudian terkoreksi lebih dalam menjelang pertengahan sesi kedua. IHSG bahkan sempat menyentuh level terendah hari ini di 8.626,846.
Volume transaksi tercatat mencapai 52,76 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp 25,63 triliun dan frekuensi lebih dari 3 juta kali.
Sebanyak 432 saham melemah, sementara 250 saham menguat dan 119 saham stagnan.
Adapun kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia berada di kisaran Rp 15.939 triliun.
Dari sisi sektoral, pergerakan indeks hari ini menunjukkan pola yang beragam.
Sektor teknologi menjadi penopang utama pasar dengan penguatan 1,53 persen, disusul infrastruktur yang naik 1,38 persen, industri menguat 0,54 persen, dan kesehatan naik 0,84 persen.
Sebaliknya, tekanan cukup dalam terjadi pada sektor barang baku yang melemah 1,62 persen, properti ikut terkoreksi 0,98 persen, sementara sektor energi turun 0,57 persen.
Pelemahan juga terlihat pada sektor transportasi 0,34 persen, keuangan 0,37 persen, barang non-siklikal 0,38 persen, serta barang siklikal 0,55 persen.
Mayoritas saham anggota indeks LQ45 tertekan, meski sejumlah emiten masih mampu mencatatkan penguatan.
Dari sektor perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah ke harga Rp 8.100, turun Rp 200 atau 2,41 persen.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) justru menguat tipis ke Rp 3.680, bertambah Rp 10 atau 0,27 persen.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun ke Rp 4.890, melemah Rp 60 atau 1,21 persen.
Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menguat ke Rp 4.320, naik Rp 10 atau 0,23 persen.
Dari sektor komoditas, pelemahan cukup dalam terjadi pada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang turun ke Rp 1.835, melemah Rp 65 atau 3,42 persen.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun ke Rp 2.920, berkurang Rp 50 atau 1,68 persen.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga melemah ke Rp 21.925, turun Rp 75 atau 0,34 persen, sementara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun ke Rp 2.290, terkoreksi Rp 10 atau 0,43 persen.
Di sisi lain, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memimpin penguatan dengan kenaikan signifikan ke Rp 272, menguat Rp 20 atau 7,94 persen.
Pada sektor otomotif dan alat berat, PT Astra International Tbk (ASII) turun ke Rp 6.600, melemah Rp 125 atau 1,86 persen.
Sementara PT United Tractors Tbk (UNTR) menguat ke Rp 29.500, naik Rp 150 atau 0,51 persen.
Dari sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terkoreksi ke Rp 3.570, turun Rp 60 atau 1,65 persen.
Sementara dari sektor teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat ke Rp 71, naik Rp 1 atau 1,43 persen.
Pada sektor konsumer, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik ke Rp 2.670, bertambah Rp 50 atau 1,91 persen.
Namun, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun ke Rp 6.850, berkurang Rp 125 atau 1,79 persen, sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melemah ke Rp 8.000, turun Rp 75 atau 0,93 persen.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun ke Rp 1.170, melemah Rp 20 atau 1,68 persen, sementara PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melemah ke Rp 4.670, turun Rp 130 atau 2,71 persen.
Sebaliknya, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menguat ke Rp 2.720, bertambah Rp 120 atau 4,62 persen.
Dari sektor properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun ke Rp 855, terkoreksi Rp 15 atau 1,72 persen.
Pada sektor semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) justru menguat ke Rp 2.910, naik Rp 20 atau 0,69 persen.
Kemudian, dari sektor petrokimia, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menutup perdagangan di Rp 3.500, naik Rp 100 atau 2,94 persen.
Tag: #ihsg #ditutup #turun #persen #lengser #dari #rekor #tertinggi